Chapter 20

1.4K 136 9
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Pak, apa saya bisa kembali ke rumah sakit? Saya ingin melihat keadaannya," ucap Minju yang masih menggendong Soora yang tertidur dengan mata yang bengkak karena terus menangis.

"Ah, baiklah, rekan kami akan mengantarmu ke rumah sakit," ucap polisi yang mencatat keterangan Minju perihal kejadian penembakan tadi.

Setelah itu Minju bersama Soora yang ada di gendongannya kembali ke rumah sakit untuk melihat bagaimana kondisi Jisoo dan di antar oleh seorang polisi.

Setelah sampai dia melihat kedua orang tuanya yang sudah berada di depan ruang operasi, dia melihat ibunya yang menangis sambil di peluk oleh ayahnya yang wajahnya juga terlihat nampak sangat khawatir.

"Ayah, Ibu," panggil Minju. Kedua orang tua Minju melihat ke arah nya dan ibu nya langsung memeluk Minju, "Ibu ...."

"Minju-ya, syukurlah kau baik-baik saja," ucap Yoona. "Ibu ... Maafkan aku karena tak bisa menjaganya ...." ucap Minju dengan air mata yang kembali menetes. "Tak apa, kau tak salah, jangan salahkan dirimu, Jisoo juga akan mengatakan hal yang sama jika dia sudah sadar" ucap Eunjae, ayah dari Minju.

"Siapa anak perempuan ini?" Tanya Yoona. "Dia anak dari pamannya, ada yang perlu aku bicarakan pada kalian, untuk menggantikan Jisoo yang tak bisa membicarakan ini," ucap Minju.

Setelah itu dia membicarakan apa yang terjadi sebenarnya, reaksi Yoona dan Eunjae juga tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh putranya itu, dan meskipun mereka tahu jika ternyata Shihyuk tak membenci Jisoo dan hendak melindungi Jisoo, tapi perbuatannya pada keponakannya sendiri itu tak di benarkan.

Tak lama seorang dokter dan beberapa perawat keluar dari ruangan operasi.

"Apa ada keluarga dari pasien?" Tanya dokter itu. "Saya Ibunya, bagaimana kondisi putri saya," ucap Yoona. "Operasinya berjalan lumayan lancar, kami berhasil mengeluarkan pelurunya, tapi ...."

"Tapi?"

"Apa dia mempunyai riwayat penyakit lain atau apa dia sedang menderita sesuatu?"

Pertanyaan dokter membuat semua keluarga Lee itu menundukkan kepalanya. "Dia ... Dia sedang menderita gagal ginjal," ucap Yoona dengan sedih, terdengar dokter itu menghela napasnya. "Kapan terakhir kali dia melakukan cuci darah?" Tanya sang dokter.

"Setahu saya terakhir kali dia melakuka cuci darah satu minggu yang lalu," ucap Yoona. "Apa dia selalu meminum obat nya?" Tanya dokter itu lagi.

Yoona tak menjawab dan hanya mengangguk.

Dokter itu lagi-lagi menghela napasnya. "Saya mungkin salah, tapi sepertinya dia tak meminum obat nya atau melakukan cuci darah di bulan ini," ucap dokter itu yang membuat mereka terkejut.

"Apa? Tapi ... Tapi Jisoo selalu berkata padaku jika dia tak pernah sekali pun absen untuk memakan obatnya dan juga cuci darah, dia ...." kini Yoona kembali menangis karena pernyataan dari dokter.

"Maaf sebelumnya saya bukan ingin menakut-nakuti dan bersikap tak sopan karna membicarakan yang diluar tugas saya, tapi saya hanya merasa jika kondisi putri kalian ini benar-benar sangat mengkhawatirkan, mungkin setelah ini kalian bisa berkonsultasi dengan dokter yang menanganinya lebih dulu, setelah operasi dia akan kami pindahkan ke ruang rawat, permisi," pamit doter itu lalu pergi.

Yoona hanya bisa menangis di pelukan suami nya saat dokter berkata seperti itu.

.

.

My Teacher | VSOO | ENDWhere stories live. Discover now