Chapter 19

1.2K 124 10
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

3 bulan setelah selesai kelulusannya dia berencana pergi ke rumahnya sendiri, dia ingin melihat pamannya dan meminta maaf kepada pamannya.

Jisoo terlihat sangat cantik dengan balutan dress bermotif bunga yang di berikan oleh Yoona kepadanya saat ulang tahunnya, awalnya Yoona memang senang karena Jisoo memakai dress miliknya yang dia berikan pada gadis yang sudah dia anggap putri nya sendiri, tapi entah mengapa ada perasaan sedih di hatinya.

"Jisoo-ya, kau yakin hanya ingin pergi sendiri?" Tanya Yoona, Jisoo hanya mengangguk sambil tersenyum. "Aku akan menemani-"

"Aku bilang aku ingin sendiri," kesal Jisoo sambil menatap tajam Minju, dia menghela napasnya, "Baiklah, untuk kali ini saja." ucap Jisoo lagi yang membuat Minju senang.

"Baiklah, ayo tuan putri," ucap Minju sambil mendorong pelan bahu Jisoo. "Jangan mendorongku," rengek Jisoo. "Badanmu kurus tapi kau sangat berat," ucap Minju.

Yoona yang melihat itu hanya tersenyum saja, sambil mencoba menenangkan hatinya yang entah mengapa merasa sedih saat melihat Jisoo pergi.

"Apa Pamanmu ada di rumah? Sepertinya rumah mu terlihat kosong," ucap Minju saat memanjat pagar untuk melihat keadaan di dalam. "A-aku tak tahu, tapi Paman-"

"Apa kau, Kim Jisoo?" Tanya seorang wanita yang terlihat seumuran dengan pamannya dan anak perempuan yang berusia 7 tahun yang terlihat bersembunyi di belakang tubuh wanita itu.

"I-iya, maaf, tapi kalian ...."

"Ah, aku Park Sooji, aku istri dari Pamanmu," ucap wanita itu sambil tersenyum. "Istri ... Paman?" Jisoo nampak terkejut ketika mendengar jika wanita yang ada di hadapannya kini adalah istri dari pamannya.

Wanita itu mengangguk, "Kau pasti terkejut, karena selama 6 tahun kita menikah, dia tak pernah mau mengenalkan aku pada keluarganya, kita menikah diam-diam," ucap wanita itu lalu menundukkan kepalanya. "Soora-ya ayo beri salam pada Eonni." Lanjutnya sambil menarik pelan anak perempuan itu agar tak berada di belakang dirinya.

Anak perempuan itu dengan malu dan sedikit takut membungkukkan badannya. "Ha-halo, namaku, Kim Soora," ucap anak perempuan yang bernama Soora itu.

"Apa kau ingin masuk kedalam rumahmu?" Tanya Sooji, Jisoo hanya menganggukkan kepalanya dengan masih bingung dengan keadaan saat ini.

Mereka pun masuk kedalam rumah itu, Jisoo terkejut karna keadaan rumah itu sangan bersih, dan tak ada barang apapun yang kurang, justru dia banyak melihat bunga yang masih segar di beberapa tempat.

"I-ini ...."

"Suamiku selalu datang dan membersihkan tempat ini,"

"Paman-"

"Dia hanya datang untuk membersihkan dan sekedar menaruh bunga-bunga itu, tapi akhir-akhir ini aku yang membersihkan rumah ini, dia bilang jika ini rumah peninggalan dari Kakak perempuannya-"

"Kenapa ... Lalu kenapa dia mengusirku? ... Dia ... Dia bahkan hampir membunuhku saat aku mengunjunginya ...."

"Itu ... Aku mohon maafkan dia ... Suamiku seperti nya sedang banyak pikiran, setelah melakukan itu dia menceritakan semuanya padaku, dia menyesal sudah hampir membunuhmu karena emosi sesaat ... Dia terlilit banyak hutang ...."

"Hutang?"

Sooji menganggukkan kepalanya, dia terlihat sangat sedih saat dia mengelus kepala Soora, anaknya.

"Soora sedari kecil memiliki infeksi di saluran pernafasannya, dua tahun lalu, dokter mengatakan jika dia harus segera di operasi meskipun kemungkinannya hanya 40% karna saat itu dia masih berusia 6 tahun, saat itu keuangan kami sedang buruk jadi suamiku meminjam uang pada renternir," ucap Sooji yang kini perlahan meneteskan air matanya.

My Teacher | VSOO | ENDWhere stories live. Discover now