IF JAEMIN WAS SICK

Start from the beginning
                                        

Renjun mengusap kepala Jaemin dengan sayang, kekasihnya itu menjadi lebih cerewet dan posesif saat sakit. Ia tidur sembari memeluk kepala Jaemin, berharap kekasihnya segera sembuh dan tidak rewel seperti bayi 12 bulan.

Pasangan ini sudah tinggal bersama sejak sekolah menengah atas. Jaemin mahasiswa jurusan kedokteran, Renjun mahasiswa jurusan desain. Menyenangkan rasanya tinggal bersama kekasih dengan komitmen yang sudah berdiri tegak, tidak ada janji yang harus ditepati selain ikatan suci antara mereka berdua dikemudian hari.

Jaemin merasakan beban pada pelipisnya semakin bertambah, mata hazelnya melirik untuk memastikan bahwa ia tidak tertimpa gajah. Rupanya itu siku kekasihnya, Jaemin kembali menelusup ke dalam pelukan Renjun dan menduselkan wajahnya disana. Menggigit sesuatu yang menonjol dari balik kemeja.

"Auhh!" Jaemin ikut terkejut saat Renjun terkejut, mendapat satu tamparan ringan di pipinya, "Sakit sayang."

"Ehehe. Pacar aku gemesin, kangeeeen..."

Renjun menghela nafas panjang, Jaemin yang sakit lebih merepotkan daripada Jaemin yang sehat. Ia memeluk kembali badan bongsor Jaemin dan menyanyikan lagu tidur, ini masih pukul 19.00. Begitu Jaemin tertidur, Renjun akan memasakkan bubur dan menyiapkan pakaian ganti untuk kekasihnya itu. Renjun memang paket komplit, ia membereskan semuanya hanya dalam satu jam. Termasuk membersihkan diri, kelas hari ini sangat padat.

"Ayaaaang..."

Renjun mendengar sayup suara Jaemin, "Iyaaa?"

"Kangeeeeen..."

Ia hanya terkekeh mengingat kekasihnya itu semakin random saat sakit.

"Ayaaaaang...."

Renjun hanya menghela nafas, "Iyaaaa?"

"Aku sakit gara-gara review mie kemarin, demi kamu. Jadi kamu yang bikin aku sakit." Protes Jaemin masih setengah berteriak. Dirinya berada didalam kamar, sedangkan Renjun berada di dapur.

"Kok aku? Kamulah, 'kan kamu yang cobain. Kenapa jadi demi aku?" balas Renjun dengan protesan yang serupa.

"Karena kamu calon istri aku." Tuhan, Renjun lelah salah tingkah saat Jaemin sakit.

Renjun membawakan makan malam ke kamar, ia menyuapi Jaemin hingga habis dan minum obat. Setelah memastikan bahwa si tampan itu menelan obatnya, barulah Renjun berdiri untuk mengambil air hangat guna membersihkan tubuh kekasihnya.

"Ahhsshhh... Jangan diremes..." Jaemin mengerang tertahan, "Aaahh sayaaang..."

"Apa 'sih lebay kamu, orang paha kamu ngga' ada luka." Gerutu Renjun.

Jaemin cengengesan mengikuti arahan Renjun untuk mengganti pakaiannya, "Ngga' mau pakai itu." Ia menggeleng saat Renjun mengangkat celana dalam didepan wajahnya.

"Heh! Gondal-gandul nanti, pakai dulu."

"Gak mau." Jaemin mengambil celana piyamanya dan langsung memakainya, menarik selimut dan pura-pura tertidur.

Renjun hanya menggelengkan kepalanya, heran, kekasihnya sangat unlimited sekali. Ia membereskan sisa air dan pakaian kotor lalu menyusul Jaemin untuk tidur, harinya sangat berat dan Renjun sangat membutuhkan istirahat.





"Sayang... hhh... Renjun..." Renjun merasakan nafas panas menerpa wajahnya, ia membuka matanya perlahan dan menemukan Jaemin diatas badannya.

Belum sempat Renjun menjawab, Jaemin sudah menyibak selimut dan menarik lepas celana yang ia kenakan, "Ap- aakhh!"

"Satu ronde aja." Bisik Jaemin, Renjun menjadi high saat nafas panas Jaemin menerpa telinganya.

Jaemin mengangkat kaki kiri Renjun ke bahunya, jari tengahnya memeriksa lubang berkerut itu dan melecehkannya dengan santai.

"Unghh- aahh... Jaemin..." cicit Renjun sembari menggigit baju piyamanya.

Jaemin menatap nakas dengan pandangan buram, nafsunya sudah diujung. Ia kembali berbisik pada Renjun, "Raw sex, ya? Tolong. Cakar aja kalo sakit."

"Jaemin... Jaemin... AAKHHHH!!" Renjun hanya sempat menggelengkan kepala dengan brutal diiringi cakaran pada punggungnya.

Ranjang berdecit seiring dengan gerakan keduanya yang seirama. Tatapan sayu Renjun membuat Jaemin semakin naik, pinggulnya bergerak dengan brutal. Tidak sabar untuk bertemu dengan titik manis didalam tubuh Renjun.

"Angghh... aahhh... aaahhh... sayang- sayanghh... akhhh- kamu ngelewatinhh..." Renjun mendesah tepat ditelinga Jaemin, membuat sang empu telinga memegangi penisnya dan mengarahkan kembali ke dalam manhole Renjun.

"Akhhh!" senyum Jaemin mengembang kala penisnya bersentuhan dengan titik termanis kekasihnya., cairan putih berhasil memenuhi lubang seksi itu hingga mengalir keluar.

Mata Renjun sangat berat, diliriknya jam kecil pada nakas.

03.09.

Ia kembali menatap Jaemin, yang ia lihat selanjutnya hanyalah Jaemin yang melepas kompres demam pada dahinya sembari menjilati paha mulus Renjun.


Kapten's
Ayaaaaaaang...

IF 🔞 - JAEMRENWhere stories live. Discover now