Chapter 15

1.6K 134 4
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Cukup lama mereka berkumpul di ruang keluarga bersama, Minju kembali lebih awal ke kamarnya karena sudah mengantuk, Eunjae dan Yoona masih menonton serial drama kesukaan mereka.

Sementara Jisoo dan Taehyung berjalan ke kamar mereka. Taehyung tengah menutup pintu kamar itu dan tiba-tiba Jisoo memeluk Taehyung dari belakang. "Jisoo, lepaskan, ini sudah di luar batas, lebih baik aku tidu-"

"Oppa ... Sekarang kita hanya berdua-"

"Lalu?" Tanya Taehyung dingin. "A-aku ingin menjadi milikmu malam ini," bisik Jisoo. Taehyung membalikan tubuhnya. "Hei, apa kau sudah gila? Aku bilang kita tak bisa melakukan hal-"

Jisoo menjinjit lalu menempelkan bibirnya pada bibir Taehyung. Taehyung membelalakan matanya, dia hendak mendorong tubuh Jisoo agar menjauh darinya, namun dia sudah terlambat karena tangan Jisoo sudah memeluk lehernya.

"Aku ingin menjadi milikmu ...." Lirih Jisoo. "Apa kau tahu konsekuensi melakukan hal ini pada pria dewasa?" Tanya Taehyung dengan wajah datarnya. Jisoo menelan ludahnya, namun dia tetap mengangguk.

Ya, dia tahu apa konsekuensinya, tapi untuk malam ini setidaknya dia ingin memberikan dirinya pada pria yang dia cintai, meskipun sebenarnya ini sangat lah tidak benar.

Demi untuk membuktikan bahwa dia masih mencintai pria yang ada di hadapannya kini dia rela melakukan apapun, meskipun semua tindakkannya tidak di benarkan.

"Apa kau yakin? Jika terjadi sesuatu padamu masa depanmu akan berantakan," ucap Taehyung, "dan aku tak mau bertanggung jawab akan hal itu, kau-"

"Aku sudah menduganya, aku tak peduli dengan ucapan orang, aku juga akan menanggung semuanya sendiri, aku ... Aku melakukan ini karena- Hmphh ...."

Taehyung mencium Jisoo sambil mendorongnya ke tembok, saat dia akan memasukkan tangannya ke dalam piyamanya, tubuh Jisoo bergetar, raut wajah Jisoo juga ketakutan.

Taehyung berhenti melakukan tindakannya itu lalu pergi, namun saat hendak membuka pintu kamar Jisoo menahan lengannya.

"Apa lagi yang kau mau? Bukankah kau ketakutan tadi?" Tanya Taehyung. "T-tadi kau melakukannya dengan tiba-tiba, a-aku belum siap," ucap Jisoo sambil menundukkan kepalanya.

"Kau bilang kau belum siap?" Tanya Taehyung lalu memojokkan Jisoo ke kasur. "O-Oppa ...." Lirih Jisoo sambil menelan ludahnya.

Taehyung terus mendekatkan wajah mereka. "Apa ini yang kau inginkan?" Tanya Taehyung lalu mendorong Jisoo hingga terbaring di kasur lalu menahan kedua tangan Jisoo di atas kepala Jisoo dengan satu tangannya.

"O-Oppa ...."

"Dengar, jika kau ingin berhenti ini belum ter-"

"Tidak, lanjutkan," potong Jisoo sambil menutup matanya. "Kau yang memintanya," bisik Taehyung dan pada akhirnya mereka melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.

Keesokkan paginya Taehyung bangun pagi sekali karena alarm di ponselnya, kepalanya sangat pusing karena dia baru saja tidur 3 jam.

Dia melihat jam dinding, jam menunjukkan pukul 6 pagi, untungnya hari ini adalah hari minggu dan dia juga libur, jadi dia bisa meneruskan tidurnya di apartemennya nanti.

Sejenak dia melihat wajah Jisoo yang sedang tertidur, saat itu dirinya kembali melihat bayangan wajah Yuji pada wajah Jisoo, dia berdecak kesal sambil memalingkan wajahnya dan memegang kepalanya dengan satu tangannya.

"Oppa," Jisoo kini memanggil Taehyung sambil memegang tangan Taehyung satunya. "Selamat pagi," sapa Jisoo. "Hm," jawab Taehyung. "Oppa, terima kasih," ucap Jisoo. "untuk?" Taehyung menaikkan sebelah alisnya.

My Teacher | VSOO | ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant