Chapter 8

1.9K 238 0
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Jisoo menganggukkan kepalanya pelan, "Kalau begitu aku harus kembali ke sekolah, cepatlah sembuh," ucap Taehyung yang merasa tak enak.

"Kau yakin? Kau tak ingin minum atau-"

"Aku banyak kerjaan," potong Taehyung pada kakak iparnya lalu pergi dari kamar inap itu, "Astaga, anak itu akhir-akhir ini menjadi sangat sensitif," gumam Eunjae.

"Jisoo-ya, kenapa kau tak jujur saja kepada Taehyung?"

Jisoo yang di tanya seperti itu terkejut, namun seketika dia tersenyum, "Aku tak ingin merepotkan orang lain," ucap Jisoo. Yoona dan Eunjae hanya menghela napas mereka melihat Jisoo.

.

.

Keesokan harinya Jisoo baru pulang dari rumah sakit sekitar malam hari, dia melihat Minju yang terus menatapnya dari tangga dengan tatapan yang berbeda dengan biasanya.

Jika biasanya Jisoo akan menyapa atau sekedar tersenyum ketika berpapasan atau bertemu dengan Minju. Berbeda dengan kali ini, Jisoo terlihat menundukkan kepalanya lalu naik ke kamarnya begitu saja tanpa menyapa atau tersenyum kepada Minju.

Minju hanya menatap kepergian Jisoo dengan heran dan bingung. Ketika Jisoo sampai kamarnya dia melihat beberapa kado dan terkejut, "Selamat ulang tahun,"

Jisoo tambah terkejut ketika dia mendengar suara Taehyung dari belakangnya, dia melihat ke belakangnya dan melihat Taehyung yang kini menghampirinya.

Namum saat Jisoo merasa senang tiba-tiba saja dia merasa sedih karna melihat raut wajah Taehyung yang tak  tersenyum sedikitpun padanya.

"Terima kasih," ucap Jisoo sambil menundukkan kepalanya, "Aku harap kau menyukai hadiah yang aku berikan," ucap Taehyung lalu pergi begitu saja meninggalkan Jisoo yang kini entah mengapa hati nya terasa sangat sakit.

"Kenapa? Padahal sebelum nya aku tak mengenalnya ... Tapi kenapa-"

"Hei"

Jisoo terkejut ketika dia mendengar suara Minju yang kini sudah ada di hadapannya, "M-Minju-"

"Jangan sampai kau buang pemberianku lagi," ucap Minju lalu melemparkan sebuah kalung pada Jisoo yang membuatnya terkejut, "Minju-"

"Kenapa? Kau baru mengingatnya?" Tanya Minju dengan nada dingin. Minju terkekeh saat melihat Jisoo masih diam tak berbicara, "lebih baik-"

"Apa kau juga yang memberikan gelang ini padaku?" Tanya Jisoo sambil mengeluarkan sebuah gelang karet yang di penuhi hiasan kotak-kotak dengan ukiran 'temanku Kim Jisoo'.

Saat Minju melihat gelang yang di perlihatkan oleh Jisoo, dia membelalakan matanya. Minju kembali terkekeh, namun kali ini air matanya menetes, "Kau masih menyimpannya?" Tanya Minju.

"Min-"

"Apa kau tahu betapa sulitnya seorang anak laki-laki berusia 5 tahun membuat satu buah gelang hanya untuk diberikan kepada temannya yang selalu sakit? Apa kau tahu berapa lama anak laki-laki itu menyelesaikan gelang itu?"

"Untuk di usianya dia pasti menghabiskan banyak waktu untuk-"

"Hei! Kim Jisoo! Apa kau tak tahu malu?!"

Kini Jisoo terkejut ketika dia menenadahkan kepala nya saat mendengar Minju membentaknya, "Apa-"

"Aku membuat gelang itu seharian untukmu sebagai penyemangat hidupmu yang selalu sakit-sakitan, tapi kau malah membuang gelang itu dan pergi meninggalkanku!"

My Teacher | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang