SEPULUH

79 7 0
                                    

       

           Mobil Alika telah sampai di kantornya. Setelah turun ia segera masuk. Di ruang terima tamu, ia melihat Anindya dan Arvika sedang membahas sesuatu.

Entah apa yang melintas di pikirannya, ia tiba-tiba memeluk Anin. Membuat wanita manis berkerudung itu terkejut.

"Kenapa, Al?!" tanyanya.
Alika bergeming.

"Elu kenape, dah?!" heran Arvika.
"Hehee, kagak!" elak Alika setelah melepas pelukan dan duduk di sebelah Anin.

"Selamat datang di keluarga gue dengan status baru, semoga lancar sampai nikah entar" ucap Alika tulus pada Anin.

"Udah tau?!," tanya Arvika dan Anin berbarengan.

"He'em udah. Gue bodoh banget, hal besar dalam hidup kakak dan sahabat gue sendiri gue nggak tahu. Gue ngerasa nggak berguna jadi adek," ucap Alika lagi.

"Emang!. Elu tuh terlalu sibuk nungguin kepastian dari pacar elu, sampai nggak menyadari hal penting dari keluarga elu sendiri!" Sarkas Arvika.

"Iya, gue emang salah" sesal Alika.

"Bagus kalau elu nyadar!," Imbuh Arvika lagi.

"Arvi udah" cegah Anin.

"Gue ke dalem dulu deh" pamit Alika.

Ia pun masuk ke ruangan pribadinya. Sementara Anin dan Arvika kembali membahas kerjaan.

                      
                            💔💔💔

  
           Setelah berulangkali mencoba fokus, akhirnya Catur bisa bekerja dengan baik. Ia sudah merampungkan dua meeting pagi ini. Dan saat ini, ketika jam menunjukkan angka 12.34 WIB, ia memutuskan menelpon Alika. Ia sangat merindukan kekasihnya itu.

Panggilan tersambung. Tak lama suara halus dari seberang menyapa gendang telinganya.

"Assalamualaikum Abang?" halus seperti biasa.

"Waalaikum salam, dek. Adek sibuk nggak sekarang?" tanyanya pada seseorang di seberang yang tak lain adalah Alika.

"Nggak begitu sih bang, emang kenapa?."

"Emm, makan siang sama Abang yuk" ajaknya.

"Iya bang iya, Ika mau!" sahutnya spontan.

"Oke deh. Adek siap-siap, bentar lagi Abang jemput."

"Iya bang, siap."

"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam" jawaban dari Alika.

Setelah sambungan terputus, Catur merapikan penampilannya yang agak kusut. Ia memutuskan untuk memakai kemeja saja tanpa jas. Ia ingin santai sejenak.

Setelah dirasa cukup, ia berjalan keluar. Sampai di depan meja resepsionis, ia berhenti.

"Eka?!" panggilnya pada resepsionis kantornya.

"Oh iya pak?" Jawabnya sembari berdiri.

"Saya mau keluar sebentar. Tolong nanti kalau ada tamu, suruh kembali besok saja. Kebetulan Bu Friska sedang ijin hari ini. Kalau misalkan saya tidak kembali sampai jam kantor habis, kamu boleh pulang" pesan Catur.

"Baik pak" jawab Eka.

Setelahnya Catur berlalu mengambil mobilnya dan segera meluncur menuju kantor kekasihnya.

                            💔💔💔

          Di kantornya, Alika sedang bersiap-siap. Mendapat telpon dari kekasihnya yang ingin mengajak makan siang, adalah suntikan semangat baru baginya yang lelah. Maklum, sedari pagi, EO dan WO nya kebanjiran pelanggan.

Karena tak ingin terlihat kucel di depan Catur, ia berinisiatif mencuci muka dan memoleskan sedikit make up di wajahnya. Selesai. Ia segera mengambil tas dan ponselnya.

Ia kemudian keluar ruangan untuk menunggu Catur di ruang terima tamu.

"Mau ke mana elu?" tanya Arvika yang kebetulan lewat.

"Mau keluar makan siang dengan Abang,"

"Catur?" tanya Arvi memastikan.

"Iya" sumringah Alika.

"Sebenernya gue pengen ruj.."
ucapan Arvi menggantung karena terpotong salam seseorang.

"Eh bang, waalaikum salam" jawab Alika.

"Sudah siap dek?!" tanya Catur.

"Udah bang, yuk kita pergi. Eh Vi, gue keluar dulu ya?. Elo kagak nitip sesuatu?."

"Nggak deh, biar gue beli sendiri sama Anin entar" jawab Arvika.

"Beneran?!" tanya Alika memastikan.

"Iya. Udah, elunya jalan dah keburu laper, hehe. Have fun ya Ika, bang!, gue tinggal ke belakang dulu" pamit Arvika.

Alika dan Catur pun memutuskan segera berangkat makan siang.

Di sepanjang jalan, Catur berusaha membangun komunikasi dengan kekasihnya ini. Tidak berubah, Alika tetap pribadi yang enak di ajak berbicara.
 

                            💔💔💔

Jember, 26 November 2021

Yuhhuuuu.. gak kerasa udah bab sepuluh aja.. semangat-semangat, semoga betah yang baca, hehee.
Happy reading..
See ya..
            

Finally Sah (Terbit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora