Kisah Menyedihkan

352 20 6
                                    

Warn!
Siapkan tisu toilet kalian sebelum membaca chapter ini karena chapter ini mengandung angst.

Jadi ini kisah cinta mengenaskan di antara Arras dan Jembud.

Yang dimana dimulai ketika Jembud muncul dalam kehidupannya.

Btw,  @_JandaTampan  pinjem nama lu bentar. Gue keabisan ide buat nama karakter.

Sampai dimana kita tadi?

Ah ya, kemunculan Jembud....

Kala itu Arras baru berusia 12 tahun, tubuhnya dipenuhi keringat membuatnya gerah dan ingin segera membersihkan diri.

Dia berjalan sembari membuka pakaiannya tidak mempedulikan dia masih berada di ruang tamu.

Disaat dirinya sudah memasuki kamarnya dengan bertelanjang bulat, matanya tanpa sengaja melirik ke cermin dan tatapannya langsung ke bulu-bulu tipis yang berada di area intimnya.

Arras terkejut.

Bulu-bulu ini... Apakah ini  yang disebut Jembud?

Arras memperhatikan dengan seksama sekali lagi. Bahkan menyentuhnya.

Halus dan tipis....

Benar! Itu Jembud! Apakah ini artinya dia telah dewasa?

Arras berpikir seperti itu lalu tersenyum aneh, entah apa yang dipikirkannya.

Setelah menuliskan kejadian konyol ini, anak muda itu berjalan dengan kaki mengangkang disetiap langkahnya. Sepertinya dia pamer telah menumbuhkan Jembud.

Selepas mandi, Arras bukannya mengeringkan diri dan berpakaian, dia malah mengambil pulpen dan kalender di meja belajarnya lalu duduk di tepi ranjang.

Dia membuat lingkaran di angka 07 dengan tinta pulpen kemudian tersenyum puas.

07 Maret XXXX

Hari dimana bayi kecilnya, Jembud lahir ke dunia.

Semenjak hari itu, Arras dengan penuh perhatian merawat dan memperhatikan perkembangan Jembudnya setiap hari.

Setiap saat dia masuk ke kamar mandi, dia akan membawa mistar untuk mengukur kepanjangan Jembudnya.

Awalnya hanya 1cm, kemudian 2, 4, 6, dan sekarang sudah mencapai kepanjangan 15cm (setelah meluruskan bentuknya, anda tau, Jembud itu keriting).

Jembudnya sudah seperti wig dan Arras langsung berpikir untuk menghiasi Jembudnya.

Pita-pita kecil lucu ia beli juga benda-benda imut lainnya yang akan ia gunakan untuk menghias.

Dia bahkan memiliki sisir mini dengan motif kucing berwarna merah jambu untuk Jembudnya.

Dia akan mencuci Jembudnya, menyisir, menghiasinya, kemudian memfotonya sebagai kenang-kenangan. Rencananya, dia akan mengumpulkan foto-fotk ini kemudian menjadikannya album khusus untuk Jembudnya.

Ketika dia sudah menjadi aki², dia akan menunjukkan album foto ini kepada dirinya serta Jembudnya sendiri.

Dia sudah mencintai Jembudnya seperti anaknya sendiri.

Dia menyambut kelahirannya (Jembud), merawat dan membesarkannya selama dua tahun hingga memiliki kepanjangan 15 cm. Bukankah ini sudah seperti merawat anak?

Menurutnya, Jembudnya sekarang berusia 14 tahun sama dengannya. Dan selama 2 tahun ini, dia belum mencukur jembudnya sama sekali.

Kenapa? Karena Jembudnya terlalu indah untuk dipotong, katanya.

Namun akhir-akhir ini, dia merasa gatal disetiap detik pada area intimnya.

Dia tidak tau mengapa kejantanannya bisa selatan itu tapi samar-samar dia berpikir sekilas kegatalannya ini karena Jembudnya belum dicukur.

Tapi ia tolak bahkan dengan sengaja mengabaikan kegatalan di batangnya padahal tangannya sudah gemas ingin menggaruk.

Sampai tibalah saat-saat pengeksekusian Jembudnya hari itu.... Yang tragisnya dilakukan oleh ibunya sendiri.

Saat itu dia selesai makan malam dan pergi ke kamarnya. Biasanya dia akan mencari asupan di twitter sebelum tidur tapi entah mengapa dia hari itu mengantuk berat.

Arras debat batin ingin memainkan hp dulu atau tidur namun matanya yang telah tertutup terlebih dahulu lebih jujur dan memilih opsi kedua tanpa ragu-ragu.

Arras tertidur dengan pose aneh di karpet tidak menyadari bencana sedang menghampirinya.

....

Di pagi hari yang cerah, Arras terbangun dari tidur pulasnya. Tidurnya sangat nyenyak sampai² dia tidak mengingat jelas bagaimana dia tidur dan bisa ada di ranjang.

Merenggangkan tubuhnya beberapa kali di ranjang, dia kemudian turun dari ranjangnya.

Yang dia lakukan sekarang adalah pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.

.

.

.

"AAAAAAAAAAAHHHHH!! ! ADA APA DENGAN JEMBUDKU?! MENGAPA JEMBUDKU HILANG?!!"

Ibu Arras yang tengah mencuci piring di dapur tersenyum miring mendengar teriakan anaknya di pagi hari.

Akhirnya dia bisa menyingkirkan benda sialan itu.

Dia tidak akan menyangka jika anaknya akan memiliki hobi aneh memanjangkan Jembudnya sebelum akhirnya diberitahu oleh anak kakaknya.

Anak itu bernama Reyna.

Reyna pernah secara tidak sengaja mempergoki Arras tengah mengukur Jembudnya di kamar mandi.

Waktu itu Reyna ingin mandi dan tidak tau ada orang didalamnya karena tidak ada suara didalam kamar mandi kemudian dia membuka pintu dan diam-diam mengerti.

Bukannya tidak ada orang dikamar mandi tapi orangnya ternyata sibuk dengan hal privasi mereka.

Setelah itu, dia berbalik ke halaman belakang dan menceritakan semuanya pada ibunya.

Dan akhirnya berita itu sampai ke telinga ibu Arras.

Dengan begitulah kisah cinta mengharukan ini berakhir dengan tragis.

Tamat.



Catatan:
Funfact: Jembud adalah panggilan gue ke adek online gue, Higan. So yeah, anggap aja ini kisah mereka berdua. Arras  & Jembud 👨‍👨‍👦

[Random book] PELAMPIASANWhere stories live. Discover now