1. Distracted

9K 376 18
                                    

Klik!

Kuambil foto lain dengan kamera digital di loteng kawanku yang remang-remang. Aku tak suka gelap, lebih benci lagi dengan permainan adu nyali.

Klik!

Akhirnya! Setidaknya, aku butuh 3 foto untuk memotret keseluruhan isi loteng. Misi selesai. Waktunya kemb-

Kreek.

Langkahku terhenti saat mendengar panel kayu yang seperti diinjak di tangga lipat. Terlalu gelap, aku tak bisa melihat apa pun.

Klik!

Kupotret tangga. Kulihat sebuah peti yang sebelumnya tertutup; kini terbuka.
Dengan panik, aku mulai memotret tiap sudut ruangan, saat itulah aku melihat sosoknya. Di dekat peti, terlihat sosok wanita dengan rambut panjang hammpir menyentuh lantai, dan baju terusan yang tak kalah panjang. Dia merangkak
ke arahku. Aku memotret lagi. Oh Tuhan! Dia semakin dekat.

Sepertinya ... kulihat jejak darah ... di belakangnya. Kupotret lagi. Tuhan! Jaraknya tak lebih dari satu meter dariku!
"Pergi! Apa m-maumu?" jeritku serak,
tenggorokanku seperti menelan butiran pasir. Sementara jantungku seperti hendak meledak. Tak ada jawaban, suara terseret itulah yang memenuhi telingaku di antara suara berdenging.

Klik!

Seraut wajah dengan sepasang lubang mata yang hitam dan bolong memenuhi layar kamera. Suara jeritanku yang melengking tak cukup untuk mengenyahkan kengerian dan sensasi kulit yang merinding dan menebal. Kamera terjatuh dari tanganku.

"J-jangan! Ja-jangan sakiti aku!" Mukaku kututup dengan kedua tangan dan membungkuk panik menuju pojok ruang. Kemudian segalanya menjadi sangat hening, hanya suara degup jantung dan
nafas tertahanku yang kudengar.

Kemudian kudengar suara desisan halus tepat di telingaku.
"Lari ..."
Mataku seketika terbuka lebar. Kuraih kamera kembali, dan memeriksa foto sebelumnya dengan gugup. Aku terlalu terfokus pada sosok wanita itu hingga tidak memperhatikan bayangan hitam
besar di belakangnya.

Creepypasta StoryWhere stories live. Discover now