Bertemu Iblis

4 0 0
                                    

"Nanti ketemu tante welas ya!" ajak mama

"okkkkk, aku nggak sabar ketemu tante, udah berapa lama ya nggak ketemu tante ma?"tanya meka sambil menggaruk kepalanya

"lebayyy banget sihhh, kan baru 1 tahun"balas sang mama

"yee, mama 1 tahun itu lama lhoo ma, apalagi kan tante welas baik banget sama aku, ya pantes lah kalo aku ngerasa lama banget"jawab meka tak terima

"iyain ajha deh biar fast"

"ihhhhhh, mama tau ah"

"ye ngambek, udah lanjutin nanti ajha ngambeknya, jadi ketemu nggak?"goda sang mama

"iyain ajha biar fast"jawab meka yang langsung pergi menuju kamarnya, sang mama hanya mampu geleng-geleng kepala melihat tingkah gadisnya ini

***

"udah ngambeknya?"tanya Mona, Mona adalah wanita yang berumur sekitar 40-an yang memiliki anak gadis tunggal, dan melihat anaknya turun dari tangga dengan pakaian kasual nya

"mama ku yang cantik hayukkkk, kaburu setannya keluar"balas meka dengan wajah yang kembali ditekuk

"wahhh, mama takut ayok dah kalo gitu takut bener-bener keluar" ejek Mona lagi, dan mereka pun memutuskan untuk berjalan keluar rumah

yaps! mereka berdua akan bertemu sahabat mona, sahabat yang sudah ia anggap sebagai keluarga dan dianggap meka sebagai mama keduanya, mereka sudah berpisah sejak satu tahun lalu ketika Welas teman mona dan keluarga kecilnya memustukan untuk pindah ke luar kota karena urusan pribadi

setelah sampai disebuah kafe yang berada dikota ini mereka pun bergegas masuk kedalam kafe tersebut, mereka pun mengedarkan pandangan masing-masing untuk mencari orang yang dicari

"itu tante!"teriak meka yang melihat wanita yang berusia sama dengan mamanya ini melambaikan tangan padanya, meka pun lekas berlari ke arah wanita tersebut tanpa memerdulikan mamanya yang berada dibelakang, rasa rindunya sudah tak bisa ia bendung lebih lama lagi

"Tanteeeeeeee"teriaknya seraya ingin menghamburkan pelukaannya pada wanita didepannya sampai beberapa detik kemudian saat ia hampir terjatuh

"Meka hati-hati"peringatkan welas pada meka yang hampir terjatuh karena menyadari bahwa disamping welas ada seorang lelaki yang usianya sama dengannya

"MASTER PERFECT!"batinnya berucap, siapa yang tidak mengenal lelaki didepannya ini seseorang yang dipuja oleh satu sekolah karena ketampanannya, kepintarannya, kekayaannya, dan tak lupa yang terakhir KENAKALANNYA!, eits bukan berarti meka salah satu pemujanya ya, ia tahu info yang menurutnya tak penting itu dari sahabatnya, yang memaksanya untuk mendengarkan cerita sahabatnya tersebut

"Meka"panggilan welas menyadarkan ia dari lamunannya

"oh, iya" jawabnya kaku, ia pun segera mengalihkan penglihatannya dari sosok yang baginya seperti seorang iblis itu, tatapan lelaki itu seperti ingin membunuhnya

"kamu nggak papa?"kali ini suara ibunya

"maka nya lain kali hati-hati"welas mengingatkan

"iya nggak papa kok tan, ma sans ajha"ucapnya sedikit kaku, akhirnya meka memilih duduk berhadapan dengan welas dan tentunya pas sekali didepan si lelaki tersebut

"Oh iya tante welas apa kabar?aku kangen banget tau sama tanteeeee, masa ya kata mama setaun itu nggak lama, padahal kan lama banget tau tannnnn, aku tu meriang tau tan gara-gara tante, merindukan kasih sayangnya tante maksudnya"ucapnya dengan wajah melow dan melupakan iblis didepannya, welas dan mona yang mendengar perkataan meka hanya geleng-geleng kepala ada-ada ajha meka ini

"Alhamdulillah, tante baik baik ajha, tante juga kangen banget sama anak gadis tante yang satu ini, bedanya tante nggak meriang"balas welas sambil mencubit pipi gadis didepannya ini, yang dicubit pun hanya meringis dan tertawa 

"Makin cantik ajha gadisku ini, makin gede lagi padahal baru setaun pisah, kok kayak udah beratus tahun ya?"ucap welas diiringi tawa

"tuh ma, dengerin tante welas ngomong, udah kayak beratus tahun lohh"ucap meka mencari pembelaan tak lupa disusul tawa kecil darinya

"Hey, iya ya tapi jangan gitu dong kasian pangeranku ini lho, masa dia dicuekin sih?"kali ini ucapan mona menyadarkan atensi dua orang yang sendari tadi sedang asyik sendiri

"hohoho iya aku sampek lupa kalo punya anak cowok,"ucap welas yang refleks merangkul lelaki disampingnya ini

"WHAT'S ANAK COWOK?! DIA!"batin meka kembali berucap, belum tuntas ia bertanya dengan pemikirannya sendiri,dan mamanya memperkenalkannya pada meka

"dia ini anaknya tante welas, bukan anak angkat lho ya, dia anak kandungnya tante welas namanya KELLEN, apa kabar llen udah lama banget ya nggak ketemu tante?"tanya mona pada kellen

"Baik tan Alhamdulillah, iya ya tan lama banget ya, kira-kira 10 tahun ya nggak sih tan?"jawab kellen yang ramah

"iya ya segitu tuh, wahh lama banget ya llen"balas mona yang disusul senyum kellen yang bagi meka senyumnya itu seperti ingin membunuh

"Kamu pasti masih tanya-tanyakan kok kamu nggak pernah ketemu?"tanya welas yang dibalas senyum kikuk oleh meka

"dia ikut eyang nya keluar negeri tapi beberapa tahun ini sebenernya ia udah menetap di Indo sih, kalo nggak salah iya nggak las?"tanya mona pada welas

"iya sekitar tiga tahun lalu, dia sekolah di SMA JAYA"tambah welas

"lohhh, bukannya sekolah kamu juga ya ka?"tanya mona

"loh emang iya?"tanya welas pada meka yang diangguki oleh meka

"emang ngak pernah ketemu?"tanya welas

"nggak pernah tan!"jawab meka dengan cepat takut nanti ia akan ditanyai lebih banyak lagi

"ohhh, kalo kellen pernah ketemu sama meka?"tanya mona kali ini bergantian, kellen pun melihat sekilas wajah meka dan memikirkan sesuatu yang tepat, sedangkan meka dengan pikirannya berharap bahwa kellen menjawab tidak!

"pernah sih kayaknya tan, waktu diperpus"jawab kellen dengan tampang polos, DEAD! pemikiran meka salah, diluar dugaan lelaki didepannya ini sungguh susah membaca suasana, selanjutnya meka pun dihadiahi tatapan mencari kebenaran dari pupil mata mona dan welas

"ohhh, mungkin yang waktu rame itu ya? sorry banget nggak inget"balas meka kikuk sambil tersenyum kecut berharap bahwa kedua wanita yang sedang menatapnya tersebut percaya apa yang telah ia katakan

"emang iya llen?"tanya mona membuat jantung meka berdetak tak karuan takut jikalau kellen akan mengatakan sejujurnya, masalahnya ia sering bertemu dengan kellen dan ia selalu melayangkan tatapan tak suka, apalagi waktu rame! oh no, kapan waktu itu terjadi? itu hanya sebuah kata yang tiba-tiba keluar dari otaknya, tapi tak disangka-sangka kellen mengangguk mengiyakan

"huhhhhh"batin meka berucap merasa bersyukur karena kellen bisa sinkrons dengan perasaanya

"emang kamu pernah ke perpus?"tanya welas heran pada kellen

"cuman didepannya doang waktu dihukum"jawab kellen seadanya

"ohh"balas singkat tante welas, yang bisa meka baca bahwa tante welas sudah mengetahui tentang keaslian watak anaknya, sedangakan mona tersenyum kecil

****

Sudah merasa bercakap cakap cukup lama dan melepas rindu akhirnya empat orang tersebut memutuskan untuk mengakhiri pertemuan kali ini

"karena udah saling kenal, tante titip meka ya kellen"ucap mona

"SHIT!"batin meka

****

Apa yang akan terjadi selanjutnya ikuti cerita MEKAYA, jangan lupa untuk like, comment, and vote, thank you i love you reader. Karena ini karya pertama penulis meminta dengan sangat untuk membantu penulis untuk menulis karya yang lebih baik lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MEKAYAWhere stories live. Discover now