Malam sebelum Pernikahan - Kamar 03

37.6K 247 5
                                    

Pukul 22.00 WIB di kamar lainnya,

"Ehmm yaudah boleh, sekali aja tapinya," ucap seorang wanita.

"Mau dimainin dulu apa langsung aja," ujar pria itu yang langsung menurunkan cdnya tersebut.

"Bebas sesuka kamu,"

Pria tersebut pun akhirnya menyelinap ke dalam selimut. Lalu menurunkan celana dan cd dari wanita tersebut. Tampak vaginanya yang lumayan berbulu. Tanpa basa basi, pria itu langsung memainkan vagina wanita itu dengan mulut dan jarinya.

"Aakhhhhh eehmmm enak," desah wanita itu sembari menjambak rambut dari pria yang sedang memainkan vaginanya

"Aakhhh Heri ehmmm sshhh," desah Tante Dea

"Akhhhh her, ouhh memek saya akhhh kamu sshhh," desah Tante Dea yang terus merasakan keenakan

Heri pun terus memainkan vaginanya tante Dea tersebut, istrinya om Bayu. Ia menjilat-jilat vagina tersebut dan mengusap-usap clitorisnya. Tentu saja tante Dea merasakan keenakan dipermainkan vaginanya oleh Heri.

Setelah vaginanya becek, Heri pun berhenti menjilatinya. Dia pun naik ke atas tubuh tante Dea. Wajahnta kini bertatapan dengan wajah tante Dea. Lalu tiba-tiba saja tanpa aba-aba penisnya Heri yang besar dan panjang serta beurat memasuki vaginanya tante Dea. Sontak membuat tante Dea menjerit kenikmatan. Heri hanya bisa tersenyum melihat majikannya kenikmatan seperti itu, dia pun lalu menggenjot vaginanya tante Dea tesebut.

"Arghhh memeknya enak juga sshhh ga sia-sia gue nungguin dari lama arghh kesampean juga," ujar Heri

"Arkkhhh herr ehmmm sshhh," lenguh Dea sembari tangannya memeluk Heri.

"Ternyata wanita terhormat ini kalau udah diewe pasrah juga arghhh, gimana bu Dea?" tanya Heri yang menggenjot tante Dea dengan keadaan masih berselimut.

"Ehmmm akhhh sialan kamu her, akhhh sshh mentok bgt," erang tante Dea

"Tadi aja kamu nolak-nolak arghh enakkkk," erang pak Heri.

----

Flashback sebelum kejadian
Pukul 20.00 WIB,

Setelah menghubungi om Bayu dengan mengirimkan beberapa pesan whatsapp, tante Dea pun segera menyelesaikan beberapa tugas kantornya. Bahkan dia enggan untuk mandi karena sekamar dengan lelaki lainnya, meski dia calon mantunya, tapi Heri ini seumuran dengan tante Dea. Kini Heri keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk saja.

"Ga mandi bu?" tanya Heri yang berjalan mendekat ke arah tante Dea.

"Ngga," jawab tante Saski singkat

"Rileks aja bu, ga usah tegang," ujar Heri yang tiba tiba saja memijat kedua pundak tante Dea.

Sontak tante Dea berdiri dan menunjuk ke arah Heri

"Kamu jangan macem-macem ya sama saya, ga mau saya kalau harus ngelayanin kamu malam ini!" ujar tante Dea

"Ya lagian siapa yang minta juga bu," jawab Heri dengan santai sembari melepaskan handuknya depan tante Dea.

Sontak terlihat penisnya Heri di hadapannya tante Dea. Penis tersebut masih dalam keadaan lemas, namun ukurannya sudah begitu besar. Tante Dea pun sempat memandang penis tersebut lalu mengalihkan kembali pandangannya.

"Kamu apaan sih kayak gitu, ga sopan!" ujar Tante Dea.

"Yauday lah bu, tujuan acara malam ini kan biar saling kenal, jadi dibawa santai aja," ucap Heri sembsri mengambil cdnya lalu mengenakannya.

"Yaudah saya mau tidur duluan aja deh,"

"Loh kamu tidur cuman pake cd?" tanya tante Dea

"Ya ini mending bu, biasanya telanjang, udah ah," ujar Heri sambil naik ke kasur.

My Family Sex JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang