derana bentala

🍁

Bagian dimana Gista merasakan gejolaknya.

Rasa.

" Mau ikut gue? ke gor? " tanya sang kakak, gistala tersentak dari lamunan bosannya, ia mengangguk perlahan, " boleh "

kenalkan, tokoh utama kisah ini yakni Gistala, gadis kelahiran Bogor yang begitu benci berbelit dengan masalah percintaan remaja. Hari- harinya diisi dengan buku dan pulpen--- menulis adalah hobinya, apa yang dia tulis? Tentu saja cerita cerita tentang remaja yang kasmaran, itu kelebihannya. Tidak berpengalaman, tetapi dapat menerka dengan tepat.

ia membungkuk sopan kala beberapa orang menyapa-nya, ini sudah di gor tempat kakak sulungnya berlatih, gistala hanya duduk sambil memandang sekitar, menatap keramaiam yang jarang dilihat di panorama kotanya.

Orang- orang yang tengah membersihkan lapangan, mengikat tali sepatunya, atau sekadar berbincang. Kala itu semuanya ia rekam di kepala.

sampai matanya tertuju pada gerombolan laki- laki yang mengobrol, satu dari mereka tengah memeriksa senar raketnya. Iya, objek yang gistala paku pandang sekarang.

" Juhantara ... " gumamnya sambil membaca tulisan besar di belakang seragam olahraga cowok itu, ia menyimpan baik- baik namanya, berusaha mengingatnya.

" Juhan! ada alin tuh! "

namun kini atensinya tidak lagi pada juhantara, matanya ikut menatap sosok yang di panggil alin tadi, seorang gadis tengah berjalan masuk lalu langsung menghampiri licia--- kakak gistala.

cowok itu tersenyum malu, layaknya kisah fiksi yang ditulis gista tiap tengah malam, lelaki yang jatuh namun hanya memandang, tidak bergerak menghampiri si gadis, tidak ingin merubah sebuah hubungan yang bahkan sulit dijelaskan.

ia memasang senyum kecil, menghela napasnya, baru saja ia jatuh cinta.

Gistala jatuh cinta pada Juhantara