-AWAL DARI SEGALANYA-

Start from the beginning
                                    

"Andin, Ki." kata Rossa.

Kiki dengan cengirannya mengangguk cepat. "hehehe, Mba Andin, maksud Kiki."

"Ah, sialan." gumam Aldebaran menundukkan kepalanya.

"Kenapa, Al? bener apa yang dibilang, Kiki?" tanya Hartawan dengan jahil.

"Ngga." balas Al dengan singkat.

"Kamu, jadiin foto Andin wallpaper hp kamu, Al?" tanya Rossa.

"Engga, Mama."

"Terus apa?! oh, atau jangan-jangan. Lo stalker IG gue, ya?" tanya Andin memicingkan matanya.

"Iya, eh-?" Aldebaran menutup mulutnya, bodoh sekali pikirnya, kenapa juga harus keceplosan.

Semuanya tertawa geli, Aldebaran ini sangat gengsi. Harus terus dipancing terlebih dahulu agar berkata jujur.

Andin tersenyum jahil menatap Aldebaran. "apa?!" ketus Aldebaran saat melihat kearah Andin yang sedang menatap dirinya.

Andin menggeleng cepat dan tersenyum manis. "engga."

---------


19.15 WIB

Andin yang masih berada di kediaman keluarga Alfahri, yang sebentar lagi akan melaksanakan makan malam bersama. Karena Rossa yang memaksa Andin agar tidak pulang sebelum makan malam, mau tidak mau Andin mengangguk menyetujui tawaran Rossa.

Sudah meminta izin kepada kedua orangtuanya. Sedikit melegakan karena mereka mengizinkan, tetapi tidak sampai larut malam dan hati-hati.

Andin, tadi membantu Kiki dan Kusma -ART kedua- memasak. tetapi, sempat tidak diizinkan oleh Rossa, bukan Andin namanya jika tidak memaksa kalau masalah masak memasak. Alhasil, Rossa-pun menyetujui keinginan gadis itu.

Tak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masak nya. Andin, Kiki dan Kusma menyimpan makanan yang mereka sudah masak ke meja makan makan. Tetapi, pada saat akan kembali ke dapur, Rossa lebih dulu mencegahnya.

"Andin, udah gapapa. Tante jadi gaenak, sayang." kata Rossa memegang tangan kanan Andin.

"Gapapa, Tante. Aku, seneng kok." balas Andin tersenyum ramah.

"Kalau gitu, kamu tolong panggil Al aja? gimana? mau ga?" tanya Rossa hati-hati.

"Gapapa?"

"Gapapa, gih. Kamar Al dilantai dua." Andin mengangguk dan melenggang pergi menuju lantai dua.

----------

Saat Andin di lantai dua, dan tepat didepan pintu coklat tua yang menjulang tinggi. Dan, sudah dipastikan bahwa itu adalah kamar si lelaki es batu kaku.

TOK

TOK

"AL, CEPET TURUN. DIPANGGIL MAMA LO." teriak Andin sambil menggedor-gedor pintu kamar Aldebaran.

1 detik..

2 menit..

5 menit..

POSSESSIVE ICE BOY[ON GOING]Where stories live. Discover now