“Bella”

Teriak Hanz dengan ekspresi kesal dan menghentakan kakinya ke lantai.

Hanz menakar, menyeduh air dan kembali ke kamar Lusiana.

“Ini lusian coklat panasnya”

Hanz meletakan di meja tempat Lusiana duduk.

“Padahal ada pelayan di depan pintu kenapa harus selalu aku si?”

Ucap Hanz

“kamu dah lupa..? Kan ayah bilang kamu akan jadi penjagaku jadi semua yang aku suruh kamu harus nurut dong gimana sih”

Balas Lusiana dengan nada tinggi yang berdiri dari tempat duduknya dengan meletakan tangannya di pinggang sedikit sombong.

Hanz hanya diam mengangguk, ia mengerti keadaanya kalau bukan karena kebaikan keluarga Esteste ia udah jadi gelandangan.

Hanz wilfred adalah anak laki-laki berusia 7 tahun lebih 3 bulan dengan mata dan rambut hitam sedikit acak acakan tapi sangat elegan, dia satu-satunya keturunan yang tersisa dari keluarga Wilfred  anak dari Efra Wilfred (Raja Elduse) dan ibunya bernama Diana Wilfred yang sudah meninggal saat melahirkannya.
Hari ini tepat  3 bulan Hanz tinggal di kerajaan Estoria. Hanz memang sering menemani Lusiana semenjak tinggal di Estoria karena kesibukan ayah dan ibunya sebagai kepala kerajaan.

                          __  __  __

“kemana sih Hanz, tadi di belakang dah hilang saja”

ucap Lusiana berjalan di taman depan istana kerajaa Estoria.

Lusiana melihat 2 pelayan yang baru masuk istana.

“mungkin pelayan itu tahu di mana Hanz”

Saat Lusiana akan menghampiri 2 pelayan itu Lusia mendengar obrolan pelayan itu.

“Katanya di hutan Azka ada penunggunya, siapa saja yang masuk hutan dan mencari  batu segilima berwarna merah akan di bunuh”

"Benarkah serem ih"

Balas pelayan satunya

“iya bener, banyak yang cerita, katanya juga banyak orang dari desa hilang di hutan Azka”

Lusiana yang penasaran mendengar ucapan pelayan langsung menghampirinya.

“ada apa di hutan Azka”

Tanya lusiana kepada 2 pelayan.

“ini loh nona kami sedang kembicarakan hutan Azka Kata orang-orang di hutan azka ada penunggunya siapa saja yang mencari batu segi lima di hutan terlarang maka akan di bunuh sama penunggu hutan”

Jawab pelayan dengan serius

“oh hutan Azka kan hutan di perbatasan bagian belakang kerajaan”

ucap Lusiana sambil berfikir.

"Iya bener nona Lusiana"

“Saya pamit dulu nona”

pelayan itu memasuki istana

“Eh.. aku lupa mau bertanya soal Hanz”

“Lusiana... Lusiana...”

teriak hanz sambil berlari kecil menuju Lusiana estate dengan pakaian kotor, membawa kucing putih.

“Dari mana saja kamu tiba tiba hilang”

“Tadi aku lihat kucing ini tersangkut di bawang kolong air, waktu aku ambil kucingnya tiba tiba kaki aku terpleset dan jatuh tapi kucingnya tidak apa-apa kok”

"Kucing jelek aja kamu ambil"

Ucap Lusiana

“Eh.. Hanz aku ada permintaan hanya Hanz saja yang bisa”

Sambung lusiana.

“Apa itu lusian” jawab Hanz

“Carikan aku batu segilima berwarna merah di hutan azka”

“Apa itu?” tanya Hanz bingung

“pokoknya Carikan saja aku batu segilima di hutan belakang gitu aja”

“baiklah”

Balas hanz

“Bau kamu busuk sekali Cepat mandi sana”

Suruh lusian

“Iya”

jawab Hanz berlari kecil sambil mengendong kucing dengan senang masuk istana.

“ayo kita mandi kucing kecil”

Lusian lantas tertawa melihat Hanz berbicara sendiri sama kucing.

"dasar bodoh"

 

Setelah mandi Hanz yang masih mengendong kucingnya teringan permintaan lusian.

“oh iya tadi kan Lusian suruh aku ambil batu segilima di hutan belakang, di mana ya?”

“Bella Bella” ucap Hanz menghmpiri Bella

“apa tuan Hanz” jawab Bella.

“Apa di belakang istana ada hutan?”

“Ada tuan tinggal tinggal lurus ke belakang dah samapi hutan”

“Oh makasih Bella” jawab Hanz berlari kecil keluar dapur.

“Emang ada apa di hutan belakang kok tuan Hanz tanya hutan belakang”

pikir Bella

Hanz keluar istana dan berjalan menuju hutan karena Hanz baru tinggal di istana jadi tidak paham daerah sekitar istana, Hanz melewati jembatan penghubung hutan dan wilayah istana.

“Di mana ya batu segilimanya"

Pikir Hanz sambil berjalan memasuki hutan yang lebat.

Setelah berjalan ke dalam hutan sekitar 10 menitan, Hanz hanya mendengar suara burung berkicau jangkrik dan hewan hutan lainya.

Hanz mengambil semua batu yang menurutnya berbentuk persegi tapi tidak satupun yang berbentuk segi lima.

“Eh.. arah kembali ke istina kemana ya kok jalanya sama semua”

Hanz yang kehilangan arah mulai panik dan teriak teriak minta bantuan.

“Apa ada orang”

“Apa ada orang di sini aku tersesat”

Sambil jalan Hanz menyusuri hutan tak di sangka hari mulai gelap Hanz mulai ketakutan Sinar matahari sudah tidak menembus hutan suara burung gagak dan kodok sungai bersautan.

“Siapa saja tolong aku, aku tersesat”

Tiba-tiba muncul dua orang membawa pisau dan karung

“Wah ada anak kecil, pakaianya bagus juga"

Ucap orang itu

"kenapa adik kecil”

“Aku tersesat, aku dari kerajaan Estoria bisakah kakak tunjukan jalan kembali”

Ucap Hanz penuh harap

“wah benar anak bangsawan ini kita culik saja walau nggak dapet batu segilima tapi dapet anak bangsawan bos pasti senang”

Mendengar itu Hanz  takut dan berlari menjauhi pria itu lantas ke dua pria itu mengejar Hanz, dengan kaki-kaki kecil Hanz 2 orang itu mudah menangkap Hanz, kedua tangan dan kaki Hanz di ikat akan di masukan ke dalan karung.

“Cepat-cepat nanti ada yang lihat”

Ucap laki laki yang melebarkan karung

"Tolong"

Ucap Hanz sebelum di ikat mulutnya.

Hanz yang tidak berdaya hanya bisa meneteskan air mata saat akan di masukan kedalam kantong.

PRINCE WITHOUT CROWN - Hanz's story in the kingdom of EstoriaWhere stories live. Discover now