empat - ketemu lagi

7 3 0
                                    

Hari-hari Mika lalui dengan cukup lelah. Akhir-akhir ini ia berusaha untuk menghindari satu oknum bernama Johnny itu.

Semenjak kejadian Mika diantar Johnny dan kejadian martabak itu entah kenapa frekuensi mereka bertemu menjadi semakin sering.

Entah bertemu di kantin, perpustakaan, tempat fotokopian, atau bahkan depan kostan.

Dan sedari itu hal yang Mika lakukan adalah pergi menghindari Johnny. Ia tidak mau terlalu percaya diri, orang sepertinya berpasangan dengan orang seperti Johnny? hm sulit.

"Jenar! Kak Johnny!" panggil Sarah.

Mendengar kata 'Johnny' tubuh Mika tiba-tiba menegang, ia memikirkan seribu macam alasan agar tidak bertemu atau berpapasan dengan Johnny.

"Eeh Sar gue ke perpus dulu ya, kayaknya buku gue ketinggalan. Bye!!" tanpa menunggu persetujuan Sarah, Mika segera berlari sebelum Jenar dan Johnny semakin mendekat.

Mika berlari menjauh menuju ke arah halte bukan ke arah perpustakaan. Lagi pula itu hanya alasannya saja.

BRAKK

"Maaf! ga sengaja sorry" ucap Mika reflek saat tak sengaja menyenggol bahu orang lain.

"Mika?"

Mika menoleh dan terkejut melihat siapa yang memanggilnya.

Sialan.

"Kak Theo...?"

-----

Entah apa yang merasuki pikiran Mika. Sekarang, bisa-bisanya ia sedang berhadapan dengan 'masa lalu' nya ini sambil menyantap bakso dengan nikmat.

Kacau, pikirnya. Setelah berusaha keluar dari kandang buaya eh dia malah menginjak ranjau.

Salah waktu. Kalau begini ia lebih memilih bertemu dengan Johnny daripada harus duduk berhadapan dengan manusia di depannya ini.

"Ngga dimakan?"

"Eh i-iya kak ini mau dimakan" terlalu banyak melamun, Mika bahkan belum sempat menengok ke arah mangkuk baksonya.

Mika tau, Theo paling tidak suka mengobrol saat makan. Makanya ia dengan cepat menyuruh Mika untuk menghabiskan makanannya.

"Udah?" tanya Theo memastikan.

"Hm? udah selesai kak. Mau ngomongin apa ya?"

Theo terkekeh pelan.

"Kaku banget kamu. Emang kamu ga penasaran kakak kemana aja?"

Sebenernya Mika pengen jawab engga tapi nanti jatuhnya ia jadi tidak sopan.

Mika tersenyum kaku.

"Bukannya sibuk skripsian kak?"

"Haha iya iya. Sibuk bimbingan sama pak Suryo, mana beliau suka ilang-ilangan kalo di chat" curhat Theo.

Kelihatan dari postur tubuh Theo yang sepertinya agak kurusan ini. Mika tebak pasti pria di depannya ini terlalu sibuk sampai lupa makan.

"Kakak tetep makan kan..?"

Theo tersenyum simpul.

"Dari semalem belum makan, baru sekarang sempetnya"

"Eh? kok gitu sih kak. Kalo gitu tadi makan baksonya pake nasi.." ucap Mika tanpa sadar dengan kalimat terakhir yang ia keluarkan.

Theo kembali terkekeh, lucu. Orang di depannya ini tidak berubah, sama seperti dulu.

"Iya makanya untung tadi ketemu kamu, jadi inget makan"

Theo tersenyum sambil menopang wajahnya menatap Mika yang sedang tertunduk menahan rasa yang tercampur aduk ini.

Tidak ia sadari ada seseorang laki-laki yang menatapnya lurus, tak jauh dari tempatnya berada.

------

"Oi Jo! asem banget itu muka. Ambilin bola nya dong" pinta sang kakak sepupu, Christian atau Ian.

"Ambil sendiri bang"

Johnny berjalan masuk mengabaikan ajakan sepupunya itu untuk bermain basket. Padahal biasanya ia sangat bersemangat.

"Woi Jo kenapa Lo? putus lagi ya?"

"Apaan sih bang"

"Waduh sewot amat Lo, kayak mau menstruasi aja. Cerita sini sama aa' jangan malu-malu"

Johnny menghela nafasnya panjang lalu membuka kenop pintu kamarnya yang diikuti oleh masuknya Ian ke kamarnya.

Johnny melempar tas nya asal lalu melemparkan badannya ke kasur hingga berdecit.

"Gue salah apa coba..." cicitnya pelan.

Ia membalik badannya berulang kali, gelisah.

"Woi jomblo! kenapa sih lu? jangan kayak ikan baru keluar air deh bolak balik gitu" ucap Ian sambil berkacak pinggang.

Johnny mengabaikan ucapan Ian dan masih setia melakukan kegiatan absurdnya.

PLAKK

"AAWH SAKIT BANG!"

Ian mendorong Johnny hingga ia mengguling dan terjatuh dari kasurnya dengan muka menghadap lantai.

"Siapa suruh bertingkah kayak gitu?!"

Johnny mendecak kesal lalu bangun dan duduk di pinggir kaca jendelanya.

"Nah kan sekarang apa lagi. Mau jadi anak senja Lo? natap langit gitu kayak mau terbang"

"Bacot"

Johnny sedang kalut.

Rasanya ia baru saja menunjukan ketertarikannya pada gadis berambut panjang itu, namun sepertinya harapannya sudah hangus.

Mereka terlihat cocok.

Tapi Jenar bilang, kalau Theo dan Mika tidak memiliki hubungan apa-apa. Akibat ucapan temannya itu ia masih percaya adanya secercah harapan yang muncul.

Ditambah lagi seharian ini rasanya Mika telah menghindarinya. Padahal ia hanya mencoba untuk bersikap ramah. Lagipula Johnny sudah tidak sesibuk dulu.

Johnny kembali menghela nafasnya panjang. Ia sebenarnya tidak mau galau galau kayak gini cuman gimana lagi? ia bingung.

"Ck yaudah dah gue balik dulu kalo lu gamau diganggu"

Johnny hampir lupa ada orang lain yang ada di dalam kamarnya.

"Bang.. gue harus gimana?"










to be continue
thank you for reading this far💗
don't forget to vote!!

to be continuethank you for reading this far💗don't forget to vote!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


SMSKAKAK GOODNIGHT BYE😸💗

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HOW | Johnny nctWhere stories live. Discover now