51. Sudahkah, berakhir?

Comenzar desde el principio
                                    

Setelah beberapa saat, memang tak ada hal yang membuatnya tertarik. Namun, kemudian iris violetnya melebar cepat, (Y/n) tak mampu menyembunyikan keterkejutannya saat melihat suatu perubahan aneh.

Srakk srakk

Gadis itu tersentak, seketika menyapu pandang dengan tatapan waspada. Perlahan ia bangkit dari posisi duduknya, sedikit berputar untuk memastikan jika ada seseorang selain dirinya di tempat itu.

Rasa penasarannya yang meresahkan membawa kakinya melangkah, memasuki hutan yang cukup gelap ketika daun-daunnya menutupi cahaya matahari untuk menyinari.

Setelah beberapa langkah yang begitu hati-hati, (Y/n) dapat melihat cahaya di hadapannya. Dalam artian, ada lahan kosong yang membuat sinar matahari bisa menjangkaunya. Ia kembali mendekat, memastikan siapa yang berada di sana.

Dan saat menangkap dua sosok itu, (Y/n) mengangkat sebelah alis. "Hooo?" gadis itu menciptakan senyum miring, kembali menyimpan nichirin pada tempatnya. "Kalian sedang apa?" tanyanya dengan suara rendah.

Menyadari kehadirannya, kedua sosok itu lantas menoleh, tak terlalu terkejut saat seorang Pilar Salju mendatangi tempat itu. "Oh, (Y/n), sedang latihan, anak ini ingin diajari olehku," ujar laki-laki muda itu, seraya menunjuk seseorang di sebelahnya yang mengulas senyum canggung.

"Muichirou," panggil (Y/n). Gadis itu melipat kedua tangannya, lalu bersandar pada batang pohon terdekat seraya menatap tajam lawan bicaranya. "Kau selingkuh."

Alis Muichirou mengernyit dalam. "Apa sih? Datang-datang ngomongnya aneh."

"Ihhh, Mui-kun! Kau itu kan partner latihanku! Kenapa tiba-tiba latihan dengan Tanjirou-kun?!" (Y/n) menunjuk orang yang panik sendiri melihat pertengkaran dua Pilar di depan matanya. Tanjirou kan hanya ingin latihan, kenapa (Y/n) menuduhnya yang aneh-aneh?

"Ahh, aku mengerti." (Y/n) mengangguk-anggukan kepala paham, memandangi Muichirou dengan tatapan kecewa. Ia menarik tangannya, menyentuh dada. "Kau sudah bosan denganku, begitu? Sedihnya, padahal aku sudah memperlakukanmu dengan sangat baik." (Y/n) mengusap dahi menggunakan punggung tangan dramatis.

Muichirou tanpa mengatakan apapun mendekat, membuat dua orang yang berada di sana kebingungan, tetapi (Y/n) masih melancarkan aktingnya. kedua mata (Y/n) membelalak kaget saat Muichirou meraih wajahnya, lalu membuat dahi keduanya bersentuhan satu sama lain.

Jantung (Y/n) berdebar kencang, kala bertukar pandang dengan berlian hijau mint yang balik menatap datar. Sementara Tanjirou, membalikkan tubuhnya sesegera mungkin. Hanya takut salah faham, tidak lebih.

"Tidak panas, tapi otakmu tetep error, ya?" Muichirou membuang wajah (Y/n) yang merona tipis, lalu melenggang pergi dengan tak acuh.

Gadis itu terdiam, beberapa saat, hingga akhirnya menyadari sesuatu. (Y/n) mengangkat tangannya yang terkepal, dengan wajah membeku. "Mui-kun sial, berani-beraninya kau membuat seorang gadis baper dengan sembarangan." perempatan imajiner timbul di kepalan tangannya.

"Ku bunuh kau."

"NEESAN! JANGANNN!!"

(Y/n) meronta ketika pinggangnya di tahan okeh Tanjirou sekuat tenaga. Kakinya terus berlari meskipun tidak maju dengan tangan yang berkeliaran hendak menangkap Muichirou. "Lepas, Tanjirou!! Aku akan membunuh bocah ini!!"

Muichirou yang membelakangi keduanya menoleh dengan tatapan datar, lalu menunjuk tak acuh. "Bunuh saja, memangnya kau bisa? Perlu kau ingat, tingkatan kita sangat berbeda, (Y/n)."

"Ha ...?"

"T-tokito-san, aku rasa seharusnya kau tidak memancing emosi—"

"Kau pikir kau lebih hebat dariku, hm?"

Memories || Kimetsu no YaibaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora