Greedy!

Bab 1

Sang perfeksionis, si pemuda manja, dan perwira polisi yang sangat tidak peka. Mampukah ketiga pemuda itu berada pada lingkar kehidupan yang sama bersama perbedaan yang tergambar jelas?

*
*
*

Memiliki pengaruh yang tidak biasa. Nama tersohor sekaligus kerajaan bisnis yang mumpuni. Seorang ahli waris tengah berdiri pada pijakan paling kuat bersama beberapa pilar besar saham sekaligus pendukung yang memiliki kesetiaan tidak perlu diragukan.

Selalu berhati-hati dalam melangkah, berpikir matang ketika tawaran kerja sama telah berada di tangan, tidak satu kali pun tergesa-gesa apa lagi lupa cara berperilaku dengan benar, sang ahli waris tengah menjalani peran dengan sangat baik hingga tidak ada satu orang pun yang memiliki keberanian untuk mendekati.

Lagi pula, untuk apa? Sang ahli waris tidak memerlukan siapa pun. Ia sudah terlampau kuat. Kehidupan telah memberikan janji pasti meskipun tanpa sebuah ikatan yang menyertai. Namun ....

"Maaf, aku sedang terburu-buru!" Tidak terjadi hal yang mengejutkan---sebuah tinju, makian, ataupun semacamnya. Hanya ada anggukan samar, tatapan sekilas, senyum manis,  dan juga ... masa depan seseorang tidak ada yang bisa menebak, bukan? Mungkin, sekarang hanya ada sikap acuh, tidak ada tanggapan berlebih, semua mengalir seperti hari-hari sebelumnya. Hanya saja ....

"Gege! Tunggu A-Ding! Gege jahat! A-Ding lelah, Ge!" Mengentakkan kaki, membungkuk seraya menyentuh kedua lutut, si empu paras manis tengah mencoba mengatur napas ketika beberapa menit berlari untuk menyamai langkah sang saudara kembar.

Menghela napas, lalu memutar tubuh setelah menghentikan langkah, sang perfeksionis tersenyum kecil bersama gelengan lirih pada kepala. Mendekat pada si pemuda manja yang tengah duduk seraya memegang pergelangan tangan seseorang, sang perfeksionis mengernyit ketika melihat si empu paras manis tiba-tiba menyambar pergelangan tangan seorang pemuda yang sudah pasti tidak mereka kenal.

"Tunggu! maaf, aku hanya, hanya ... bisa tolong pegangi aku? Gegeku sangat sialan! Dia meninggalkanku di belakang dan aku harus bersusah payah mengejar perjaka tua itu." Napas terdengar berhamburan, si empu paras manis tersenyum lebar beberapa menit setelahnya. Ia mengembuskan napas sedikit kepayahan, menetralkan degup jantung, kemudian melepas cengkeraman seraya berlalu begitu saja tanpa meninggalkan ucapan terima kasih.

"Lain kali aku akan naik taksi atau minta diantar Hao Xing Ge! Percuma saja aku terlahir kaya jika memiliki Gege pelit sepertimu!" Berjalan lebih dulu, si empu paras manis meninggalkan sang perfeksionis bersama kekesalan sebanyak buih di lautan.

Saudara kembar yang memiliki perbedaan watak, serupa langit dan juga lautan. Sama-sama biru, tetapi memiliki daya tampung yang berbeda. Ketika salah satu begitu menawan serupa jajaran galaksi yang memiliki sederet binar tersembunyi, salah satu serupa lautan luas, menyimpan warna-warni keindahan, pemilik sejuta ekspresi yang mampu menarik atensi siapa saja bersama tatapan polos dan seulas senyum manis hingga membuat siapa saja terikat tanpa sadar.

"Bukankah dua pemuda itu ... sial!" Mengusap wajah kasar seraya mengembuskan napas lelah, si pemuda asing mencoba menepis jarak, mengikuti dua pemuda manis yang beberapa saat lalu sempat bersentuhan meskipun tanpa sebuah perencanaan.

Apa mereka memiliki banyak musuh?

Tidak! Hanya saja, Tuan Besar Cai sendiri yang menginginkan. Beliau tidak memberikan ulasan secara jelas ketika meminta Kapten Polisi sepertimu untuk menjadi pengawal pribadi bagi kedua putra mereka.

Melangkah perlahan, mengikuti dua pemuda yang tengah melakukan pertengkaran kecil, sang perwira polisi tengah menatap hingga enggan berpaling seiring rasa penasaran ketika dihadapkan pada dua tuan muda bersama perangai yang berbeda.

"Apakah ini termasuk sebuah konspirasi terselubung berkedok pengawalan khusus?"

TBC.