Bab 1

253 36 41
                                    

Ketika aku berpikir telah menikahi pemuda yang tepat, maka seketika aku tersadar bahwa baru saja menikahi orang yang salah---pemuda dingin yang hanya bisa membuat hatiku sepi di setiap pagi menyapa hingga malam menjelang.

*
*
*

Wei Wuxian, si pemuda usil yang sudah menjadi bagian dari keluarga Lan tiga tahun silam, si empu iris abu, si pemilik senyum secerah bulan, si pemuda periang yang selalu dikelilingi dengan tawa dan juga canda.

Tidak ada lagi ketenangan, keheningan, semua berubah seiring waktu bersama kehadiran seorang menantu yang sangat berisik, tetapi begitu menyenangkan.

Semua berawal dari hubungan di masa lalu dan menjadi sebuah permohonan pada pertemuan yang sama sekali tidak terduga, harap tulus dari orang tua kepada seorang sahabat. Sebuah keinginan agar sang putra memiliki seorang pelindung, seorang pendukung, seseorang yang mampu memberikan kasih sayang ditengah rasa sepi dan juga kesendirian.

Namun, pada kenyataannya, harap tidak selalu seiring angan. Terkadang bertolak belakang, juga lebih buruk dari sekadar pemikiran manis. Satu tahun di awal pernikahan, Wei Wuxian menganggap semua adalah hal lumrah. Ketika dingin sebuah sikap, selalu ditunjukkan oleh seorang Lan Wangji. Ketika tegur sapa tidak juga terdengar adanya sebuah ketulusan. Ketika senyum tidak satu kali pun tersungging dan secara perlahan membuat hati terasa remuk.

Lan Zhan, aku kesepian. Tidak bisakah kita mengobrol sebentar saja?

Semua hanya sebatas suara hati, mengalun seperti nyanyian berkabung, membentuk kepedihan hingga berakar sekaligus mengikat duka begitu erat.

Lalu, Salahkan jika pemuda manis itu selalu membuat keributan dengan sengaja hanya untuk menarik perhatian seseorang selama tidak tahun belakangan? Tidak bolehkah si pemilik iris abu melakukan kesibukan yang mampu mengalihkan pikiran buruk selama beberapa masa?

Bodoh! Seharusnya aku tahu jika semua hanya ilusi!

Seperti sebelum-sebelumnya, Wei Wuxian memilih melarikan diri, menuju tempat paling nyaman untuk ia jadikan pelampiasan, melangkah lebar seiring tangis untuk menggapai sosok menawan sekaligus sahabat selama dua tahun belakangan.

"Hua Cheng!" Tidak perlu meminta persetujuan, Wei Wuxian selalu melakukan apa pun sesuka hati. Ia menerobos pintu utama mansion mewah tiga lantai keluarga Hua, tidak peduli tempat dan juga beberapa orang yang tengah memberikan tatapan penuh tanya. Si empu iris abu menangis seraya membenamkan wajah pada dada sang pemilik rumah, tidak mampu lagi menahan sesak lebih lama.

"Maaf, bayi besar saya sedang membutuhkan susu. Bisakah Anda sekalian meninggalkan kami untuk sesaat?" Tersenyum kecil, meminta para pengawal untuk menutup pintu setelah para tamu keluar dari ruangan, Hua Cheng mengusap punggung sempit si pemilik iris abu hingga isakan tidak lagi terdengar.

"Nonton film?" Wei Wuxian menjawab dengan gelengan.

"Satu mangkuk pangsit ekstra pedas?" Jawaban tidak tengah terdengar meskipun tidak terlalu jelas ketika Wei Wuxian mulai membuka suara.

"Lalu?" Hua Cheng sedikit melonggarkan pelukan, mencoba melihat paras manis si empu iris abu yang terlihat sedikit sembab.

"Dia mengabaikanku." Lagi dan lagi, Wei Wuxian selalu mengatakan hal yang sama, diabaikan dan tidak mendapati sebuah kehangatan di tengah keluarga besar seorang pembisnis paling berpengaruh di seluruh pelosok negeri.

"Aku mencoba mengajaknya berbicara, membuat pemuda itu menoleh ke arahku, tetapi ...." Meremas ujung sweater merah yang tengah ia kenakan, Wei Wuxian mengigit bibir, menunduk bersama tangis yang lagi-lagi keluar ketika mengingat sikap Lan Wangji yang tidak juga berubah hangat.

"Sialnya, aku mencintainya hingga nyaris mencekik leher. Semua tentangnya terlihat sempurna. Aku bahkan tidak mampu membencinya seburuk apa pun perlakuan yang tengah ia berikan. Lalu, haruskah aku menyerah sekarang?" Lelah dan ingin menyudahi, Wei Wuxian ingin menjauh ketika kapasitas sekaligus daya tampung sebuah rasa, tidak lagi memiliki ruang untuk menampung kesedihan.

"Maka lakukan, tinggal bersamaku dan tidak perlu ada manusia menyebalkan bernama Lan Wangji."

TBC.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Thorny Handsome!Where stories live. Discover now