(Bacaan berat, jika nggak suka skip aja! Cerita ini cukup menguras mental)
[Bukan novel terjemahan]
[On Going]
Tolong sebelum membaca follow dulu ya! Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, vote oke...
Ini bukan kisah gadis polos bertemu badboy, geng...
Sunyi dan damai menggambarkan suatu ruangan yang terdapat seorang gadis cantik yang terbaring pulas. Pingsan? Tidak dia hanya tertidur.
Mata yang terpejam tadi, kini mulai terbuka. "Gue dimana" Tanya nya.
"UKS?" Gadis itu mulai bingung dengan lingkungan disekitarnya.
Memegang pelipisnya, "sejak kapan UKS disekolah gue jadi ruang rawat VVIP?"
"Gue tadi nginjak kulit pisang terus jatuh, lah ini siapa yang jagain gue. Vina memang teman laknat ." April menggrutu sebal. Dia belum sadar dengan keadaannya sekarang.
Merasa ada yang aneh, dia melihat pakaian yang ia pakai sekarang. Sebuah seragam sekolah yang bukan seragam sekolah nya. "Sejak kapan seragam sekolah gue jadi mini gini? Setan, baju gue? Kenapa jadi kurang bahan gini?"
"Rambut gue?" Ucapnya, melihat rambutnya, "anjir sejak kapan gue jadi girlband Korea? Kenapa rambut gue kaya lolipop gini, astaga!"
Dughh...
Pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang sangat cantik dengan rambut yang tergerai bebas sepinggang. Rambut itu berkibar mengikuti angin.
April tercengang, "cantik bener. Gue insecure dadakan" Ia belum sadar dengan tubuhnya itu.
Bagaikan slow motion, gadis itu berjalan menghampiri April yang terduduk di brangkar UKS. Gadis itu berdiri disampingnya. Terlihat sekali kalau ia sedang dalam suasana yang buruk.
Bibirnya tertekuk ke bawah, "lo!" Tunjuk nya kesal, "lain kali kalau mau bolos ngajak gue. Gak setia kawan sekali lo. Mentang-mentang sakit hati lo main tinggal gue. Gak like gue" Ucapnya
Rambut berwarna hitam silver itu melambai-lambai, "lo bidadari salah alamat?" Ucap April, pelan. Gadis itu yang tadinya sedang bercloteh kesal menjadi terbungkam. Dia memandang gadis didepannya bingung.
Sungguh gadis didepannya ini sangat sempurna. Selama ia hidup, April belum pernah melihat gadis secantik ini. Bagaimana dengan wajahnya ini? Apakah dirinya secantik dia? Tidak, jika dibandingkan dengan upilnya aja dia masih insecure.
April memang ansos, tapi dia tidak sekuper itu. Ingat dia cuma malas. Meneliti penampilan gadis cantik itu, "seragam sekolah ini belum pernah gue lihat, sekolah mana ini?" Gumamnya.
"Lo sakit" Tanya gadis bernamtag 'Sessillia. A.' menempelkan tangannya ke kening gadis itu.
Menunjuk dirinya,"iya. Gue tadi jatuh gara-gara kulit pisang. Anjir, gue malu pingsan cuma karena kulit sialan itu." Dirinya masih kesal.
