Chapter 01 : The Command That Take Me To Your Place

Beginne am Anfang
                                        

''Sebagai bentuk hukuman, kami dan para tetua sepakat untuk memberikan tugas terakhirmu.''

Diberikan sebuah peta wilayah kuno. Bagian Romania.

''Disana lah kau akan menjalankan tugasmu. Transylvania.''

''Bukankah itu kota para Vampir?''

''Iya kau benar. Kau belum pernah bertemu mereka sebelumnya bukan?''

Trevan pun balas menggeleng.

Pintu gerbang terbuka, menampilkan ruangan bata dengan jejeran patung para ksatria suci. Ditunjukkan sebuah potongan gambar. Film. Seorang pria tegas dengan wajah yang pucat tetapi tidak menghilangkan ketampanannya.

''Jeffery Voltury, adalah Pangeran Vampire yang akan menjadi Raja selanjutnya. Pada malam blood moon ia akan diresmikan. Dan para bangsawan vampir akan berkumpul disana.''

''Bukankah itu tinggal beberapa bulan lagi?''

''Ya. Dan sebelum itu terjadi, kau harus membunuhnya terlebih dahulu. Atau ia akan mendeklarasikan perang dengan umat manusia. Menghancurkan perjanjian lama. Membalaskan kematian Ayah dan saudaranya.'' Ucap sang Bapa menatap kearah gambar yang ada disana.

''Selamatkanlah umat Manusia sebelum itu terjadi, Trevan.''

Trevan mengangguk yakin bahwa ia bisa menjalankan tugas terakhirnya. Sebelum ia pergi ke pelukan keluarga kecilnya. Kembali menjalani kehidupan normal dengan pasangannya nanti.

''Untuk membunuhnya, kau harus menggunakan pedang suci ini. Ini terbuat dari tembaga para ksatria suci dulu. Dan ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan lainnya, Tristen akan menunjukkannya padamu.''

''Ayo, ikut dengan ku.'' Ucap Tristen.

Mereka pun berjalan ke arah ruangan bawah tanah. Tempat gudang perlengkapan dan pembuatan senjata, serta banyak dari para pekerja sibuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing.

Ditunjukkannya beberapa senjata ampuh dan buatan terbaru atau sebuah bom cahaya yang mungkin akan berguna. Pandangannya tertuju pada sebuah pistol dengan ukiran Rose pada genggaman. Sangat cantik.


''Kau bisa membawa itu, ada beberapa jenis peluru mungkin perak atau peluru berisi darah Lycan. Oh! Kau hampir lupa, air suci.''

''Terimakasih.'' Balasnya tersenyum.

''Kau harus berhati-hati dalam tugasmu kali ini. Tidak mudah membunuh mayat hidup itu. Dan semoga Tuhan memberkatimu.''

Semua telah siap dibawa. Dan malam ini ia akan berangkat langsung menuju Romania, sebelum pesan dari Tristen tentang tunangannya yang datang berkunjung. Untuk terakhir kalinya.

Pintu terbuka lebar menampilkan seorang pria berperawakan dewasa dengan pakaian Bangsawannya yang melekat

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Pintu terbuka lebar menampilkan seorang pria berperawakan dewasa dengan pakaian Bangsawannya yang melekat. Ia datang menghampiri Trevan.

"Trevan." Panggilnya.

"Tuan Count? Apa yang kau lakukan disini?" balasnya datar.

"Aku tahu aku terlambat untuk mencegahmu, tetapi bisakah setelah semua pekerjaamu selesai kau mau menikah denganku?"

"Aku..." Terdapat jeda keraguan untuk Trevan menjawab.

"Ayahmu mempercayakan semuanya padaku, Trevan. Kumohon."

"Nanti ku pertimbangkan kembali." Balasnya seolah menyakinkan pria tersebut.

Pria itu tersenyum lembut kearahnya, mengenggam erat telapak kasar Trevan.

"Dan pastikan satu hal lagi, kau kembali dengan selamat."

"Terimakasih, Tuan Count."

"Jangan terlalu formal, panggil saja Darren. Berhati-hatilah disana."

Dan kemudian, Trevan meninggalkannya sendirian untuk menempuh perjalanan yang panjang.

.
.
.

Haii everyone, how do you think about this book?

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Haii everyone, how do you think about this book?

It's from my au on twitter and i made a book in here. Hope you enjoy staying here guys.

Tbc.-

Timeless [JAEYONG]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt