Chapter 01 : The Command That Take Me To Your Place

Start from the beginning
                                        

Menaiki gedung gudang, melompatinya dan terjun kearah kereta kuda yang hancur berkeping-keping. Sangat liar dan buas, Werewolf. Ia bahkan harus menangkapnya hidup-hidup, akan terasa jauh lebih sulit ketimbang membunuhnya.

''Fuck!''

Umpatnya saat makhluk itu berhasil memasuki rumah warga. Teriakan pun terdengar nyaring dan hampir melukai seorang wanita dengan gadis kecilnya. Mau tak mau ia harus menembak tepat di jantung.

Dor!

Tembakan kedua meleset jauh mengenai keping bangunan. Dan terus berlari mengejar serigala jadi-jadian itu. Bergerak cepat menaiki menara Jam besar disana. Hingga akhirnya-

Dor!

Teng...Teng...Teng...

Tembakan ketiga berhasil mengenai tepat di jantungnya bersamaan dengan bunyi lonceng Menara Big Ben. Menunjukkan tepat pukul 12 malam. Dan makhluk itu, Werewolf berubah kembali menjadi manusia, terjatuh dari ketinggian menara. Mati dengan mengenaskan.

''Semoga kau damai disana, amen.'' Ujarnya.

Ia harus segera memanggil rekannya untuk mengungsikan makhluk tersebut. Jangan sampai kepolisian tahu dan bahkan hal ini akan menimbulkan masalah besar. Tetapi terlambat.

''Helsing!'' Teriak seseorang berseragam lengkap. Menatap tepat keatas, kearahnya.

''YOU MURDERER!''

Bayangannya pun hilang saat purnama menampakkan diri. Hilang ditelan malam. Bagaikan teror yang siap menghantui siapa saja.

.

.

.

''Apa yang sudah kau lakukan Trevan?'' tanyanya dengan nada menekan. Tersirat kemarahan dan kekecewaan dibalik sorot mata itu.

''Aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku.'' balas yang lebih muda.

''Tidak. Kau melalaikannya!''

''Tapi Bapa, aku hanya mencoba untuk melindungi ibu dan anak itu. Werewolf itu hampir melukai mereka.'' Ia menyakinkan sang lawan bicara.

Helaan nafas panjang pun terdengar. Ia, sang Bapa pendeta, harus pasrah dan menerima kenyataan yang terjadi. Sudah berapa kali hal ini terulang. Lagi dan lagi. Dan pastinya hanya Trevanlah pelaku dari semua kekacauan di London.

''Kau tahu Trevan, berita mu sudah tersebar dipenjuru Inggris. Dan kini Roma. Mengusir para iblis memanglah tugas kita sebagai utusan. Aku mengerti.'' ujar sang Bapa.

Trevan hanya fokus mendengar dan tidak berani membela diri. Tugas awalnya adalah ia diharuskan menangkap Werewolf itu hidup-hidup dan memberi pengampunan ke jalan yang benar. Tapi apadaya semua telah terjadi. Daripada korban jatuh lebih banyak. Lebih baik satu nyawa hilang daripada seribu.

''Kau dan ayahmu sama saja. Sama-sama berambisi. Itulah sebabnya aku memilih mu. Seharusnya ini adalah tugas mu yang terakhir sebelum kau meninggalkan semuanya.''

Sang Bapa, menatap lekat binar legam Trevan. Ia; Trevan, tidak mengerti maksudnya. Berjalan mengikuti Bapa menuju ruang bawah tanah. Pusat markas sang Hunter sepertinya.

Timeless [JAEYONG]Where stories live. Discover now