BP1

19.8K 538 4
                                    

Aku masih tak percaya semua yang dikatakan oleh ayahku dan alasannya membenciku hingga ia rela menikahkanku kepada seseorang yang sama sekali tak aku kenal sampai aku mengambil jalan ini untuk lari dari masalah. ya... aku melarikan diri dari rumah ayahku seminggu sebelum pernikahanku terlaksana tanpa meninggalkan jejak apapun.

Dengan bermodalkan izajah SMAku, ku coba menata hidupku di ibukota yang menjadi impianku semenjak lulus SMA sekitar sebulan yang lalu walaupun aku tau bahwa ibukota ini sangat kejam dari ibu tiri...

Kumulai dengan mencari kos-kosan yang cukup murah untuk menghemat uang yang aku bawa dari hasil tabunganku yang bekerja setelah pulang sekolah secara diam diam di salah satu rumah sahabatku yang memasang mata boneka. Meskipun keluargaku termasuk orang yang terpandang di kotaku tapi karena kebencian yang sangat dalam dari ayahku sehingga aku diperlakukan layaknya anak angkat yang tak memberi fasilitas apapun walaupun itu hanya sekedar uang jajan.

Kos - kosan yang aku dapat sangat sederhana mengingat rumahku yang dulu, tapi aku tetap bersyukur untuk apa yang aku dapat dan yang ada didepan mataku saat ini. Diruangan yang hanya berukuran 3 x 3 meter ini aku mulai merencanakan tujuan hidupku yang ingin mandiri dan lebih baik. Walaupun sejujurnya aku masih ragu dengan langkah nekatku ini mengingat selama ini tak pernah aku melakukan hal yang sejauh ini, namun kini kurasakan inilah jalan hidupku dan akan kumulai membangun semuanya dengan caraku.

Pagi sudah menunjukkan terangnya yang menembus jendela kamarku. Pagi ini kumulai hari dengan semangat dan diawali dengan doa untuk memulai segala yang akan aku lakukan. Kumulai memasukkan lamaran kerjaku dibeberapa kafe karena mengingat ijazah SMAku. Berhari hari kususuri ibukota untuk mencari pekerjaan dan untuk memenuhi kebutuhanku kelak selama di ibukota.

Ternyata mencari pekerjaan di ibukota tak semudah yang ku bayangkan, hampir setiap hari tanpa lelah aku mencoba untuk melangkahkan kakiku untuk mencari pekerjaan namun hasilnya masih juga nihil. Terkadang ada rasa menyesal dalam pikiranku tentang tindakanku ini, namun aku mencoba untuk bertahan dan membuktikan kepada ayahku bahwa aku pasti bisa.

KEYSIA ARDILA RAHMAT itulah nama yang diberikan ibuku sebelum menghembuskan nafas terakhirnya setelah melahirkanku kedunia ini dan menjadi alasan utama ayahku sangat membenciku sampai usiaku yang ke 18 tahun dan dengan alasan tak ingin melihatkulah ayahku seperti tergesah - gesah ingin menikahkan aku dengan pemuda yang urakan untuk menambah penderitaanku seperti yang ayahku ucapkan setelah aku bertanya alasannya untuk menikahkanku.

Batam, 13/03/15

Kau miliku, dia jugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang