7

263 42 6
                                    

UNDER THE RAIN

》semishira book # 1《

[CHAPTER 7; night call, night train, night hope, night rain]

.
.

Denting lonceng asrama terdengar, menandakan waktu untuk makan malam telah tiba. Kedua insan yang tadinya saling berpandangan kini tengah mengalihkan atensi masing masing dengan rasa canggung

"Anu, b-bagaimana menurutmu?"

"Apa...? Oh, itu ya... Aku..," Kenjiro melirik kesana kemari bingung. Dia cukup lupa dengan nada yang didengarkannya tadi, karena saking fokusnya pada Eita

"etto, senpai maaf merusak ekspetasimu tapi, aku tidak terlalu mengerti musik rock, dan nada yang tadi senpai mainkan juga terdengar asing"

"Ah, begitu ya.. Uhm, itu tadi instrumen dari 505 milik Arctic Monkeys. Sudah lama aku ingin mempelajarinya, hanya saja tidak ada waktu. Dan iya, aku bisa melakukannya akhirnya. Kau yang pertama dengar ngomong ngomong"

"Ah, aku menghargai itu, terima kasih" Kenjiro mengambil kaleng minumnya dan meneguk habis cairan didalamnya dengan sedikit canggung. Apa apaan dengan pikirannya beberapa saat lalu tentang Eita

"Ayo kembali...?" Ajak Eita setelah melihat Kenjiro selesai meminum habis minumnya

"Iya, ayo, sudah waktunya makan malam"

Kenjiro melihat Eita yang membereskan barang barangnya, memasukkan yang tadi berserakan kedalam tas hitam di samping kakinya. Si setter kelas satu itu kemudian berinisiatif untuk membantu dengan memasukkan gitar Eita yang sudah dilucuti kabelnya kedalam case cover, menutupnya, kemudian menaruhnya di pundak

"Aku bantu bawa ini, senpai" Katanya

"Oh iya, sangkyu"

"Uhum, bukan masalah"

Keduanya kemudian berjalan beriringan menuruni tangga. Beruntung anak anak kelas satu sudah ke ruang makan, jadi asrama sepi, tidak ada yang melihat keduanya bersama.

Ada satu waktu dimana tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan, dan jujur saja itu sempat membuat keduanya tersentak dalam diam. Ada sensasi aneh yang dirasakan kala dua kulit itu bersentuhan

Tapi Eita kemudian memberanikan diri untuk membuka jari jarinya dan menarik tangan itu ke genggamannya. Sempat terlihat bahu Kenjiro yang menegang sesaat, tapi kemudian menjadi rileks kembali dan disusul dengan Kenjiro yang membalas genggaman itu

Ah, mesra sekali, Eita berasa cepat mati

Mereka terus berjalan sampai keluar dari gedung asrama untuk menuju ruang makan, dengan menyempatkan menaruh barang barang Eita di kamar Kenjiro, mengingat untuk kembali ke gedung asrama kelas dua harus memutar jalan dan menghabiskan waktu

Tangan keduanya masih terkait satu sama lain, seperti tidak ingin lepas. Dan Eita begitu menikmati waktu waktu seperti ini meskipun sedari tadi jantungnya tidak berhenti lari marathon

Yang lebih tua tampak sedikit terkejut kala genggamannya dilepas sepihak oleh yang lebih muda. Membuat si surai abu itu menoleh, dan mendapati pujaan hatinya tengah menatap ke depan, ke arah pintu masuk ruang makan. Eita mengikuti arah tatapannya

UNDER THE RAIN | SEMISHIRANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ