フランマ
Royalty AU!
Maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan ngadi-ngadi. Btw ini aku buat gak terlalu sejalan banget sama lagu Flamma/Furanma, gegayaan doang ihiyy.
Empat ekor bangkai angsa nampak bergelimangan di tanah. Bau amis menyengat, membuat seorang pemuda bersurai brunette mengernyitkan alis lalu mengapit hidungnya dengan kedua jarinya.
"Manusia mana yang melakukan ini? Kejam sekali. Dia manusia atau pohon pisang sih? Sepertinya ia punya jantung tapi tidak punya hati," gerutu pemuda bersurai crimson yang berada di sebelahnya. Lalu ia kembali menggerutu, "Padahal kerajaan kita akan lancar jaya jika angsa yang kita ternak semakin meningkat. Iya kan, Ura-san?"
Urata menanggapinya dengan anggukan singkat, hanya bertujuan untuk memberi tanda bahwa ia mendengarkan. Didekatinya bangkai-bangkai angsa yang masih terbaring tidak tersentuh, tangan masih memegang hidung, enggan menghirup bau busuk.
Cukup busuknya kenyataan saja yang harus dia hirup.
"Apa kau pikir ini disengaja?" Ia bertanya kepada sang pendamping, mata sewarna ruby menatapnya bingung. "apa kau pikir siapapun yang melakukan ini ingin mengatakan sesuatu?"
"Maksudmu?"
"Tidak, lupakan saja." Si brunette berjalan menjauh dari angsa-angsa putih bersimbah darah, tapi ia harus akui bahwa menjauh tidak membuat perasaannya lebih baik. "Ayo kembali, yang lain pasti sudah menunggu."
Sakata membeku sejenak, tatapannya mengarah pada salah satu angsa yang tergeletak tanpa dilumuri darah.
"Ada apa?"
"Ah, tidak, lebih baik kita kembali. Ayo Ura-san!"
Angsa adalah simbol kesetiaan, fondasi dari kerajaan yang mereka pimpin. Melihat wujud tidak bernyawa dari simbol kerajaan ini memberinya perasaan buruk.
Apa ini cara tuhan mengatakan bahwa kerajaan ini memang tidak ditakdirkan untuk abadi? Ataukah ada maksud lain?
Kemudian mereka berdua kembali memasuki istana, dan segera disambut hangat oleh para pelayan. Di antara jajaran para pelayan yang menyambutnya, Urata mengedarkan pandangannya. Manik zamrud miliknya terlihat seperti tengah mencari-cari seseorang.
"Dimana Senra?" Pada akhirnya mulutnya terbuka, menanyakan kepada seorang pelayan mengenai keberadaan sosok yang sedari tadi dicarinya.
Belum sempat menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya, orang yang dicari-cari mendadak muncul di belakang si surai brunette dengan tangan yang menempel pada pundak Urata.
"Mencariku?"
Urata berjengit kaget lalu memutar tubuhnya, menghadap pada pemuda jangkung yang tadi berdiri di belakangnya.
"Kau membuatku kaget, Senra."
Tak mengindahkan kalimat yang dilontarkan kepadanya, Senra memilih bertanya hal lain. "Habis darimana kalian berdua?"
Urata menjentikkan jarinya, menandakan kepada para pelayan untuk kembali melakukan aktivitasnya masing-masing.
"Mencari udara segar, di kamar terlalu pengap."
Sakata mendelik, "padahal Ura-san baru saja akan ku obati, tapi sudah memaksa untuk berjalan-jalan keluar istana. Jadinya aku temani."
"Hah? Memangnya dia kenapa?" Senra semakin dibuat penasaran.
"Jatuh dari kuda." Urata menjawab sembari memalingkan wajahnya.
"Pfft–" Senra tampak menahan tawanya, "raja mana yang bisa jatuh dari kuda?"
Dari kejauhan, beberapa pelayan terlihat sedang berbisik-bisik, membicarakan perilaku Senra yang hanya seorang pelayan tetapi begitu lancang kepada sang raja, Urata. Namun, ada juga sebagian pelayan yang hanya diam seolah tak ingin ikut campur. Sebagian pelayan itulah yang sedikit mengetahui tentang ikatan Senra dan Urata.
"Berisik!" Mengalihkan topik, Urata melanjutkan, "Ngomong-ngomong, sepertinya kita menjadi pusat perhatian jika terus berdiri disini. Ayo ke kamarku, sekaligus ada hal penting yang akan ku bicarakan."
TBC
PENDEK BANGET KYK TINGGI BADAN KM
becanda, Ntang jg pendek kok
Aduh diksiku random banget gataulagi
AKHIRNYA COLLAB KITA BUKAN CUMA WACANA UNTUK YANG PERTAMA KALINYA Animvers
Ntang & Gagah
12 Juli 2021
