"Aku minta maaf, karna aku tidak bisa menjadi hyung yang baik" ucap Jaehyuk dan mendapat gelengan dari Jeongwoo

"Jaehyuk hyung akan selalu jadi yang terbaik diantara yang terbaik. Maafkan egoku hyung" ucap Jeongwoo memeluk Jaehyuk sebentar

"Oke uri dongsaeng berhentilah menangis, kau telah membasahi semua baju mahal hyung mu, sekarang tolong masakan sesuatu untukku, aku sangat lapar" ucap Jihoon lalu menggandeng Yoshi dan berjalan sambil berciuman ke arah rumah Hajeongwoo

Jaehyuk merangkul pinggang Asahi di sebelah kiri dan Asahi merangkul pundak Jeongwoo di sebelah kanan berjalan mengikuti Jihoon dan Yoshi

"Dimana ada yoshi jihoon, di sana paket honeymoon berjalan" ucap Asahi meledek, Jaehyuk hanya tertawa dan Jeongwoo tersenyum.

☔☔☔☔☔☔☔

"Haru" panggil Nasa

"Ya eonnie?"

Suaranya saja sangat halus, batin Nasa

"Aku disini sekarang, setelah 3 tahun akhirnya kita bertemu lagi. Apa kau merindukanku? Apa kau senang aku disini?"

"Tentu saja eonnie, aku sangat merindukanmu dan saat kau disini rasanya tidak percaya. Aku sangat bahagia dan appa juga terlihat bahagia karna paman paman datang" ucap Haruka

"Haruka, aku menyukaimu kau tau?"

"I know, i like you too. Kau kan eonnieku"

"Bukan suka yang seperti itu"

"Then, like what?"

"Seperti appa jeongwoo dan daddy ruto. Kau mengerti?"

"Aku mengerti, tapiiiii.. kitakan sama sama wanita"

"Appa jeongwoo dan daddy ruto juga sama sama lelaki"

"Apa tidak apa apa?"

"Asal kau mencintaiku dan menerimaku tentu saja tidak apa-apa"

"Apa appa jeongwo, daddy ruto dan paman jae sahi tidak akan marah?"

"Mereka tidak akan marah jika tentang kebahagiaan anaknya"

"Apakah benar begitu?"

"Tentu saja harukaaa" ucap Nasa dan Haruka hanya mengangguk

"jadiiii... do u wanna be my girlfriend?"

"Tapikan kita jauh eonnie"

"Aku akan meminta daddy jae atau papi Yoshi menyekolahimu di korea"

"Benarkah eonnie?"

Nasa mengangguk cepat

"Mmm... Bagaimana kalau menungguku menyelesaikan sekolah menengah pertama ku disini dan selanjutnya aku akan pindah ke korea? Kau bisa menungguku sampai saat itu kan eonnie?"

"Baiklaah aku akan bersabar dan menunggumu, lagi pula kau masih sangat kecil sekarang. Tapi berikan aku ciuman dulu.... Di bibir" pinta Nasa

"Kau serius? Bagaimana jika ada yang melihat?"

"Mereka tidak akan memarahimu atau aku, haru"

"Baiklah"

Haruka mencium Nasa beberapa detik dan ingin melepasnya tapi Nasa menahan kepala Haruka dan menciumnya lebih dalam selama beberapa menit lalu melepasnya

"Aku benar benar menyukaimu haruka"

"Aku juga eonnie" jawab Haruka kemudian Nasa mencium Haruka lagi kali ini menggunakan lidahnya dan merasakan hangatnya mulut Haruka di udara yang dingin ini.

Dari kejauhan ada mata yang memandang mereka, dan sibuk berbisik

"Daddy, apa aku bilang! Mereka berhubungankan!"

"Tidak terduga"

"Memang tidak, makanya, bagaimana ini?"

"Bagaimana apanya?"

"Bagaimana aku bisa menikahi jaena kalau nasa bersama haruka? Kitakan akan jadi sodara papi!!"

"Ah benar juga, kau terlalu lama sih kazuki. Tidak seperti nasa yang gerak cepat"

"Papi nih tidak membantu!"

"Kau masi bisa menikahi jaena, kazuki"

"Astaga mapi, kau ikut mengintip rupanya..eh tapi apa benar aku boleh menikahi Jaena?"

"Boleh" ucap Jihoon

"Ko bisa? Bukannya jika nasa menikahi haruka aku dan jaena akan jadi sodara?"

"Ya pokonya bisa!!! Kau banyak bertanya sekali bocah, bisa salah, tidak bisa salah. Kau benar benar anak yoshi!" marah Jihoon sambil bebisik

"Jihoooon!! Ko jadi aku?" Yoshi juga berbisik

"Apa yang kalian lihat"

Mendengar suara Asahi semua berdiri dan Kazuki yang lebih tinggi diantara semuanya berdiri di depan Asahi

"Kita.sedang.melihat..kuman.memadu.kasih"

"Mata kalian sejeli itu?"

"Tentu papa, kau selalu membuat jus wortel dan jeruk setiap hari jumat. Tentu saja mata kita jadi bagus, benar kan papi? daddy? mapi?" tanya Kazuki, tak menjawab Yoshi Jaehyuk dan Jihoon pergi meninggalkan Kazuki dan Asahi

"Mereka tidak suka ya aku membuat jus wortel dan jeruk?"

"Bukan pa, mereka hanya merindukan masakanmu. Bagaimana masakanmu? Apa sudah matang?"

"Belum"

"Kalo begitu mari kita masak" ucap Kazuki menarik Asahi ke dapur



-end-



Tidak perlu bersusah payah melupakannya, kamu hanya harus memaafkan keadaan demi kebaikan hati, karna yang ia sakiti hatimu, bukan kepalamu.



21-02-2020

JAESAHI | CASE [END]Where stories live. Discover now