Seharian ini langit mendung, tidak ada awan apalagi matahari sepertinya matahari sedang malu menampakan diri dan malam ini hujan turun dengan lebat
Asahi dan Jihoon memutuskan untuk meminum teh hangat di ruang kerja Jihoon, ruang kerja yang tidak begitu besar tapi terasa sangat nyaman dengan sofa bludrunya, hiasan dinding yang berwarna merah, hitam dan putih juga kaca jendela yang besar memperlihatkan banyaknya air hujan yang menetes
"Yoshi hyung akan ke daegu berapa lama hyung?"
"Mungkin hanya satu atau dua hari, kau tau dia tidak bisa jauh dengan ku hahah"
"Kau geer sekali"
"Hei itu kenyataan, dia sebenarnya sangat manja sahi"
"Mungkin hanya kepada pacarnya, karna sejak kecil dia lebih terlihat sombong"
"Sekarang pun begitu"
"Hm! tidak pernah berubah"
"Bagaimana dengan kehamilan mu? Aku tidak menyangka itu sudah berjalan 3bulan, pantas saja perutmu membuncit"
"Aku juga, untung saja kita memeriksanya. Kalau tidak, saat perut ini membesar aku akan mengira kalau aku terkena penyakit liver"
"Ah aku tidak sabar akan punya keponakan, aku ingin dia memanggilku mapi nanti"
"Aku saja belum tau dia akan ku namai apa dan baju apa yang akan ku pakaikan tapi kau sudah menuntukan panggilan mu huh?"
"Tentu saja, aku senang akan punya baby"
"Eh apa itu mapi?"
"Persatuan dari mami dan papi"
"Kenapa di gabung begitu?"
"Dia akan bingung jika mempunyai 2 mami, jadi biarkan dia memanggilku mapi. Bagus bukan?"
"Terserah sajaa" ucap Asahi lalu Jihoon tersenyum
"Mmm.. Jihoon hyung"
"Ha?"
"Apa kau sudah mengeceknya kau seorang mpreg atau bukan?"
"Sudah, tapi ternyata aku bukan mpreg jadi ya aku tidak bisa mengandung seperti mu. Kau sangat beruntung kau tau? Heheh" ucap Jihoon sambil menujuk Asahi dengan jari telunjuknya
"Maafkan aku"
"Berlebihan sekali kau ini, tenang saja sahi aku tidak sesedih itu ko. Memang sih awalnya ini mebuatku terkejut, aku takut yoshi kecewa padaku dan meninggalkannku tapi yoshi bilang saat dia mencintaiku dia hanya jatuh cinta padaku dan bagaimanapun aku dia hanya ingin bersamaku, untuk memiliki anak dia memang menginginkannya tapi dia tidak memaksa, lagi pula dari awal yang dia tahu aku memang tidak bisa hamil dan yoshi bilang kita akan mengadopsi seorang baby nanti"
"Yoshi hyung benar benar mencintaimu"
"Tentu saja.. Jae juga begitu mencintaimu sahi, dia berusaha menjadi kekasih yang baik selama ini tapi pekerjaannya membuat dia begitu sibuk"
"Iya aku mengerti, aku juga bagian dari mereka. Hanya saja pangkat ku belum setinggi jae jadi ya tidak serumit itu"
"Hm! Benar, kau benar. Bersabarlah baby, kita akan memberikan kejutan untuk daddy mu. Ah aku kangen daddy ku" ucap Jihoon mengelus perut Asahi
"Tuan Park?"
"Tidak"
"Lalu?"
"Tuan Kanemoto"
"Sialan!"
"Tidak boleh mengumpat depan baby!!" kata Jihoon yang langsung memegang perut Asahi dengan kedua tangannya.
BRAAAK
Pintu ruang kerja Jihoon terbuka sangat kencang bersamaan dengan lelaki manis yang berlari ke arah Asahi dan Jihoon
"Kau ini tidak punya sopan santun ya?" ucap Jihoon sambil memukul kepala Jeongwoo dan Jeongwoo hanya mempoutkan bibirnya
"Kepala ku sakit sahi hyuuunng, Jihoon hyung selalu memukulku" adu Jeongwoo
"Kalau mau masuk tempat orang itu kau harus mengetuknya dulu Jeongwoo" saran Asahi
"Kalau kau tau aku yang ingin masuk kau pasti tidak akan membukanya"
"Maksudnya?" tanya Asahi
"Ya tentu saja asahi tidak mengizinkanmu masuk, kau memang menyebalkan aku heran haruto menerima mu jadi pacarnya"
"Dia terlalu gigih jihoon hyung" jawab Asahi
"Iya dia terlalu gigih mengejar haruto padahal haruto tidak menyukainya" ejek Jihoon
"Cinta itu harus di perjuangkan jihoon hyung bodoh"ucap Jeongwoo
"Nah! dia menghujatku sekarang, anak muda benar benar menyusahkan"
"Asahi hyung, kau benar sedang hamil?" tanya Jeongwoo
"Yaaaa seperti itulah" jawab Asahi
"Ah kau malu malu yaaaa? Hahahah selamat yaaa semoga dia bisa sehat dan selamat hingga telahir nanti " ledek Jeongwoo
"Tentu saja, aku yang menjaganya tentu ponakanku akan sehat dan selamat!" omel Jihoon
"Iya bawel, semoga kau menjaganya dengan sangat baik mami jihoon"
"Aku bukan mami mu! Kamu terlalu nakal untuk jadi anakku jeongwoo, walaupun kita sama imutnya hahaha. ayo kita makan malam bersama, aku akan memasak untuk kalian semua dirumah ku" ajak Jihoon
"Maaf hyung aku tidak bisa"
"Kau sibuk Jeongwoo?" tanya Asahi
"Iya, aku ingin menemani haruto makan malam dengan kliennya"
"Ah begitu, ya sudah aku akan pergi dengan asahi yaaa. Tapi kalau kau ingin ikut kau tinggal datang kerumahku" titah Jihoon
"Baik mamiiiiii, kalau begitu aku pergi dulu ya"
"Iya, hati hati woo" ucap Asahi
"Hati hati jeongwoo" -Jihoon
"byeee" ucap Jeongwoo melambaikan tangannya dan keluar dari ruangan Jihoon.
"Aku akan merapikan berkasku dulu dan setelah ini kita pulang oke? Kau ingin makan apa? Daging panggang bagaimana?" tanya Jihoon sambil mengemas barang barangnya
"Apapun yang kau mau mapiiii"
"Oke, kita akan membuat daging panggang dan salad mayo, baby pasti akan suka dan aku akan membuat jus mangga favoritmu. Ayo kita pulaang" ajak Jihoon
Asahi menggandeng tangan Jihoon dan berjalan keluar ruangan bersama.
Continue..
YOU ARE READING
JAESAHI | CASE [END]
FanfictionJaeSahi Universe (Lebih ke Asahi POV) BXB ⚠️⚠️⚠️ BAD WORDS⚠️ M-PREG⚠️ Jaehyuk x Asahi Jaehyuk Dom Asahi Sub Yoshi x Jihoon Haruto x Jeongwoo ⚠️Punten, jangan salah lapak.⚠️
Chapter 3
Start from the beginning
![JAESAHI | CASE [END]](https://img.wattpad.com/cover/275188081-64-k779185.jpg)