"Aku mau diet aja!"

.
.
.

Mark baru selesai kelas, oh lebih tepatnya dia mengajar atau yang membimbing mahasiswa baru

"Terimakasih kak" ucap para mahasiswa itu

Mark hanya tersenyum dengan ramah, dan segera meninggalkan kelas itu

Sebentar lagi mark akan lulus kuliah, dan dia (mungkin) akan mengambil alih perusahaan sang ayah, tapi seperti yang dilihat oleh sang ayah mark sangat teliti mempelajari tentang ekonomi dan bisnis, dan mark juga sangat pintar, jaehyun tidak akan salah jika mengalihkan perusahaanya pada mark, percayalah

Sangat berbanding terbalik dengan jeno

ingat, jaehyun tidak membandingkan anak yang satunya itu dengan sang kakak, hanya saja karakteristik mereka memang berbeda, jeno memang pintar, bahkan setara dengan mark, hanya saja jeno itu orang yang pemalas mengerjakan sesuatu hal, atau kalau disuruh orang tua ogah-ogahan

"Kak mark!"

Mark menoleh, melihat sosok laki-laki mungil nan manis menghampirinya dengan senyum berseri

Tunggu, mark sepertinya kenal anak ini, tapi mark lupa namanya

"Lo?"

"Renjun, temannya haechan, ingat gak? Masa nggak sih"

Mark hanya ber-oh kecil, lalu menyapa balik renjun, ya sekarang dia tau nama anak ini

Renjun pernah main kerumah keluarga jung waktu itu, mark juga sempat menyapa

"Ada apa?" Tanya mark akhirnya

"Bukan apa-apa sih sebenernya, cuma... Gue pen nanya sesuatu"

"Soal apa?"

Sebenarnya jika berhadapan seperti ini dengan mark, rasanya dalam hati renjun ingin berteriak atau bahkan seperti ingin meledak

Aduh mleyot! Jun, inget dihati lo cuma ada yangyang- batin renjun

"Soal haechan, kok udah dua hari ini Hp dia gak aktif sih?, dia ada dirumah kan?"

"Lagi ada dirumah orang tuanya"

"Suer? Kok di telpon gak aktif-aktif sih? Ganti nomor dia?" Ucap renjun

"Gue kurang tahu" kata mark dengan santainya

Renjun mencebik

hh!? Masa suami sendiri tidak tahu, ada-ada saja pikirnya

"Gak ada pertanyaan lagi kan? Kalo gitu gue permisi."

Renjun sedikit mendelik, tunggu dulu. Bukankah ini kesempatan untuknya, yah harus dapat, nomor ponsel mark tentunya sebelum Mark nya melengos

"Eu- kak tunggu!"

"Apa lagi?"

"Gue.. eu.. boleh gak minta no. Hp lo? Hehe" //nyengir lu jun

Mark mengangkat sebelah alisnya

"Buat?"

Mulai berpikir, sekarang renjun harus jawab apa? Padahal niatnya hanya ingin mendapatkan nomor sunbaenimnya ini, renjun menggaruk lehernya yang sama sekali tidak terasa gatal

"Ya.. bukan buat apa-apa sih, cuman..."

"Maaf, tapi gue lagi gak ada waktu saat ini, permisi" final mark, lalu melengos pergi dari hadapan renjun

Renjun cemberut, pupus sudah harapannya untuk mendapatkan nomor mark

"Ternyata bener kata haechan" gumamnya dengan kesal

[✓] 𝐀𝐂𝐂𝐈𝐃𝐄𝐍𝐓 • markhyuckWhere stories live. Discover now