27 - Akhir Chapter The Lovers

Começar do início
                                    

Niki yang lagi ngesot ngesot di lantai sama Sunoo yang lagi tepuk tepuk seneng ngelihatnya.

Sunghoon cuma bisa menghela nafas turut berduka cita waktu denger tenyata Niki disuruh cosplay jadi ulet teh pucuk oleh Sunoo. Katanya karna calon anaknya suka binatang.

"Niki!! Guling gulingg!!! Ngomong pucuk, pucuk, gitu!," Pinta Sunoo sambil tepuk tangan antusias. Nggak perduli sama wajah Niki yang terlihat sudah kayak kehilangan separuh jiwanya. Nggak ada harga dirinya banget. Ngesot ngesot di lantai sambil manyun manyun trus teriak pucuk pucuk.

Kebayang gak? 😂

Di saat saat seperti ini memang, para suami bagaikan babu. Yang secara menyedihkan harus menuruti kemauan aneh ini itu si istri yang sedang mengandung. Yang tapinya akhirnya di turuti semua, karena gimana gimanapun mereka pengen anaknya itu lahir sehat wal afiat tanpa adanya ngeces sedikitpun.

Jadi ya.. Gitu.

Gitu terus sampe 9 bulan lamanya.

Sunghoon dan Niki menjadi upik abu, kadang kadang keset, kadang kadang dompet berjalan, kadang kadang kang gopud.

Kadang kadang.. Juga samsak sih 😅 Sudahlah, pokoknya menyedihkan. Jangan di lihat. wkwk.














🏞🏞🏞

















"Kamu kok jadi jelek sih maz?,"

Ucap Jake dengan muka menjengkelkan sambil menangkup pipi Sunghoon yang biru biru.

Sunghoon rasanya sudah pengen menandatangani surat cerai istrinya ini kalo engga inget kalau dia sayang banget sama Jakey. Senyum terpaksa,

"Ya kan kamu mukulin aku mulu. Katanya anaknya mau jadi atlit boxing. Katanya nanti ngeces kalo aku gamau. Katanya nanti jahat kamu maz! Tega kamu bla bla," Ucap Sunghoon dengan sisa sisa harga diri yang sudah hilang 8 bulan terakhir ini. Sekarang sudah bulan ke 9, perut Jake juga sudah besar banget. Harusnya bulan ini lahiran. Moga aja. Sunghoon sudah tydak kuat lagi dengan semua penyiksaan ini.

"Ututu kasian," Jake mengusap usap wajah Sunghoon di bagian yang biru biru, "Kamu ganteng lagi gih. Kasian dedek nanti gumoh lihat papahnya pas lahiran," Ucap Jake seenaknya, lalu lihat ke perutnya dan usep usep, "Ya kan, dek?,"

Sunghoon cuma bisa senyum sambil nahan nahan aja. Rasanya matanya udah mau keluar air mata tapi.. ah sudahlah.

"Au ah aku capek," Sunghoon menghela nafas. Lalu langsung mengambrukkan diri ke pelukan Jake yang lagi duduk di kursi kayu panjang. Mengusalkan wajahnya ke perut Jake, "Stt, diem. Aku mau disayang pokoknya, titik. Aku udah kamu aniaya loh, jadi sekarang harus disayang. Hoonie juga bayi. Nanti ngeces. Jadi harus mau," Gumamnya dengan nada manja sambil menyamankan dirinya di pelukan Jake.

"Bayi nya gede amat," Bisik Jake sambil usap usap rambut hitam Sunghoon di perutnya. "Tapi gapapa, gemes," Lanjutnya lalu terkekeh, kemudian mengecup sekilas pucuk kepala Sunghoon sebelum balik senderan lagi.

Jake memainkan rambut Sunghoon dalam diam. Sunghoon juga diem aja. Dia mejamin mata aja gitu. Kayaknya dia beneran capek. Jadi dia cuma tiduran nyaman di pelukan Jake itu, ngerasain kehangatan tubuh istrinya yang dia sayangin banget itu.

"Hoon makasih ya," Gumam Jake tiba tiba.

Sunghoon nggak jawab. Kayaknya dia udah beneran tidur. Maybe. Nafasnya teratur dan nggak gerak gerak. Wajahnya tenang.

Jake senyum sambil melihati wajah terlelap Sunghoon yang tenang, lalu mengusap pipinya perlahan, nggak mau ngebangunin dia,

"Makasih udah sesayang ini sama Jakey. Jujur, cuma kamu yang sayangg banget sama aku. Sampe kayak gini..," Jake terkekeh, mengusap pelan bekas kebiruan di pelipis Sunghoon, "Kamu bikin aku sayang banget sama kamu. Semua cinta yang kamu kasih ke aku itu hoon, nggak akan pernah terbuang sia sia. Semuanya akan aku kembalikan ke kamu. Jakey bakalan lebih mencintai Hoonie, lebih dari yang Hoonie kasih ke Jakey," Lanjutnya lalu mengecup perlahan pipi Sunghoon, dengan amat lembut.

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENOnde histórias criam vida. Descubra agora