BAB 2 : Tiga murid

50 3 6
                                    

*********

17 tahun kemudian

puncak Dieng di selimuti hawa dingin yang menusuk tulang.begitu dingin hingga seolah asap mengepul dari mulut seseorang yang sedang berbincang.

Puncak Dieng terlihat begitu indah  dan Agung.
Hamparan rerumputan hijau membuat mata sejuk.pepohonan buah buahan di tanam begitu rapi .
Danau yang airnya berkilau menambah keindahan.

Bangunan candi candi terlihat di puncaknya.Aula megah terlihat menjadi bangunan yang utama dan menjadi bangunan termegah.

Terlihat beberapa remaja usia belasan tahun sedang berlatih seni bela diri.

Puncak Dieng adalah pusat dari pembelajaran segala ilmu.
Perguruan besar Pimpinan Guru besar Rakewangi .
Mengajarkan seni beladiri.Kenegaraan.Sastra dan spiritual.

Banyak Guru yang berparsitipasi mengajar di puncak Dieng.
puncak Dieng membagi pembelajaran menjadi Empat bagian.

Dieng adalah gunung yang sangat subur.Pembudidaya pertanian sangat maju dan besar untuk mensuplai kebutuhan rakyat dan mengirim upeti kepada Raja Dharma Yudha.

Beberapa bangunan Asrama pembelajaran berbaris di komplek para murid di sisi hutan .
Bangunan dari Bambu namun terlihat begitu Artistik.

Dibawah pohon mahoni terlihat seorang pemuda sedang bersantai dengan posisi rebahan .Bibirnya menggigit batang rumput kering dan sesekali jarinya mencabut yang baru dan memainkanya.

Struktur wajahnya oval dengan kulit kuning langsat dan hiasan lesung pipit di pipinya.
Bibirnya membentuk senyum yang menawan.matanya menjelajahi langit yang cerah

Dari jauh seorang gadis berlari lari mendekat.

"Aji....Restu Aji....

Kepala pemuda bernama Restu Aji itu terkulai .matanya melirik asal suara itu.

"Aaahhj mengganggu lamunanku saja" Restu Aji bergumam.

"Hei pemalas.Guru menyuruhmu membawa para murid ke Aula ,kau malah bersantai seperti seekor kebau .merumput,

Wajah kesal terlihat pada sosok gadis cantik ber baju hijau muda itu.

Resti Aji memiringkan tubuhnya.menopang kepalanya dengan sebelah tanganya.senyumnya berkembang sangat lebar.

"Andini..sepupuku yang cantik.para murid sudah aku beritahu untuk ke Aula.Tapi mereka sedang mandi di sungai.lalu apakah aku harus memandikan mereka satu persatu!

Restu Aji menggosokkan jari telunjuknya di ujung hidung mancungnya.

Andini menggeram dengn kesal.tanganya melempar Reatu Aji dengn bongkahan tanah liat kering.

"Dasar otak mesum"

"Aww.....Andini..kau sebagai seorang gadis kenapa kejam sekali.bagaimana nanti ada pria yang mau jadi kekasihmu"

*Diam kau Restu Aji.akan kutendang kau"

Andini maju kedepan dengan ayunan kaki yang siap menendang Restu Aji.
Restu Aji tertawa sambil menghindar dan berguling guling di atas rumput.

"Dasar pemalas"

"Kau sangat cantik ketika sedang marah sepupu ku!

Andini menjadi lebih kesal.Restu Aji  adalah sepupunya yang paling menjengkelkan.
Sangat berbeda dengan sang kakak.Respati.
Respati memiliki sifat yang agak pendiam.selain ilmu beladiri, Respati lebih pada mempelajari ilmu kenegaraan.

Respati punya kecerdasan yang tinggi.sedang Restu Aji.dia tidak tertarik pada sastra maupun kenegaraan.
Bakat dari tubuhnya adalah aliran spiritual yang besar.Apa yang di milikinya tak lepas dari pusaka yang bersemayam dalam tubuhnya sejak tujuhbelas tahun lalu.

PENJAGA JIWA ..Where stories live. Discover now