Chapter 2 - Masa Anak Kecil

1.4K 254 35
                                    

Koshar terdiam sesaat lalu menunduk murung. "Apa Aletha takut padaku seperti anak-anak lain, makanya dia menangis?"

"Tidak, Koshar. Aletha hanya terkejut karena melihat banyak orang," jawab Duchess Throvy tersenyum tipis. Lalu dia menunduk, mendekatkan Aletha ke arah Koshar dan Navier. "Sekarang coba sapa adik kalian."

Koshar dan Navier berekspresi gugup. Mereka menatap Aletha yang sedang mengedipkan matanya beberapa kali dengan polos. Yang ketiga kalinya ada gambar hati tertusuk panah lagi.

"Aletha," panggil Navier dengan wajah memerah malu.

"Ha-halo, Aletha," ucap Koshar gugup.

Kyaaa saat masih kecil, mereka imut sekali! batin Aletha tersenyum.

Aletha mengangkat kedua tangannya yang spontan digenggam Koshar dan Navier. Senyuman Aletha semakin lebar disertai suara tawa kecil khas bayi membuat keempat orang di sana merasa gemas mau mencubit pipinya.

A-aletha tersenyum pada kami! batin Navier dan Koshar tersipu malu.

Terlalu imut, batin Duke dan Duchess Throvy.

Kurasa kehidupan keduaku ini akan menyenangkan. Tapi ... bagaimana dengan Eric? Di buku fiksi, biasanya kalau sama-sama mati, mereka akan satu dunia. Atau dia langsung ke alam baka? pikir Aletha.

≪•◦ ❈ ◦•≫

Beberapa bulan telah berlalu setelah Aletha terlahir sebagai anak bungsu keluarga Throvy. Saat ini, dia berada di box bayi cukup besar. Matanya pun terbuka sehabis bangun tidur siang yang melelahkan, menurut Aletha.

Bangun, makan, tidur. Bangun, makan, tidur lagi. Aku perlu istirahat dari kesibukan ini, batin Aletha.

Aletha mendengar suara langkah kaki mendekat. Dia melirik seseorang yang baru datang, mendapati Navier yang mendekatinya dengan ekspresi polos dan penasaran atas aktivitas yang kini dilakukan adiknya.

Tidak ada yang menarik, Kak, kecuali menurutmu tidurku itu menarik, batin Aletha.

"Navier, kau ada di sini? Biasanya kau akan membaca buku di kamarmu saat jam segini."

Aletha melirik sumber suara, terlihat Koshar berdiri di ambang pintu. Dia memasuki ruangan sambil memegang pedang kayu, ia baru selesai latihan pedang di halaman sebelumnya.

"Aku sedang istirahat sebentar, jadi mau melihat Aletha," jawab Navier. Lalu dia melirik pedang di genggaman Koshar. "Kakak, jauhkan pedang itu! Meski hanya pedang kayu, itu tetap berbahaya, nanti disentuh Aletha."

Koshar tersentak. Dengan segera, dia menaruh pedang kayu miliknya ke atas lantai. Kemudian dia mendekati Navier dan box bayi yang ditempati Aletha, kakinya berhenti di sana.

"Maaf, aku baru selesai latihan tadi." Koshar menggaruk pipi kanannya yang tidak gatal.

Navier berkacak pinggang. "Lainkali jangan membawa benda berbahaya ke dekat Aletha."

"Iya-iya." Koshar menepuk pelan kepala Navier sambil tersenyum.

Mengabaikan keberadaan Koshar dan Navier, Aletha menggerakkan tubuh sampai tengkurap, ia sedang latihan bergerak. Navier dan Koshar sontak menatap fokus aktivitas Aletha ketika mendengar suara adik mereka itu.

Living in The World Novels [Remarried Empress Fanfiction] ✔ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang