01.00

51 7 1
                                    


Pagi ini sky datang terlambat ke sekolah, ini semua karena dia tidur terlalu malam dan terlambat bangun, hari ini orang tuanya sedang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan jadi dia hanya tinggal sendirian bersama adik nya dirumah, dan sialnya adiknya tidak membangunkan sky dan berakhir kesiangan.

"Sky kamu kenapa kok terlambat? Biasanya kamu selalu datang awal" ini lah mengapa sky tidak ingin datang terlambat, dirinya sangat malas jika sudah berurusan dengan ibu dina guru bk sekaligus pembina osis tahun ini.

"Anu buk, tadi saya lambat bangun, hehe"

"Pasang alarm dong masa kamu ga punya alarm, setidaknya kamu punya hape kan, ya digunain dong dipasang alarmnya" dengan raut muka tegasnya, ibu dina berhasil membuat sky bergidik ngeri.

"I-iya buk nanti saya anuin"

"Anuin apa?"

"I-itu pasang alarm, hehe"

"Yasudah kamu berdiri disini sampe istirahat"

"Siap buk" akhirnya bu dina pergi meninggalkan sky yang sedari tadi memasang raut wajah ketakutan, namun akhirnya dia bisa bernafas lega setelah bu dina berjalan menjauh.

Sky harus berdiri dibawah tiang bendera sampai istirahat, cuaca sudah mulai terik, sky juga tidak sempat sarapan karena dia benar-benar terburu-buru tadi pagi.

Kepalanya sudah terasa berat, perutnya juga mulai sakit, tapi dia masih berusaha untuk tetap berdiri dengan tegap.

"Permisi cantik"

Tiba-tiba seorang anak laki-laki datang menghampirinya.

"Siapa lo?" sky masih berusaha untuk berbicara walaupun kepalanya sudah terasa semakin berat.

"Masa ga kenal sama si ganteng ini"

"Apaan sih, ga kenal"

"Aduh masa sama calon suami sendiri ga kenal" mendengar hal itu sky yang kepalanya sudah sangat sakit mendadak terasa mual.

"Ett, ayo sini istirahat dulu" anak laki-laki itu terlihat panik saat sky hampir pingsan. Dengan sigap dia membawa sky untuk duduk di koridor sekolah dan menyuruhnya untuk beristirahat.

"Lo istirahat dulu disini"

"Ga bisa, nanti bu dina marah" sky mencoba untuk berdiri kembali, namun usahanya sia-sia, kepalanya terasa sangat berat dan tubuhnya tidak sanggup untuk berdiri.

"Batu banget sih cantik, bentar ya" anak laki-laki yang masih belum diketahui namanya itu berlari menuju kantin dan membeli sebotol air mineral untuk diberikan kepada sky.

"Nih diminum"

Awalnya sky tampak ragu untuk mengambil air mineral yang diberikan anak itu, namun apa boleh buat dia sangat membutuhkan air saat ini, "Makasih" dengan segera sky meminum air mineral yang diberikan oleh anak laki-laki itu hingga tak tersisa.

"Gimana, udah mendingan belom?"

"Iya udah, makasih" anak laki-laki itu tersenyum dengan manis.

"Oh iya, lo ga mau tau nama gua siapa?"

"Ngga sih tapi, siapa nama lo?" Kata sky sembari melempar botol mineral kosong kedalam tempat sampah yang ada dihadapannya.

"Jadi mau tau atau ngga?"

"Terserah, lo mau kasih tau atau ngga, gue mau lanjut berdiri"

"Ehh ngapain mau diri disitu lagi?"

"Ya lo pikir aja sendiri, kalo gue cabut darisana habis gue dimarahin bu dina"

"Tenang, gue bisa gantiin lo"

"Ngga usah-"

"Gibran!" Tiba-tiba suara menggelegar memenuhi koridor sekolah, itu pak iwan guru fisika yang terkenal garang seantero sekolah.

"Mati gua" umpat anak laki-laki yang bernama gibran itu.

"Kamu ngapain disana? Cepet masuk kelas!" Tanpa pikir panjang, gibran segera mendekati pak iwan untuk menjelaskan semuanya.

"Saya lagi dihukum pak"

"Dihukum apa nya, saya kan ngajar dikelas kamu, siapa yang ngehukum kamu?"

"Saya gantiin sky pak, kasian dia sakit jadi-"

"Udah ga usah sok-sokan jadi pahlawan kamu, sana masuk kelas"

"Tapi pak-"

"Ga ada tapi tapi, masuk!" gibran yang sudah pasrah akhirnya menuruti pak iwan untuk memasuki kelas.

Pak iwan yang melihat sky, akhirnya mencoba untuk mendekati anak itu, "kamu masuk kelas sana"

"B-baik pak" sky yang akhirnya merasa sudah di bebaskan dari hukuman, beranjak pergi dari hadapan pak iwan dan menuju kelasnya.

"Belajar dulu yang pinter, baru pacaran"










01.00 - 02.00

To be continue.

friendlyWhere stories live. Discover now