Gulf hanya diam saja sejak tadi, sesekali ia menyandarkan kepalanya pada pundak Mew, apalagi setelah balasan pesan Mew yang tadi membuat Gulf hanya duduk diam disamping Mew, enggan beranjak.

Mew hanya diam saja memperhatikan sesekali tangannya berpindah-pindah, di mulai dari berada di pinggang Gulf, lalu pundak, lalu tangan Gulf dan terakhir mengusap-usap kepala Gulf yang bersandar padanya.

"Lo pada kelapangan sekarang atau gue kasi tau kepala sekolah?."

"Weehh kalem Krist, gimana kalau kita negosiasi dulu?." Tawar Tay, masalahnya ia ada maksud tertentu.

"Sorry gk minat!." Ketus Krist.

"Dihh so jual mahal." Gerutu Tay.

"Gue denger ya!!."

"Krist!!!! Di panggil pak Singto!!!."

Teriakan menggelegar milik New mengalihkan atensi Tay, Mata Tay berbinar melihat sang incaran hati. New itu wakil ketos.

"Ngapain pak singto nyariin gue??."

"Mau makein Lo sunblok biar Lo gk item, percuma dia beliin Lo skincare biar glowing Lo nya malah suka panas-panasan." Mulutnya off benar-benar lemes, Krist semakin menatap Off kesal.

"Bacot, awas aja Lo pada gk ada dilapangan buat upacara, pulang sekolah Lo semua ngebersihin taman belakang!!." Krist berlalu pergi sambil menarik tangan New.

Tay mencebikan bibirnya, Krist sangat menyebalkan.

"Miuu." Gulf berbisik, Mew menatap Gulf, menaikan sebelah alisnya.

"Aku mau kelapangan, mau ikut upacara."

Mew menggelengkan kepalanya, Mew beranjak dari duduknya membuat semua mata menatap kearahnya, Mew menarik tangan Gulf pelan lalu mengkode Zee, Zee menganggukan kepalanya. Sedangkan Mew berlalu pergi dari kantin.

"Woyy kelapangan, upacara."
Zee berjalan terlebih dahulu diikuti semua anggota Driva yang berjalan bersama menuju lapangan.
.
.
Mew mendudukan Gulf disofa yang ada di ruangan miliknya. Membuka topi serta melonggarkan dasi milik Gulf.

"Istirahat." Ujar Mew.

Gulf menggelengkan kepalanya, menolak kemauan Mew.

"Aku ingin ikut upacara."

"Tidur."

Lagi-lagi Gulf menggelengkan kepalanya, Mew menghela nafasnya mencoba tidak terpancing emosi dengan tingkah Gulf yang tidak nurut padanya.

"Mau masuk rumah sakit lagi?." Tanya Mew pelan.

Gulf menggelengkan kepalanya pelan "tidak. Tapi aku ingin ikut upacara."

"Aku tidak mau mengambil resiko, kemarin saat aku mengizinkan mu untuk ikut Olahraga, baru sebentar kamu sudah pingsan, apalagi ikut upacara? Kamu akan sampai dirumah sakit." Mew berujar panjang, saat-saat seperti inilah biasanya Mew mengucapkan banyak kata, dan Gulf suka itu.

"Tapi apa Miu disini sama Gupi?."

"Heuummm."

Gulf berhambur kedalam pelukan Mew, menyembunyikan wajahnya dalam lekuk leher Mew.

"Gimana kalau kita main game?."

Mew menganggukan kepalanya, mengambil ponselnya yang berada di dalam saku celananya, membalikan posisi Gulf hingga Gulf membelakangi Mew tetapi Gulf berada di pangkuan Mew.

Mew menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, mengelus rambut Gulf yang bersandar didadanya, Mew memejamkan matanya, mencoba istirahat sebentar tanpa sadar ia malah tertidur sedangkan Gulf tidak menyadari hal itu, ia masih asik dengan dunia gamenya.
.
.
Bel kedua yang menandakan berakhirnya upacara bendera dan juga menjadi penanda jam pertama akan segera dimulai berbunyi.

Gulf sudah duduk anteng dikursinya dengan beberapa soal yang Mew berikan untuknya, kata Mew kalau ia berhasil mengerjakannya dengan benar ia akan mendapatkan hadiah, dan Gulf sangat bersemangat akan hal itu.

"Ngapain Lo Cil??." Gulf menatap Kao malas, lalu kembali mencoret-coret kertas dihadapannya.

"Aisah malah di cuekin."

"Berisik Kao."

"Suka-suka gue dihh." Gulf kembali mengacuhkan Kao, Kao malah semakin menjadi, kebetulan jam pertama kelas mereka kosong jadi bebas mau ngapain aja apalagi ini selesai upacara.

"Cil Lo tau gk?."

"........."

"Gue kayanya suka deh sama seseorang."

"........" Gulf masih diam, masih fokus sama soal-soal itu.

"Dia imut kaya Lo Cil, tapi kalo diliat dari segi manapun dia masih kalah sama Lo, tapi gk papah, asalkan dia imut dan nurut sama gue."

"..........." Masih diam.

"Tapi dia suka gk ya sama Gue?? Ah bodo amat, gue ganteng gini masa iya dia gk suka sama gue."

"........."

Kao melirik Gulf yang tidak juga menanggapi ucapannya, dan lihatlah apa yang tengah lelaki itu lakukan, Gulf malah asik mencoret-coret kertas dengan bibirnya yang seakan tengah menghitung setiap angka. Dan bisa dipastikan Gulf tidak mendengarkan curhatannya.

"Bodo amat Cil, bodo amat!!." Bahkan setelah Gulf beranjak dari kursinya pun Gulf masih tidak engah dengan hal itu.



Hellooooooo..
Maaf na aku lama update, kemarin tanganku sakit hehehe.

Semoga suka ya....

See youuuuuuu💙💙

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now