bagian tujuh||♡ ♡

86 19 8
                                    

❀I'm too stupid to love❀


✫ ˚♡ ⋆。 ❀ ☪⋆

"Jihoonie ayooo" seru gisel dengan tas belajanya.

Jihoon yang masih sibuk memeriksa keperluan dapur cepat cepat memlangkah dan mengambil alih tas belajaan.

"Kajja!"
.
.
.
Jihoon dan gisel asik berputar putar mengelilingi supermarket untuk berbelanja keperluan cafe.

Setelah selesai berbelanja,jihoon mulai memasuk masukan barang belanjaan ke dalam bagasi mobil milik kak younghoon itu.

"Ini ji" ucap gisel memberi satu kantong belanjaan lagi. Jihoon hanya membalas senyum manis yang membuat pipi nya mengeluarkan garis.








"Gi-gisel?"





"Heng??"






✫ ˚♡ ⋆。 ❀ ☪⋆


"Gi-gisel" panggil hyunsuk dari jauh dan sedikit berlari ke arah gisel dan jihoon.

Gisel membalikkan badan nya mencari sumber suara itu.
"heng? Kak hyunsuk?"

Mendengar itu jihoon segera menarik pergelangan tangan gisel hingga membuat gisel berdiri di balik badan bongsor jihoon.

"Gisel kaka boleh ngomong sama kamu?" tanya hyunsuk to the point,tak peduli jika jihoon sedang menatap nya dengan tatapan mengancam.

Mata gisel sedikit bergetar ia baru bertemu lagi dengan seseorang yang dulu sangat ia sayang setelah dua tahun lama nya.

"Nggak" jawab jihoon singkat.
Gisel mendongakkan wajah nya keatas,kearah wajah jihoon.

"Please jii sekali ini ajah"

"Lo udah nyakitin hati dia,gue ga sudi lo ketemu dia,dan bahkan ngomong sama dia" jawab jihoon dengan penuh penekanan di kata 'dia'.

"Ji bolehin ya" pinta gisel.

"Ngga sel"
"Ngga ada yang perlu kamu omongin lagi sama hyunsuk,kam-"

"Yah jihoon yah" belum selesai berbicara ucapan jihoon terpotong oleh gisel yang sedikit menggerak gerakkan tangan kanan jihoon.

Melihat perlakuan gisel yang membuat siapa pun luluh termasuk jihoon.jihoon menarik napas dan menganggukkan kepala nya.

Hyunsuk yang melihat itu sedikit menarik sudut bibirnya ke atas walau pun mata nya terlihat sedikit sendu.







.✫ ˚♡ ⋆。 ❀ ☪⋆

Disini lah sekarang hyunsuk dan gisel sedang duduk di sebuah bangku taman di pinggiran sungai,dengan pemandangan jembatan besar dan banyak kendaraan kendaraan yang melintas dengan lampu penerangan yang sudah di nyalakan,karena waktu sudah sedikit gelap,hanya ada cahaya oren dari sisa sisa matahari dan penerangan lampu lampu yang di sekitar sungai.

"Gisel udah lama ya kita-"

"Kaka mau ngomong apa sama aku?" tanya gisel memotong acara basa basi hyunsuk membuat hyunsuk sedikit menarik napas nya.

Sementara jihoon sedang berdiri cukup jauh menyandar di mobil sambil memperhatikan kedua insan yang ada di depan nya.

"Kaka disini mau minta maaf sama kamu" ujar hyunsuk menggenggam kedua tangan gisel,gisel membalas genggaman itu.

"Kaka ga perlu minta maaf sama gisel kok" ujar gisel dengan senyuman yang ia buat
"aku udah maapin semua nya,aku ngerti kok,ga ada yang tau tentang hati dan perasaan seseorang"

"maaf kaka dulu jahat sama kamu" ucap hyunsuk tanpa sadar menjatuhkan cairan bening dari mata nya.

Ibaratkan sebuah kayu yang kokoh, lambat laun dengan berjalan nya waktu dan keadaan, kayu itu akan rapuh dan hancur itu lah hyunsuk, hyunsuk hanya manusia biasa yang masih sering membuat kesalahan.

Tangan gisel bergerak untuk menghapus air mata di pipi hyunsuk menangkup pipi hyunsuk seolah olah mengatakan 'berhenti menangis', gisel menatap netra hyunsuk dalam,bagai mana bisa kisah cinta nya seperti ini,bohong jika gisel telah melupakan hyunsuk dari hidup nya,seseorang yang pernah saling mencintai satu sama lain. Bohong jika gisel bahagia tanpa hyunsuk.

"Gisel" hyunsuk mengambil kedua tangan gisel dan menggenggam nya.

"Maaf sebelum nya,apa kita bisa menjalani hubungan ini lagi? Kaya dulu hmm?" tanya hyunsuk langsung membuat punggung gisel bergetar.

Jihoon yang hanya bisa melihat dari jauh tak bisa untuk berbuat apa apa.

"Gisel kamu gapapa kan? Ko nangis" hyunsuk mengintip dari bawah wajah gisel. Melihat gisel semakin menangis hyunsuk langsung membawa tubuh yang lebih kecil kedekapan nya.

Cukup lama hyunsuk memeluk dan menenangkan nya di dalam dekapan hangat hyunsuk,sekira nya tak ada suara isakan yang hyunsuk dengar,hyunsuk langsung melepaskan pelukan nya dan beralih menatap mohon kepada gisel.

"Hiks... Maaf..."

"Ngga.kamu ga perlu minta maaf"

"Kak... Kenapa hiks... Kenapa baru sekarang..."

"Ma-magsud kamu?"

Gisel merentangkan jari jari tangan nya. Mata hunsuk membelalak setelah melihat benda besi berwarna kuning terpasang cantik di jari manis gisel.

"Kenapa ga dari dulu kaaak?" gisel kembali menangis sambil menutup wajah nya dengan tangan nya.

Hyunsuk? Jelas hati nya sakit amat sakit,namun ia tak mau memperlihat kan di depan gisel yang sekarang sedang menangis,hyunsuk berusaha menenangkan gisel,meski hati nya sangat patah.

"Gisel" panggil hyunsuk dengan suara sedikit bergetar. Menangkup wajah gisel dan sedikit mengusap lembut dengan ibu jari nya.

"Maapin kaka kalau kaka telat... Semoga kamu bahagia... Maaf.... hiks... Kaka jahat sama kamu..."

Gisel menggeleng dengan wajah yang penuh air mata. Tangan hyunsuk mengusap dengan lembut pipi pipi basah gisel.

Tersenyum. Itu lah yang hanya hyunsuk bisa lakukan, meski sakit, tapi bukan kah gisel yang lebih sakit?

"Gisel" panggil jihoon dari jauh dan menunjuk ke sebuah arloji yang ia gunakan.

"Kak aku pulang ya?"

Hyunsuk mengangguk sambil mengusak pucuk kepala gisel.

"Gisel sayanga kaka,semoga kaka dapet yang lebih baik dari aku kak,aku pamit yaa" ujar gisel meninggalkan hyunsuk yang masih terpatung. Memandang gisel yang mulai menaiki mobil,dan pergi jauh meninggalkan nya.

Kaki hyunsuk benar benar lemas,seperti tak ada tulang,lutut nya terjatuh di iringi dengan tangisan yang meledak.

"Bodoh lo suk bodoh" ujar nya pada diri nya sendiri.






Tbc.




























I'm too stupid to love✔Место, где живут истории. Откройте их для себя