3. Sebuah Kesembuhan

753 138 0
                                    

- deep.

Xiaojun terbangun karena lehernya pegal. Juga beberapa keributan diluar yang mengganggu pendengarannya. Xiaojun tersadar- ini kantor Hendery. Dia pasti tertidur karena obat penenang yang diberikan padanya. Kepalanya jadi berdenyut nyeri, Xiaojun menatap sekeliling tidak menemukan siapapun. Hanya suara bising jalanan serta mesin pendingin yang bekerja.

Dia ingat sesuatu- surat yang ditujukkan Stevan padanya. Dari sang Ibunda, Xiaojun belum habis membacanya. Pemuda itu bangkit berniat mencari dimana sang suami. Mengetahui bahwa kantor itu cukup besar dengan ramai pegawai mengurungkan niatnya sebentar.

"Tuan Xiaojun?" Seseorang bercelentuk kepadanya. Seseorang yang Xiaojun lihat tadi- Sekretaris Hendery. Dia mendekati Xiaojun yang berdiri diambang pintu.

"Syukurlah Tuan Xiaojun sudah bangun, bos sedang rapat dengan beberapa pegawai lainnya." Sekretaris Hendery itu tersenyum simpul, membuat Xiaojun merasa tidak nyaman. Tapi Xiaojun butuh Hendery sekarang, dia lapar juga merasa pusing.

"Maaf Tuan tidak memperkenalkan diri, saya Yosi- Sekretaris Tuan Hendery," dia mengulurkan tangan kepada Xiaojun. Dibalas dengan pelan, dan Xiaojun tak perlu menyebutkan namanya. Yosi sendiri sudah memanggilnya dengan benar. Xiaojun mengeluh pelan, berarti dia harus menunggu Hendery- berapa lama? dia sudah tidak kuat dengan nyeri kepalanya ini. "Tuan Xiaojun- apa anda butuh sesuatu?" Yosi khawatir karena wajah pucat Xiaojun. Sang pemuda Xiao menggeleng pelan duduk kembali sembari terhuyung.

"Saya akan panggilkan Tuan Hendery." Yosi segera pergi. Menuju ruangan rapat yang ramai. Karena Hendery sedang membahas kasus Xiaojun, tentang surat itu. Tertulis disana- sesuatu tentang kediaman Xiao dan berkas data aset penting senilai ratusan juta Yuan atas nama Xiaojun. Jikalau Hendery biasanya mengurus harta warisan keluarga-keluarga elite di Cina. Ini lebih rumit- karena Hendery adalah suami Xiaojun. Mereka memiliki hubungan hukum yang tinggi satu sama lain untuk hak dan kewajiban. Sehingga ini sudah masalah keluarga untuk Hendery juga.

Inilah alasan mengapa Hendery menikahi Xiaojun. Karena saat tahu pemuda itu adalah anak Tuan Xiao dia pasti menduga hal terburuk- sabotase. Maka dengan posisinya, dia dapat ikut campur dalam keluarga tanpa dipandang kalah sama sekali. Lagipula Hendery memang mengenal orangtua Xiaojun- sehingga pada dasarnya ini rencana Hendery untuk membantu Xiaojun mendapatkan apa yang menjadi miliknya dalam kediaman Xiao.

Kedua orang tua Xiaojun sudah mendatangi Hendery seminggu sebelum kecelakaan itu. Mereka berkata ada masalah dengan Paman Xiaojun yang mengurus bisnis keluarga juga. Percekcokan itu membuat keduanya berkonsultasi pada Hendery, sekaligus mendiskusikan sesuatu. Walau Hendery tidak tahu rencana apa yang telah dibangun Pasangan Xiao dia tetap mendapatkan andil didalamnya.

Saat ini yang tahu hanyalah Xiaojun saja. Dia harus dapat masuk kedalam Kediaman Xiao- agar dapat menemukan surat penting serta keterangan kepemilikan aset dan saham. Hendery mendengar pintu terbuka- Yosi sang sekretaris muncul disana.

"Tuan Xiaojun sudah sadar." Semua orang dalam ruangan itu terdiam menatap Hendery. Sang Pria Wong kemudian pergi dari ruangan dengan cepat menuju kantornya. Melihat Xiaojun sedang duduk memegangi kepalanya yang berdenyut. Ini akibat dia berhasil mengingat masa lalu dengan orang tuanya- itu berefek kinerja otak meningkat secara besar.

Hendery meminta Yosi menyiapkan sopir untuk mengantar mereka pulang. Rapat akan ditunda sampai waktu yang Hendery akan tentukan. Dia harus membawa pulang Xiaojun terlebih dahulu- mengingat pria itu sedang dalam kondisi yang tidak baik.

"Xiao Dejun," Hendery menyentuh bahu Xiaojun. Membuat si Xiao sedikit terkejut- "Mari kita pulang."

Xiaojun menggeleng, dia ingin membaca surat dari Ibunya. Dia ingin mengetahui apa yang ditulis Ibunya tentunya. Hendery mengerti tapi dia menegaskan bahwa Xiaojun harus pulang karena kondisinya tidak sehat. Tidak ada yang tahu jikalau Xiaojun membaca surat lagi dia akan terkena apa- terlalu beresiko. Hendery harus berkonsultasi lagi pada Noah atau Psikolog setidaknya ia tahu apa langkah yang benar dalam membantu Xiaojun.

"Baik," Xiaojun mengalah- dia tipikal tidak suka berdebat dan patuh. Maka mereka kembali ke Apartemen dengan diantar supir. Xiaojun bahkan tidak membantah ketika Hendery dengan sigap menggendong tubuh lemasnya hingga sampai. Dia terlalu pusing untuk melawan suaminya- Bibi Yan terkejut ketika melihat mereka berdua.

"Bibi Yan- buatkan sesuatu untuk Xiao Dejun- dia pusing dan sedikit demam."

"Baik Tuan Hendery."

Hendery merebahkan tubuh Xiaojun di kamar mereka. Mengelus perlahan dahi serta wajah basah Xiaojun karena keringat. Dia berniat mengganti pakaian Xiaojun agar pemuda itu tidur dengan nyaman. Tapi pikiran absurd sempat datang- membuatnya urung melakukannya.

"Xiao Dejun, aku akan mengganti pakaianmu."

Xiaojun tentunya mendengar apa yang dikatakan Hendery. Tapi dia hanya diam- walau sangat malu. Tapi bukankah Hendery suaminya- bukankah skinship seperti ini biasa diantara pasangan yang menikah. Hubungan mereka tidak jelas secara batin dan emosional- Xiaojun tidak merasakan apapun perasaan pada Hendery kecuali- menerima kenyataan Hendery adalah pasangannya. Sedangkan Hendery kurang lebih sama, menganggap Xiaojun klien penting serta bagian dari hidupnya mulai sekarang.

Hendery melepas celana panjang yang menutupi kaki jenjang Xiaojun. Melepas kemeja gelap yang juga Xiaojun kenakan. Meninggalkan kaus serta celana pendek- Hendery mengambil sweater dalam lemarinya. Dia memiliki prinsip tidak akan membuka lemari Xiaojun kecuali diijinkan. Sehingga Hendery memakaikan Xiaojun sweater kesayangannya untuk dipakai. Untung saja tubuh mereka tidak begitu berbeda- sehingga sweater itu cukup dikenakan Xiaojun.

Xiaojun dapat merasakan hangat serta lembutnya kain sweater itu. Dia tak pernah memakai sweater senyaman ini sebelumnya. Apalagi dengan bau segar khas Hendery disana yang dapat ia cium samar-samar.

Bibi Yan kemudian datang membawa nampan makanan dengan dua mangkok dengan hati-hati. Meletakkannya pada meja disisi ranjang, "Ini sup penghilang pening- segera makan Tuan Xiaojun selagi hangat." Xiaojun mengangguk segera memakan sup itu dengan lahap. Walaupun kepalanya berasa seperti komedi putar- sup ini membantu mengurangi denyut nyeri kepala. Setelah itu dia meminum obat dan pergi istirahat.

Hendery membenarkan selimut untuk Xiaojun. Perlahan mengelus pelipis Xiaojun dengan lembut, "Semoga lekas sembuh Xiao Dejun."

- too deep.

1n2 (deep & fall)[ON REVISI]Where stories live. Discover now