[nc] atsumu's valentine surprise

Mulai dari awal
                                    

Tanpa Atsumu di sana.

"Atsumu!" Kiyoomi memanggil dengan gelisah. Ia membuka pintu kamar mandi dan mencari keberadaan Atsumu. Tapi nihil. Kiyoomi berjalan ke dapur tapi tidak menemukan siapapun.

Ia telah melewati ruang tamu saat menuju kamar dan memang tidak ada siapapun di sana. Jadi mencari ulang pun tidak akan berguna.

"Atsumu," panggil Kiyoomi dengan suara serak. Lelaki itu frustasi. Ia mulai merangkak dan mencari Atsumu di kolong ranjang. Tapi tetap tidak menemukan hasil.

Dengus khawatir lolos dari bibirnya. Pelipis Kiyoomi sekarang penuh dengan keringat dingin. Ia lanjut mencari di mana saja, tempat apapun yang terlintas dalam kepalanya.

"Atsumu! Sakusa Atsumu!" Setiap panggilan menambah satu lagi kekhawatiran dalam diri Kiyoomi.

Lelaki itu mulai menyerah, membuka lemari pakaian dengan lunglai. Ia menarik pintunya untuk mengambil baju ganti dan ternyata seseorang berada di dalam sana dengan pita merah muda menghiasi rambut.

"Omi Omi, selamat hari kasih sayang!"

Kiyoomi tersentak dan jatuh terduduk di lantai. Atsumu berada dalam lemarinya, tidak mengeluarkan suara apapun dan itu mungkin terjadi sejak... PAGI?!

Kiyoomi menjambak rambut ikalnya sendiri dalam diam. Ia benar-benar khawatir dengan hilangnya Atsumu dan ternyata pasangannya itu tengah memeluk lutut dan bersembunyi di lemari. Kiyoomi tidak habis pikir.

"Aku kira kau akan membuka lemari dan mengambil jam tanganmu. Tapi kau tidak kunjung membuka lemari sampai akhirnya aku tertidur karena semalaman terjaga memikirkan kejutan valentine ini," cerocos Atsumu.

"Mana bisa aku terpikir untuk menggunakan jam tangan saat kau sudah menghilang sejak aku bangun tidur?" bela Kiyoomi.

"Ini kejutan, Omi-kun. Mana mungkin aku memberi tahu bila aku akan mengagetkanmu di dalam lemari pagi-pagi?" Atsumu tidak mau kalah. Ia memalingkan wajah, enggan menatap Kiyoomi.

"Kau sudah membuatku terjebak di dalam lemari selama berjam-jam. Kau harus tanggung jawab! Berikan aku satu ciuman valentine," rajuk Atsumu sambil menunjuk-nunjuk bibirnya sendiri.

"Tidak mau. Kau baru bangun tidur," tolak lelaki itu sembari mengerutkan dahi. Kiyoomi hanya akan mencium bibir ketika Atsumu sudah menggosok gigi.

"Omi Omi, aku sudah mandi menyeluruh sebelum bersembunyi di sini," rengek Atsumu sambil memasang ekspresi memelas.

Kiyoomi mendesah pelan. Ia sebenarnya lega. Ia sangat lega Atsumu baik-baik saja. Tapi lelaki itu tidak akan mengatakannya.

"Tapi berjanjilah kau tidak akan membuat kejutan konyol seperti ini lagi," sahut Kiyoomi sembari bergeser mendekat. Atsumu membenahi posisi, merosot turun dan duduk di lantai, di depan pasangannya.

"Ini tidak konyol. Aku merencanakannya dengan sungguh-sungguh sampai--,"

Pembelaan Atsumu terpotong karena tiba-tiba Kiyoomi sudah menarik tengkuknya. Lelaki itu mendaratkan sebuah ciuman di dahi. Lama. Cukup lama hingga Atsumu tetap merasa berdebar meskipun bibir Kiyoomi dan bibirnya tidak bertemu.

"Selamat hari valentine, Sakusa Atsumu," bisik Kiyoomi di akhir ciuman. Wajah Atsumu berubah merah padam saat mendengar kata-kata itu, juga sedikit tambahan setelahnya. "Aku menyayangimu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[~] Weasel and Fox | sakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang