25) Tempatmu bukan disini

Start from the beginning
                                    

"Kita kaya, Papa. Gunakan sekian persen dari kekayaan tersebut untuk membantu pembangunan rumah-rumah warga kembali. Lagipula, rumah mereka terlalu kumuh. Aku jijik melihatnya," Jawabku lalu menghabiskan susu caramel yang tadi pelayan siapkan.

"Kita pelit, Veddira,"

"Jadilah dermawan, Papa. Maka para warga akan mengapresiasikan kedermawaan mu itu. Kau tau kan bahwa mulut manusia sangatlah manis?"

"Yasudah lah. Jangan merindukanku karena aku akan sibuk akhir-akhir ini,"

"Ya ter—,"

"Duchess Vania!" Teriak salah satu ksatria.

Ucapanku terpotong karena seorang wanita memasuki istana dengan terburu-buru. Bahkan ia mendobrak pintu. Kulihat Papa terkejut melihat wanita yang memasuki istana dengan terburu-buru itu.

Duchess Vania Elmedara

Mama kandung Veddira di cerita yang ku buat. Sosok yang membuat Veddira tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Kenapa? Karena Duchess Vania dengan berani berselingkuh dengan salah satu Raja kerajaan seberang, dan mengatakan bahwa Veddira anak nya bersama Raja tersebut.

Saat masih berumur 4 bulan, hak asuh Veddira diperebutkan. Papa memperjuangkan hak asuh Veddira karena ia menginginkan anak perempuan saat itu. Tapi, melihat Veddira yang membuatnya selalu teringat dengan Duchess Vania membuat ia benci melihat Veddira.

Kini, sosok yang membuat Veddira menundukkan kepala pada keluarganya sendiri sedang berlutut menghadapku dan Papa dengan tidak tau diri.

"Hey, Mama," Sapaku dengan menekan kata Mama.

"A-anakku..," Lirih Mama. Ku lihat terdapat kilatan binaran di bola matanya. Bermain sedikit dengannya tidak salah, kan? Hehehe.

"Ah aku lupa, kau sudah bukan Mamaku," Ucapku dengan nada sedih. Mulai menampilkan akting, aku berpura-pura meremas gaunku. Di bola mataku terdapat kilatan kekecewaan, hanya akting hihi.

"Aku masih Mama mu, sayang..," Panggil Mama.

"Tidak, kau orang asing. Benarkan, Papa?" Tanyaku pada Papa.

"Sayang sekali, Vania. Anakmu ini sudah bertumbuh dewasa tanpa mengenal sosok Mama pada dirimu," Kata Papa sembari mengelus kepalaku lembut.

"Heung! Aku tidak memiliki Mama di hidupku," Kataku membenarkan ucapan Papa.

"Anak tidak tau diri! Aku yang telah mengandungmu dalam rahimku selama 9 bulan lamanya!" Bentak Mama. Para ksatria bergerak menahan kedua tangan Mama, agar ia tidak berbuat macam-macam padaku dan Papa.

"Hanya numpang sebentar," Kataku datar.

"Itu bukanlah waktu yang sebentar, Veddira Elmeira Franklin!" Dengan sedikit pemberontakan, lagi-lagi Mama membentakku.

"Mari kita bandingkan. Aku yang hidup 14 tahun tanpamu, atau aku yang tinggal di rahimmu selama 9 bulan. Yang manakah waktu yang lebih lama?" Tanyaku. Papa sedikit terkekeh mendengar penuturan kataku.

"Dasar anak durhaka!" Teriak nya padaku.

"Dasar wanita pendusta," Balasku.

"Seret dia keluar, ksatria," Suruh Papa pada akhirnya ikut turun tangan. Papa juga pergi mengikuti langkah para ksatria yang menyeret Mama keluar.

Aku menatap kepergian Mama dan Papa dengan sedikit menggelengkan kepala. Dan memutuskan untuk pergi menuju kamarku.

♩ ♩ ♩ ♩

"Kau salah mendidiknya, Felix," Kata Duchess Vania saat sudah berada di kereta kudanya. Tak lupa, ia menatap tajam ke arah Duke Felix dengan rahang mengetat.

"Keturunan Franklin memang seperti itu. Ia mengatakan 'tidak' pada pendusta. Aku mendidiknya dengan baik," Balas Duke Felix datar.

Kereta kuda milik Duchess Vania mulai bergerak, meninggalkan istana keluarga Franklin. Duke Felix menatap kepergian kereta kuda Duchess Vania sampai hilang dari penglihatan nya.

"Lagipula, tempatmu bukan disini. Vania," Kata Duke Felix lalu kembali masuk ke dalam istana.

♩ ♩ ♩ ♩

Terima kasih kepada kalian yang sudah membaca work aku, bahkan kalian membacanya sampai chapter ini .·´¯'(>▂<)´¯'·..

Kalau boleh tau, kok kalian mau baca work ku sampai chapter ini?

Aku punya permintaan. Tolong genapin bintang Prolog dan chapter 1 jadi 100 yya ^^.

Sekali lagi terima kasih.  Selamat malam semuanya, sleep tight (◠ᴥ◕ʋ)

  Selamat malam semuanya, sleep tight (◠ᴥ◕ʋ)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Villainess [Completed]Where stories live. Discover now