2

264K 7K 231
                                    

Selamat membaca 💞
















"Gimana dad, Luna mau ke sini?"tanya Mira yang tengah duduk di samping suaminya.

"Mau sayang, tapi emang kamu yakin dengan semua ini? Daddy takut Luna jadi membenci kita nanti."

"Nggak akan dad. Aku tau sifat Luna, dia anak yang penurut kan dad selama ini. Aku yakin Luna mau menerima ini,"ucap Mira.

Dirga hanya menganggukkan kepalanya pasrah.

Saat ini Dirga dan Mira berada di rumah sakit dimana Aluna akan menjalani proses induksi laktasi supaya menghasilkan air asi walaupun tanpa hamil dan melahirkan terlebih dahulu. Dan rumah sakit ini adalah rumah sakit paling baik dan dokternya juga profesional semua.


"Dad, mom!"panggil Luna saat melihat kedua orangtuanya sedang duduk di kursi ruang tunggu.

"Luna sini nak."perintah Mira.

Luna berjalan mendekati mereka. "Apa yang terjadi dengan mommy? Kenapa mom masih di sini belum di periksa?"tanya Luna dengan wajah khawatirnya sambil berjongkok di depan Mira.

Mira tersenyum dan mengelus rambut anaknya.

"Mommy nggak papa sayang."

"Terus kenapa mommy di rumah sakit kalau tidak apa-apa?"tanya Luna.

"Nanti kamu juga akan tau nak. Sekarang kita masuk ke ruangan dokternya dahulu ya, dokternya sudah menunggu lama di dalam,"ucap Mira.

Luna yang masih dalam kondisi bingung hanya mengangguk dan membantu ibunya bangun dari duduknya, lalu mereka semua memasuki ruangan dokter.





_

"Silahkan duduk pak, Bu,"ucap seorang dokter wanita dengan ramah.

Di name tag nya yang berada di atas meja tertera nama dokter Amara, dokter yang akan membantu proses laktasi ini.

Posisi duduk Luna berada di tengah-tengah antara Dirga dan juga Mira.

"Dok ini anak saya, dia yang akan menjalani induksi laktasi ini. Menurut dokter apakah bisa?"tanya Mira.

Luna hanya terdiam dalam kebingungan dan ada banyak tanda tanya di dalam hatinya saat ini, maksud mommynya apa bilang seperti itu.

Induksi laktasi? Ia tidak familiar dengan kata itu.

"Pasti bisa Bu, kita akan mencobanya. Tapi kita perlu mengetahuinya riwayat kesehatan anak ibu terlebih dahulu setelah itu baru kita melanjutkan proses ini."

"Oh ya dimana suami anak ibu?"tanya dokter.

"Kami tidak bisa membantu proses ini jika tidak ada kejelasan status dari pasien,"ucap dokter.

Dirga melihat istrinya, wajah istrinya tampak biasa saja seperti ini bukan masalah besar. Padahal ini bisa menimbulkan masalah besar loh jika ketahuan Luna belum memiliki suami.

"Ini suaminya dok,"ujar Mira sambil menunjuk Dirga.

Dirga sontak kaget mendengar penuturan istrinya.

"Benarkah? Tapi sepertinya_"dokter sedikit ragu masalahnya perbedaan umur mereka terlihat jauh.

"Ini buktinya dok,"ucap Mira sambil mengeluarkan buku nikah yang di dalamnya ada foto Dirga dan Luna.

Mira tau dokter mulai curiga, untung saja dia sudah membuat buku nikah ini sebagai bukti.

Dirga kemudian merebut buku nikah itu dari tangan istrinya dan melihat fotonya dengan Luna. Dapat dari mana istrinya buku nikah ini, dia yakin istrinya sudah menyiapkan buku nikah palsu ini dari jauh-jauh hari, dia tidak percaya istrinya bisa melakukan hal seperti ini.

Menjadi ibu susu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang