" Iya sayang iya. Aku bapak-bapak yang lagi mau nonton berita."
Renjun tersenyum senang.
" Nah gitu- Duh enak banget." Ujar Renjun lalu menyibak baju kaos oversizenya untuk memperlihatkan perutnya yang masih datar. Dan Jaemin yang kegiatannya sempat terhenti itu kini kembali mengelus perut Renjun.
" Enak?" Tanya Jaemin.
Renjun mengangguk.
" Huum. Nyaman juga." Ujarnya sembari menatap sisi wajah Jaemin yang kini sedang menatap televisi.
" Baguslah." Ujarnya sembari menoleh dan balas menatap Renjun yang bersandar di bahunya.
" Na?"
" Iya?"
" Kalo misalnya lagi hamil gini boleh gituan nggak ya?"
Jaemin terdiam sesaat. Berfikir keras. Sepenuhnya tidak paham dengan pertanyaan Renjun.
" Hah? Gimana?"
Renjun berdecak.
" Kan aku lagi hamil nih. Trus masih bisa senggama ngga sih? Apa tunggu anak kita lahir dulu baru boleh ngelakuinnya?"
Jaemin melongo sesaat.
" K-kalo itu aku juga ngga tau. Ntar aku tanya papa-"
Plak!
" Gila ya kamu ampe nanya papa segala! Ngga malu apa?"
Jaemin meringis karna lengannya di tabok Renjun lumayan keras.
" Ya terus nanya siapa? Dokter? Eh tapi kamu nanya gini maksudnya apa? Lagi kepengen ya?"
Renjun tersenyum masam.
" Kan kamu yang tadi berencana tidur telanjang. Yakin nggak bakalan ngapa-ngapain?"
Jaemin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
" Aku bahkan nggak mikir ampe sana Ren. Kok kamu malah mikirnya kesana?"
" Kan kamu suka aneh. Ngga ada angin ga ada hujan kadang minta jatah."
" Jadi mesti ada angin sama hujan dulu baru boleh minta jatah?"
Renjun tiba-tiba menegakkan punggungnya dan menatap Jaemin sinis.
" Kok kamu sok polos gini sih?"
Jaemin tersenyum lalu kembali menarik Renjun untuk bersandar di tubuhnya.
" Iya iya maaf. Eh tapi tolongin hape aku coba."
Renjun merengut. Tapi tetap di ambilkannya ponsel Jaemin yang berada di atas meja.
" Buat apa?"
" Di google ada nggak sih?"
" Apanya?"
" Pertanyaan kamu tadi? Takutnya aku kebablasan. Eh ternyata malah nggak boleh. Ntar adek bayinya kenapa-kenapa gimana?"
" Yaudah coba cari."
Jaemin langsung memfokuskan tatapannya ke ponsel dengan Renjun yang ikut-ikutan melirik penasaran.
" Gila tangan kamu gede banget ya. Hape segede gini megangnya cuma pake satu tangan." Komentar Renjun ketika Jaemin mengetikkan keyword yang tadi di pencarian google dengan satu tangan karna tangannya yang lain kembali aktif mengelus perut Renjun.
" Komen mulu netijen."
" Ya kamu. Semua yang ada di kamu ukurannya big semua-"
" Termasuk yang itu?"
" Yang itu?"
" Iya. Yang biasanya suka kamu kulum-"
Bugh!
" Na Jaemin sialan! Bastard! Duh gila gara-gara kamu aku ngecursing gini!"
Bugh!
Bugh!
" Aduh Ren ampun!"
Bugh!
" Gila sih kamu ngomongnya frontal banget!"
Jaemin buru-buru menahan tangan Renjun yang masih berniat memukuli dadanya.
" Maaf maaf. Astaga! Iya maaf! Duhh. Hape aku jatuh ini."
" Ya mulutmu itu! Duhh greget. Ku gigit baru tau rasa!" Sentak Renjun.
Jaemin menyengir lebar lalu perlahan melepaskan tangan Renjun dan meraih kembali ponselnya yang terjatuh di karpet akibat pergerakan tiba-tiba Renjun.
Jaemin mengabaikan tatapan sebal Renjun kepadanya dan memilih menatap layar ponselnya yang masih menampilkan hasil pencariannya tadi.
" Eh boleh kok bersenggama saat istri lagi hamil." Kejut Jaemin lalu tatapannya menjadi semakin fokus.
" Tapi kadang bisa bikin kram perut. Duhh. Serem juga." Ujarnya lagi sebelum melirik Renjun yang cemberut.
" Jadi gimana?" Tanya Jaemin menaikkan alisnya.
" Apanya yang gimana?!" Ketus Renjun.
" Kalo misalnya aku pengen-"
" Nggak males! Malam ini ngga dulu! Aku kesel sama kamu!"
" Loh kok gitu? Eh tapi. Hm. Juga nggak terlalu kepengen sih."
" Bagus. Ntar malem tidur pake pakaian lengkap. Ga ada telanjang-telanjangan."
" Bukan aku yang pengen loh Ren."
" Kalo tidur telanjang kamu tidur di kamar atas aja-"
" Renjuunn."
" Gausah sok imut Na Jaemin! Kok kamu jadi gini sih! Gelay tau nggak!"
" Gelay apa?"
" Bodoamat! Dasar bocah kolot!"
Bugh!
" Ren. Sakit astaga. Barbar banget."
Tbc..
Bonus:)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.