"Aku melihatnya pergi dengan memegangi perutnya, kulihat dia keluar dari kawasan ruanganmu." ucap Rose datar.
Menghela nafas, "Hhh, si gembul itu sakit perut lagi." ucap Jaehyun dengan sangat pelan, untung rasa Rose tidak mendengar itu.
"Apa sekarang tipemu pria berwajah boneka seperti itu?" tanya Rose sembari memperhatikan kukunya, duduk menyilangkan kaki diatas meja kerja Jaehyun.
Jaehyun mengangkat alisnya, "Apa yang kau maksud?"
"Sudah berapa kali lubang anal gatalnya itu terisi dengan penis besarmu?" tanya Rose dengan nada yang terdengar begitu angkuh.
"Jangan berbicara sembarangan!" Jaehyun mengeratkan rahangnya mendengar ucapan Rose.
Tapi wanita itu seakan tak perduli dengan Jaehyun yang sudah mulai emosi. "Atau sudah tak terhitung? Berarti sebentar lagi kau akan bosan dengannya." ucapnya dengan acuh.
"Kubilang jangan berbicara sembarangan, Rose!" bentak Jaehyun keras.
Rose memperhatikan Jaehyun dengan penuh, "Aku tidak, kau menyukainya bukan?" tanyanya dengan tatapan menyelidik.
Jaehyun hanya memasang wajah datarnya seperti biasanya, menyandarkan tubuhnya pada kursi, melipat tangannya dengan santai. "Apa aku terlihat seperti menyukai orang itu?" tanya Jaehyun balik.
Rose mencari sesuatu dimata Jaehyun, tapi tak menemukannya. "Entahlah, tapi melihat kau mempekerjakan seorang Sekretaris membuatku mengatakan itu. Semua orang tau kau sangat tidak suka dengan adanya seorang Sekretaris."
"Aku sudah tidak bisa menghandle semuanya sendiri, itulah mengapa aku butuh seorang Sekretaris. Lagipula itu bukan urusanmu!" ucap Jaehyun dengan kesal.
Wanita itu terkekeh pelan, "Tentu saja itu menjadi urusanku. Kau menyukai seseorang maka itu akan menjadi urusanku, Sayang." ucap dengan nada menggoda, tangannya mengelus rahang lebar Jaehyun.
Jaehyun menepis kasar tangan Rose dari rahangnya, "Kita sudah tak ada urusan apapun. Jadi keluar dari ruanganku, aku sibuk!" mengibaskan tangannya untuk mengusir Rose dari ruangannya.
Rose hanya menanggapinya acuh, matanya menangkap keberadaan Taeyong yang sudah kembali. "Ow, sepertinya Sekretarismu itu kembali." tersenyum miring, "Aku ingin melakukan sebuah test denganmu." ucap Rose yang membuat Jaehyun menoleh menunjukkan wajah bingungnya.
"Test?" Jaehyun menaikkan satu alisnya.
"Jika kau tidak membalas apa yang kulakukan padamu, maka kau pasti tau apa yang akan kulakukan pada Sekretarismu itu." Rose berbisik ditelinga Jaehyun dengan nada sensual.
"Apa maks—."
Ucapan Jaehyun terpotong ketika Rose menarik kursinya dan menjatuhkan tubuh rampingnya pada paha Jaehyun, kemudian mendaratkan bibirnya pada bibir tebal Jaehyun. Mencium ganas, memeluk erat leher tebal Jaehyun.
Menggesek payudaranya pada dada bidang Jaehyun, serta menggesekkan vaginanya di paha kekar pria itu, menarik tangan Jaehyun untuk meremas pantatnya. Sedangkan Jaehyun menatap dalam Taeyong yang juga menatap kearahnya dari luar.
Menggeram buas, Jaehyun memejamkan matanya dan membalas ciuman Rose dengan begitu kasar. Meremas pantat Rose kuat sebelum sebelah tangannya menarik rambut Rose, menjambaknya sembari menghabisi bibir Rose. Sedangkan tangan satunya meremas kuat dan kasar payudara Rose, sesekali menamparnya keras.
"Hnngg, Jaehyunhh..."
"Ahngg..." Rose merintih ketika jari-jari Jaehyun masuk kedalam celana dalamnya dan menggesek klitorisnya cepat, tapi kemudian dirinya terlonjak ketika merasakan 3 jari panjang itu langsung masuk kedalam lubangnya dan memompanya kuat dan kasar.
CITEȘTI
My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️
Dragoste{COMPLETE} "I still can't believe that My Crazy CEO is my husband." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 9
Începe de la început
