"Permisi pak,kalau boleh tau ruangan kontrolnya dimana ya?" tanya Yezzie pada seorang bapak-bapak petugas kebersihan.

"Di sebelah kanan,dekat taman "

Yezzie menganggukan kepalanya, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju ke arah taman.

Namun saat menengok ke arah bangku taman, Yezzie menangkap sosok yang familyar.

"Lelaki itu sepertinya tidak asing" Ucap Yezzie membatin.

Yezzie menyipitkan matanya sembari menatap ke arah kursi taman.

"Oh astaga aku lupa,kalau Kirana juga di rawat di rumah sakit ini"

Yezzie mengacak rambutnya dengan prustasi ,kemudian dia menatap kembali ke arah taman.

Saat itu posisi tubuh Axel sedang menghadap ke arah Kirana, entah apa yang sedang mereka bicarakan tetapi secara tiba-tiba wanita itu memeluk Axel dengan erat.

Yezzie mengepalkan tangannya, namun kakinya tidak bisa di ajak kompromi. Seakan-akan mencari penyakit, Yezzie terus memperhatikan gerak-gerik Kirana dan Axel dari kejauhan.

Kali ini lagi-lagi pemandangan lebih mengesalkan tertampang jelas di depan mata Kirana,ketika Axel mendekatkan kepalanya ke arah Kirana

"Mereka akan berciuman?" .

Semakin dekat ke arah wajah Kirana, lalu dengan perlahan-lahan Axel menutup matanya.

"Tidak" Yezzie menutup mulutnya dengan kedua tangannya, lalu dengan gerakan yang spontan dia berbalik belakang sembari berlari meninggalkan rumah sakit.

Air matanya menetes,bagaimanapun juga dia cemburu melihat apa yang akan Kirana dan Axel lakukan.

.................

Sesampainya di apartemen, Yezzie langsung melemparkan tasnya di atas kasur.

Ia menghela nafas sembari menghapus make upnya di depan kaca meja riasnya.

"Kenapa perasaanku jadi kacau seperti ini, padahal saat itu,ketika aku dan Axel masih berpacaran. Aku tidak pernah mengkhawatirkan Axel ketika ia sedang bersama Kirana di rumahnya"

Yezzie mematikan ponselnya,kemudian dia menutup wajahnya dengan bantal.

Tok..tok tokk

"Tante..."
"Apa yang sedang terjadi?"

Suara Brian dari luar pintu kamar, anak itu tampak khawatir.

Namun, Yezzie acuh tak acuh menutup kedua tangannya.

Ia menangis sesegukan sampai akhirnya ia ketiduran di dalam selimut.

......

Pukul 23.21

(POV Axel)

Axel merenggangkan tubuhnya menghadap ke arah jendela kamar rumahnya. Sore tadi Kirana di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, namun Kirana masih memerlukan terapi setiap 2x dalam seminggu.

Axel menatap Kearah layar handponenya, namun Yezzie masih tak kunjung membalas pesan singkat yang ia kirimkan.

"Axel,dimana Brian? Bukankah seharusnya dia pulang malam ini? " suara Kirana dari belakang, Axel menatap Kirana.

Wanita itu baru saja selesai mandi, Kirana menggunakan dres tidur yang sangat tipis dengan luaran outher putih yang ia kenakan.

Mata Axel menatap ke arah dada Kirana, jiwa kelakiannya seakan-akan meronta ketika di suguhkan langsung dengan pemandangan indah.

AFFAIRWhere stories live. Discover now