Soobjun - Maid

Depuis le début
                                    

Tangan besar itu sekarang berpindah membelai gundukan kecil ditengah selangkangan si manis. "Aku menginginkanmu baby" Yeonjun merinding saat suara rendah itu berbisik ditelinganya, merasakan basah saat telinganya dijilat. Kembali melenguh saat tangan besar Soobin meremas miliknya main-main.

Soobin menarik pinggul Yeonjun agar sedikit menungging. Menyibak rok Yeonjun keatas, mendekatkan miliknya yang sudah menggembung sesak dibalik celana.

Yeonjun yang sudah selesai dengan pekerjaannya, tangannya mencengkram pinggiran wastafel. Soobin menggeser kaki Yeonjun agar lebih terbuka lebar, tangannya hendak membuka celana dalam milik Yeonjun sebelum tangan si manis menahannya.

"Tuan.. j-jangan"

Yeonjun berusaha menjauhkan tangan Soobin tapi remasan pada penisnya membuat cengkraman pada tangan kekar itu melonggar. Soobin berhasil menurunkan celana dalamnya.

Yeonjun melenguh saat jari panjang milik Soobin bergerak disekitar lubangnya yang mulai berkedut, memasukan satu jari perlahan memainkan jarinya didalam lubang Yeonjun.

"Akhh shh.. tuan emhh nanti a-ada yang ahh.. melihat"

"Sst tidak akan ada yang melihat baby" menambahkan satu jari lagi lalu menggeram rendah saat lubang milik Yeonjun memerangkap jarinya erat

"Ughh.. lihat lubangmu masih saja sempit sayang, padahal adik kecilku sering bermain didalam"

Yeonjun merona mendengar perkataan Soobin yang sedikit fulgar. Ini memang bukan kali pertama mereka melakukannya. Soobin selalu mengambil kesempatan untuk melakukan hubungan badan dengan Yeonjun saat mereka hanya berdua disatu ruangan. Dan Yeonjun tidak bisa menolak.

Setelah melakukannya selalu ada rasa mengganjal di hatinya. Soobin selalu menggunakannya untuk memenuhi hasratnya. bagai mana jika sesuatu terjadi pada dirinya apa Soobin akan bertanggungjawab? Dan.. apa Soobin akan membalas perasaannya?.

Yeonjun tersentak saat sesuatu yang besar memasuki lubangnya perlahan, ia mengeratkan pegangannya.

"Arghh" mendesah keras saat penis besar Soobin masuk sepenuhnya.

Soobin memalingkan wajah Yeonjun menghadapnya, mengajaknya berciuman untuk mengurangi rasa sakit.

Menggerakkan pinggulnya perlahan tapi pasti menikmati jepitan lubang milik Yeonjun serta desahan merdu dari bibir menggoda yang sedang ia hisap.

Gerakan Soobin semakin cepat. Ia menggerakkan pinggul Yeonjun berlawanan dengan hentakannya membuat sodorkannya semakin dalam mengenai gumpalan daging didalam lubang Yeonjun. Ciumannya turun menyusuri rahang sampai kepada leher jenjang si manis.

"Disini cantik? Ughh" Soobin menekan kembali titik sensitif Yeonjun

"Ahh...emhh.. yeah tuanh" Yeonjun menengadah merasa nikmat saat titik sensitifnya terus ditumbuk dengan kejantanan milik Soobin, tangan besar itu tidak tinggal diam ia memainkan niplenya.

"Ohh yeonjun.. shh jangan diketatkan uhh"

Ruangan itu dipenuhi dengan suara desahan dan kulit mereka yang beradu.

Yeonjun merasa kaki dan tangannya lemas tidak mampu menahan tubuhnya yang terus terhentak. Jika Soobin tidak menahannya mungkin ia sudah ambruk dilantai.

Yeonjun yang merasa kejantanan Soobin semakin membesar ia mengetatkan lubangnya. Soobin semakin mempercepat tempo sodokannya.

"Ahh.. ah. ah tuanh a-aku inginh k-keluar"

"Bersama baby" Soobin membenamkan miliknya dalam.

Setelahnya hanya terdengar desahan panjang keduanya. Yeonjun yeng keluar mengotori roknya dan tangan Soobin yang memainkan miliknya. Soobin mengeluarkan spermanya didalam lubang Yeonjun hingga merembes ke luar menuruni paha mulus Yeonjun.

Soobin mengeluarkan miliknya, membalik tubuh mungil Yeonjun menghadapnya, melingkarkan sebelah kakinya di pinggangnya lalu memasukan lagi miliknya. Hanya memasukannya.

Terkekeh melihat wajah cantik Yeonjun terengah dihadapannya. Melingkarkan lengan Yeonjun di lehernya.

"Cantik" gumamnya membelai pipi berisi milik Yeonjun. "Kau sangat cantik Yeonjun" meraup bibir tebal yang membuatnya candu dengan rakus.

Ciuman terlepas. Soobin memandang bibir Yeonjun yang terbuka meraup oksigen lalu beralih menatap dalam-dalam mata Yeonjun yang sayu. Lengannya memeluk pinggang ramping Yeonjun dengan posesif.

"Menikahlah denganku Yeonjun" pernyataan itu berhasil membuat Yeonjun membelalakkan matanya.

Apa barusan tuan muda melamarnya? Apa ini berarti perasaannya terbalaskan? Apa Soobin bersungguh-sungguh mengatakannya?

"Aku sungguh-sungguh melamarmu, aku menyukaimu– ah tidak aku mencintaimu Yeonjun" ucap Soobin. seakan tau apa yang di pikirkan Yeonjun.

"Tapi... nyonya dan tuan?"

"Kenapa? Mereka menyukaimu bahkan menyayangimu. Jadi kau tidak punya alasan untuk menolak"

Yeonjun mengangguk. Nyonya dan tuan Choi memang sangat baik dengannya. Menganggapnya seperti anak mereka sendiri, membiayai semua kebutuhannya. Yeonjun merasa memiliki orang tua lagi sejak orang tuanya tiada.

"Baiklah mari melanjutkannya sayang" Soobin tanpa aba-aba menggendong Yeonjun ala koala membawanya menuju kamarnya, mengajaknya berciuman sambil meremas bokong sintalnya.




END

Gara-gara fanart ini

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Gara-gara fanart ini


Ditambah ini Jadilah cerita diatas:( maaf kalo ga suka:)

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Ditambah ini
Jadilah cerita diatas:( maaf kalo ga suka:)

Next, yeonjun with?

              💬

Kritik dan saran diterima

Our YeonjunieOù les histoires vivent. Découvrez maintenant