"cuma suara bel pulang anjir" kesal Junkyu seraya menoyor kepala Haruto.

Jeongwoo yang sendari tadi menyimak mengerenyitkan dahinya bingung "ko cepet banget ya, perasaan ini baru jam sebelas"

"ada rapat kali" celetuk Jaehyuk.

"bukan rapat, tapi emang nggak ada guru" timpal Junkyu.

"lah, ko lu tau Kyu kalo nggak ada guru?" tanya Jihoon dengan wajah penuh selidik.

"ya kalian pikir aja, dari tadi nggak ada guru yang lewat, pas gue nengok ke ruang guru buat ngecek juga sepi. Apalagi pak Jamal yang segitu rajinnya aja kagak nongol nongol bulu kumisnya" Jawab Junkyu.

Yang lainnya mengangguk menyetujui. Akhir akhir ini sekolah mereka tidak berjalan dengan aktif lagi, karena banyaknya kasus janggal terkait hantu sekolah yang mengganggu itu.

"yaudah dari pada bengong mending pulang" final Hyunsuk lalu bangkit dan berjalan menuju kelasnya di ikuti yang lain.

"Asa" panggil Jaehyuk kala Asahi berjalan mendahuluinya.

Asahi menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Jaehyuk "apa?"

Dengan segera Jaehyuk menunjukkan kalung yang di berikan Asahi tadi sebelum pergi mencari Mashiho.

"gue butuh penjelasan soal ini"















































"INI GUE YANG BUTUH PENJELASAN KENAPA LU SEMUA JUGA IKUT IKUTAN!!!" kesal Jaehyuk sembari berteriak.

Pasalnya semua teman temannya ada di sana, menyebabkan keadaan ricuh serta Asahi yang menjadi malas untuk mejelaskan apalagi ketika ia melihat rumahnya sudah seperti kapal pecah.

Ada Jaehyuk yang selalu saja berteriak, di sudut ruangan ada Jeongwoo dan Haruto yang tengah bermain catur, Yedam yang tengah sibuk mengobrak abrik koleksi buku milik Asahi, Junkyu dan Junghwan yang tengah pesta memakan camilan.

Jihoon dan Doyoung yang tengah adu panco tak lupa di sponsori oleh bacotan Mashiho, Yoshi yang tengah mundar mandir seraya terus berkata 'woah' ketika melihat koleksi figura milik Asahi, dan Hyunsuk yang tengah sibuk dengan dunianya sendiri di balkon.

Keributan ini terjadi karna kenoraan mereka yang baru pertama kali berkunjung ke rumah Hamada Asahi yang kelewat mewah.

Hyunsuk yang sudah menyelesaikan urusannya menatap hamparan pekarangan rumah Asahi yang indah berjalan masuk ke dalam ruang keluarga di lantai dua tersebut.

Sesampainya di sana ia langsung geleng geleng kepala, terlebih lagi kala melihat Jeongwoo dan Haruto yang tengah saling melempar diri dengan anak catur milik Asahi.

"woy, ini rumah orang anjir, jangan di belantakin!" omel Hyunsuk, namun sayang, tidak ada satupun yang mendengar akibat suara nya tenggelam oleh keributan.

Dengan helaan nafas Hyunsuk menghampiri Asahi yang tengah menatap datar semua temannya.

"Sa, lu nyimpen toa nggak?"

"di belakang lemari" jawab Asahi seraya menunjuk ke arah lemari yang di maksud.

Dengan segera Hyunsuk mengambil toa tersebut, lalu mengambil nafas dalam dalam.

"LU SEMUA BERENTI BUAT KERIBUTAN DI RUMAH ORANG, ATAU GUE POTONG TITID NYA SATU SATU" teriak Hyunsuk dengan menggunakan toa milik Asahi.

Dengan sekejap matanya semuanya diam, lalu mulai beranjak satu persatu dan duduk di sofa yang ada di sana.

Hyunsuk menghelan nafas lega, lalu menaruh toa nya dan ikut duduk dengan yang lain "silahkan Sa, jelasin"

Asahi mengangguk "perihal kalung yang gue kasih ke Jaehyuk..."

"loh ko berenti sih bang Asa" kesal Haruto yang gemas kala mendengar Asahi menjeda ucapannya.

"ayo Sa, gue penasaran nih" sahut Jihoon tak sabaran.

"jangan di sini" cicit Asahi.

"lah kenapa?"













"ada yang nguping"

















"Sa, jangan mulai dah" kesal Junkyu sembari memeluk bantal sofa.

"emang siapa sih yang nguping? Nggk ada siapa siapa juga, lagian kita kan ada di lantai dua" ketus Hyunsuk.

Asahi hanya terdiam dan tidak menggubris decakan dari teman temannya. Karna dalam pikiran nan perasaannya kali ini dapat ia lihat dengan jelas bayang bayang orang asing yang tengah menguping di balik salah satu jendela.

Terlebih lagi efek cuaca yang cerah nan tirai putih yang sedikit transparan kala di pantulkan oleh cahaya, kedua netra matanya melihat bayangan orang itu.

Tanpa yang lain sadari Asahi mengukir senyum kecil di bibirnya, lalu laki laki itu duduk di sofa dan membuka hp nya.

Mencoba berpura pura tidak tau.

"loh ko bang Asa malah maen hp sih" kesal Doyoung.

"diem, buka hp kalian sekarang" ucap Asahi.

Dengan segera yang lain membuka hp mereka. Oh rupanya Asahi menjelaskan semuanya lewat grup chat mereka.

Isi pesan Asahi

ada yang lagi nguping, jadi gue jelasin di sini.

perihal kalung yang gue kasih ke Jaehyuk, itu kalung pelindung, di mana di dalam liontin itu ada mahluk halus yang berhasil gue kuasain, mahluk itu akan keluar dengan sendirinya kalo udah dapet sinyal bahaya. Tenang aja, dia bukan musuh melainkan dinding pelindung buat kalian. Tapi jangan sampe liontin yang ada di kalung itu pecah, karna akibatnya akan sangat fatal.

Semuanya mengangguk paham setelah membaca isi pesan Asahi. Setelah merasa semua sudah membaca isi pesannya, ia langsung menghapus pesan itu yang membuat teman temannya menatap ke arahnya bingung.

"loh ko di hapus?" tanya Jaehyuk.

Asahi hanya tersenyum simpul "takut ada yang memanipulasi lu semua buat baca pesan ini"

Lalu Asahi mengetik sesuatu lagi di layar hp nya.

ke ruang bawah tanah rumah gue sekarang.





































Di satu sisi, tepat di balik jendela ruang tamu lantai dua milik Asahi, seorang laki laki berdecak kesal seraya membuka topinya lalu mengacak ngacak surai hitam miliknya.

"sial! Anak itu lebih licik dan pintar" cibiknya sambil berkacak pinggang.

"kayanya gue harus kasih dia pelajaran, jangan sampe rencana gue berantakan"













































Janlupa tinggalkan jejak berupa vote and coment^•^

Luv u♡

Ghost | Treasure✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें