"eh tadi pagi katanya bang Asa berangkat duluan ya sendiri?" tanya Junghwan membuka topik pembicaraan.

Doyoung mengangguk "katanya hari ini bagian jadwal piketnya, makannya waktu subuh dia ngechat di grup katanya nggak bisa berangkat bareng"

"bang Asahi nggak takut apa berangkat pagi pagi, apalagi kan sekolah masih sepi" ujar Haruto.

"ya, orang kaya bang Asa mah udah biasa ama yang begituan" sahut Jeongwoo.

"gue jadi pengen punya kelebihan kaya bang Asa deh" gumam Junghwan seraya terkikik geli.

"berguru ama limbad aja sono Wan" celetuk Jeongwoo yang membuat Junghwan memasang wajah ketus.

"ya kali bang, nanti gue di suruh makan paku lagi" ucapnya.

"kalo gue sih mit amit punya kelebihan kaya bang Asa, kagak sanggup gue kalo harus liat hantu di setiap sudut sekolah ini" timpal Haruto.

"lah lu mah penakut sih To" cibir Doyoung.

"emang lu berani bang?"

"nggak"

Ingin rasanya Haruto mendorong Doyoung ke sungai yang sangat dalam biar di makan buaya. Tapi ia sadar takutnya nanti ia malah kualat.

"eh kalian liat anak anak kelas 11 gak?"

Asahi yang tiba tiba datang dengan sebuah pertanyaan membuat keempat remaja itu terlonjak kaget.

"anjir bang Asa, ngagetin aja" ucap Junghwan seraya mengelus dadanya.

"kayanya di perpus deh bang, soalnya katanya mau nemenin Yedam nyari buku referensi sambil bolos" jawab Doyoung.

Asahi mengangguk lalu segera pergi menuju perpustakaan setelah mengucapkan terimakasih.

"ko wajah bang Asa kaya panik gitu?"



































Kini Jaehyuk tengah duduk membaca buku komik yang tidak sengaja ia temukan tergeletak di sebelahnya.

Mashiho yang sendari tadi melamun bingung ingin melakukan apa akhirnya memilih untuk terlelap dan masuk ke dalam dunia mimpinya.

Berbeda dengan Yedam yang tengah sibuk membulak balikkan buku untuk mencari beberapa kunci jawaban soal yang di berikan pak Jamal tadi pagi.

"gilak, pak Jamal kalo ngasih soal nggak main main" sembari mengacak rambutnya frustasi Yedam bergumam dengan nada kesal.

"yelah Dam, mending Googlek aja nggak usah susah susah" sahut Jaehyuk seraya menunjukkan aplikasi Googlek di layar handphone nya.

Dengan segera Yedam mengambil Hp milik Jaehyuk "makasih bang"

"yah anjir, pake hp lu aja napa"

"nggak ada kuota hehe" kekeh Yedam.

Jaehyuk memutar bola matanya malas, lalu kembali membaca komiknya.

"oke Googlek, bagaimana caranya saya bertemu jodoh sa- eh anjir ko soalnya begini amat sih" bingung Yedam seraya kembali membaca soal yang aga nya tidak benar.

"kayanya pak Jamal pas bikin soal lagi prustasi pengen cepet punya bini" celetu Jaehyuk.

Tak lama hp Jaehyuk berdering tak karuan, seraya mati dan menyala berulang kali dengan cepat.

Yedam yang melihat hal itu langsung mengambil hp Jaehyuk "bang ini hp lu kenapa dah?"

Jaehyuk menautkan alisnya bingung, lalu menghampiri Yedam dan mengambil alih ponselnya "nggak kenapa napa ni Dam, oh ini jawabannya udah muncul"

"hah?" Yedam mengalihkan pandangannya pada Hp Jaehyuk "ini tulisan apa bang?"

"kagak tau, coba pencet tombol speker nya aja biar tu Googlek yang ngomong" ucap Jaehyuk.

Dengan segera Yedam menekan tombol yang berupa bentuk speaker.

Lalu suara aneh muncul tiba tiba.

"jawabannya ada di atas kalian"

"k-ko, suaranya a-aneh banget D-dam?"

"G-gue nggak t-tau bang"

"D-dam li-liat atas nggak nih?"

Dengan ragu Yedam menggeleng pelan, sudah terlihat dari raut wajahnya dia sangat takut. Terlebih lagi Jaehyuk yang rasanya sudah ingin pingsan saja.

Namun rasa penasaran yang bergejolak membuat kedua pemuda itu menolehkan kepalanya ke atas secara perlahan.



















"YEDAM, JAEHYUK AWAS!!!!"




















"AAAAAA!!!!!"















BRUKKK!!!


























Lagi lagi berakhir terbaring di Uks. Jaehyuk memegang kepalanya yang terasa pusing, masih dengan pandangan yang buram laki laki bermarga Yoon itu melihat Asahi yang tengah menatap keluar jendela sembari memainkan sebuah kertas merah kuning yang entah Jaehyuk tidak tau apa itu.

"A-asa" suara parau Jaehyuk membuyarkan lamunan Asahi.

Dengan segera ia memghampiri Jaehyuk yang baru saja siuman.

"Jaehyuk, minum ini dulu" Asahi menyodorkan obat pereda rasa pusing dan segelas air.

Dengan segera Jehyuk menerimanya lalu meminum obat tersebut.

Laki laki itu sedikit bingung melihat wajah Asahi yang nampaknya sangat khawatir "kenapa?"

"nggak, gue cuma takut lu kena trauma kaya yang kemarin"

Jaehyuk menghelan nafas "gue nggak ngeliat apa apa di perpus tadi"

"beneran?" tanya Asahi yang di balas anggukan oleh Jaehyuk.

Lalu Jaehyuk menoleh ke arah sampingnya, di mana ada Yedam yang masih terbaring pingsan di bangsal sebelahnya.

"ini, kita berdua kenapa bisa pingsan Sa? Gue inget apa apa soalnya"

Asahi menghelan nafas pelan "gue rasa kayanya Yedam yang liat hantu itu. Dia narik tangan lu pas lagi shok, hal itu yang udah buat lu ama dia pingsan karna kebentur rak buku"

"Mashiho?"

"lagi ke- ASTAGA DIA PERGI SENDIRI!!!" teriak Asahi tiba tiba.

"ke-kenapa Sa?" tanya Jaehyuk yang ikutan panik.

Dengan gerakan ripuh Asahi mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya lalu ia berikan pada Jaehyuk "pake ini, jangan sampe ilang. Gue pergi dulu"

Setelah kalung itu di terima oleh Jaehyuk, Asahi langsung pergi keluar Uks untuk mencari Mashiho.



































Update ku terhalang sinyal:")
Jngan lupa tinggalkan jejak berupa vote and come readernim.

Luv u♡

Ghost | Treasure✓Where stories live. Discover now