"Ada di dalam tasku, ssaem. Kau mau aku ambil dulu sekarang?" balas Sooyoung dengan suara mencicit pelan lagi. Sehun mendecih pelan begitu mendengar jawaban Sooyoung.

"Ah sudahlah nanti saja, semakin lama kelasku nanti jadi semakin terlambat." sahut Sehun ketus sembari berjalan cepat melangkah keluar ke arah pintu.

Maunya apa sih lebah pembunuh ini?

"Park Sooyoung, ayo! Kau kenapa sih geraknya lamban sekali? Perlu aku gendong sampai ke kelas? Atau perlu kau kusuruh bergelantungan terus di badanku seperti koala sampai nanti kelasnya selesai sekalian." Seringai yang muncul pada wajah Sehun-ssaem kembali menampakan seringai menyeramkan yang tidak dia harapkan sama sekali.

Sooyoung langsung melotot dan menggeleng kuat lagi, buru-buru menyusul Sehun tidak lupa sekarang membawakan gelas kopi Sehun juga.

Badannya sudah panas dingin gemetaran. Bisa gila aku!

---

Pelajaran mata kuliah Sehun sudah selesai sekarang dan mood Sehun saat sampai di kelas tadi berubah menjadi baik lagi, begitu dia melangkah masuk ke dalam kelas senyum lebar yang terpasang di wajahnya menyapa siswi-siswinya yang sudah kegirangan sembari cekikikan setiap kelasnya. Padahal kalau mau tau, Sooyoung sudah menciut dan sangat menjaga jarak dengan Sehun saat perjalanan ke kelas tadi itu, karena Sehun terus saja mendecak dan mendecih sepanjang jalan membuat dia ketakutan.

Takut kalau dia akan disemprot lagi, atau mungkin akan dihukum. Dan entah apa hukuman yang akan dijatuhkan pak dosen setengah gangguan konslet itu kepadanya.

"Park Sooyoung!" panggil Sehun begitu kelas berakhir.

Sooyoung kembali menelan ludahnya bergegas menghampiri Sehun yang sedang melambaikan gelas kopinya ke arah Sooyoung. Gelas kopi terkutuk!

"Terima kasih ibu ketua kelas, aku sangat terbantu karenamu." kekeh Sehun.

Kenapa nada suaranya killerbee yang berdengung ini terdengar sekali seperti sengaja meledek Sooyoung? Ingin rasanya dia lempar gelas kopi ini ke arah Sehun-ssaemnya sekali supaya kepalanya benjol besar, atau barangkali setelah kena timpuk Sehun bisa jadi amnesia dan lupa tentang perkara rahasia komik ero miliknya.

Mau gila dia, sudah hampir. Orang gila suka bertindak nekat kan?

Hembuskan nafas Sooyoung, huft. Kalau bimbingan ini berhasil kan bagus untuk karir nya sendiri dalam dunia webcomic kan, setidaknya dia akan berusaha mencoba positif untuk berterima kasih (sedikit) atas keadaannya sekarang. Walau takut jadinya dia bisa-bisa terserang tekanan mental duluan, karena siksaan kejam dosen nya.

"Ah ssaem... ini sketsanya sudah aku bawa, mungkin ssaem bisa memerik..." ucapan Sooyoung terputus karena dengan santainya Sehun mengangkat tangannya sembari tersenyum miring ke Sooyoung yang kembali mengerjap bingung.

"Aku sedang tidak mood mengecek sekarang." balas Sehun santai.

Sooyoung langsung melongo, kemudian menggigiti bibir bawahnya sendiri tapi kali ini dia menahan geram dengan membuang nafas keras dari hidungnya. Serius, dosen ini sebetulnya maunya apa sih??!! Apa yang ada dalam pikiran dan otaknya sih, kenapa bisa dia dengan TEGA menindas muridnya sendiri begini.

"Aku ingin melakukan hal lain denganmu. Bagaimana kalau kita melanjutkan adegan yang tertinggal kemarin?" bisik Sehun lagi percis di telinga Sooyoung.

LoveLessons.comWhere stories live. Discover now