"Ehmm.. ssaem?" panggil Sooyoung lagi, ragu-ragu.
"Oh, kau sudah datang." Sehun sepertinya baru menyadari Sooyoung, lalu meletakan buku yang sedang dibacanya.
"Kemari sini. Bantu aku untuk menyusun dan mengurutkan berkas ini, aku perlu memeriksanya nanti." ucap Sehun sembari memanggil Sooyoung dengan gerak tangannya.
Sooyoung menghela nafas panjang mendengarnya. Dia kira kenapa tadi ini, dengan maksud bimbingan cinta ambigu itu. Hey, tapi kan harusnya dia bernafas lega.
"Baik, ssaem." cicit Sooyoung patuh.
Sehun tersenyum sembari juga ikut merapikan berkas-berkas laporan dan file mahasiswanya yang menumpuk banyaknya. Tugas akhir projek semua mahasiswanya sebelum ujian tengah semester berlangsung.
Sooyoung menghela nafas lagi melihat tumpukan laporan yang banyak tinggi menjulang. Menelan ludahnya sebentar dan mulai merapikan sesuai abjad nama dan kelasnya, karena ini berantakan tidak karuan sekali.
"Ah iya, soal bimbingan mu..." ucap Sehun disela-sela dia memeriksa laporan tugas mahasiswanya.
Kembali Sooyoung menelan ludah. Oh oh, ini dia yang menjadi keresahannya sejak tadi.
"Kita bisa mulai dari perbaikan karakter Hwang sonsaengnim dan Hana di ceritamu."
Sooyoung langsung mengernyitkan alis dan mengerjapkan matanya. Sehun sekarang yang menghela nafas melihat ekspresi wajah Sooyoung dan menanggalkan kacamata yang dia pakai biasanya hanya untuk membaca saja.
"Ide ceritamu walau sudah pasaran, kisah percintaan panas antara guru dan murid di sekolah. Tapi menarik, karena pilihan karakter yang kau tonjolkan."
Sooyoung jadi menunduk lagi, dia entah kenapa merasa malu.
"Namun sayang lama kelamaan ceritamu kehilangan estetik nya. Semakin kubaca semakin terasa ceritanya itu monoton dan flat, itu-itu saja, terlalu banyak adegan yang repetitif..." cecar Sehun dingin tidak kenal ampun, masih terus mengkritik pedas karya Sooyoung.
Oke, sekarang Sooyoung semakin menunduk selain karena malu, sekarang juga karena suara galak Sehun yang sedang menghakimi karyanya terang-terangan.
"Jadi kau masih perlu banyak bimbingan Sooyoung, aku akan membantumu supaya ceritamu lebih menarik lagi. Sehingga pembacamu dan aku bisa senang saat membaca ceritamu." ucap Sehun akhirnya sudah sambil tersenyum lagi.
"Ini maksud bimbingan itu tadi, ssaem?" tanya Sooyoung masih dengan nada ragu-ragu dan hati-hati.
Sehun terkekeh. "Ya tentu saja, sebagai pengajar yang baik aku tentu mau melihat muridku sukses kan. Maka dari itu aku harus membimbingmu dengan penuh cinta, iya bukan?" kalimat terakhir dia ucapkan dengan nada jail yang menggoda.
Sooyoung ya sekarang hanya bisa tersenyum kikuk, menunduk canggung, dan duduk dengan perasaan tidak nyaman. Dia sebetulnya ingin bangkit keluar tapi tidak bisa, mau tidak mau dia harus terus menempelkan pantatnya di kursi ini dan menurut.
Lagipula maksud tujuan Sehun-ssaemnya berarti sebetulnya baik kan? Dia hanya ingin membantu karya Sooyoung jadi semakin lebih bagus lagi.
"Kau punya potensi lebih Park Sooyoung. Coba bayangkan seandaikan kau adalah Hana dalam ceritamu..." jelas Sehun.
Sooyoung cuma mengangguk saja mendengar arahan dosennya ini.
"Dan bayangkan seandaikan aku adalah Hwang sonsaengnim. Anggaplah ceritamu ini seperti nyata Sooyoung, aku akan membantumu melakukannya." lanjutnya lagi.
Sekarang Sooyoung kembali mengerjap, melongo, menganga dan terperangah. Hah?! Maksudnya apa lagi ini? Omongan ssaem-nya barusan mulai menyulut halusinasi busuk yang harus dia enyahkan jauh-jauh. Fokus Park Sooyoung!
YOU ARE READING
LoveLessons.com
RomanceJadi begini ceritanya, aku ini punya rahasia yang amat kusembunyikan rapat kalau aku itu seorang pengarang webcomic romance ero. Celakanya, rahasia ku ini ketahuan! Sialnya yang tahu adalah dosen ku sendiri, Oh Sehun. Makin gilanya lagi dia malah me...
LL.COM |02
Start from the beginning
