Jadi begini ceritanya, aku ini punya rahasia yang amat kusembunyikan rapat kalau aku itu seorang pengarang webcomic romance ero. Celakanya, rahasia ku ini ketahuan!
Sialnya yang tahu adalah dosen ku sendiri, Oh Sehun. Makin gilanya lagi dia malah me...
Seketika itu juga Sooyoung langsung dengan cepat menarik kepalanya ke atas menatap wajah Sehun dan matanya yang bulat besar sudah melotot kaku kemudian mengerjap, dan melotot dan mengerjap lagi. Panik lagi tentu.
Hukuman apa lagi?! Kesialan Sooyoung sepertinya berwujud seorang pria bernama Oh Sehun.
"Ssaem, kau tidak akan menggagalkan aku di kelasmu yang ini kan?" tanya Sooyoung dengan suara mencicit pelan, memelas seperti anak kucing yang ketakutan.
Sehun anehnya terkekeh, tapi suaranya tidak terdengar senang malah terasa... menyeramkan.
"Bisa-bisanya kau mengira aku dosen yang tukang main nilai siswa nya begitu? Kau menduga begitu terhadapku? Ck." Sehun kelihatan semakin jengkel.
Sooyoung menelan kasar lagi salivanya dan jantungnya yang malang sudah berdegup-degup kencang semakin waswas, ketakutan... ini terlalu menyeramkan. Dosennya ini seperti lebah pembunuh yang bisa menyengat dia hingga mati kapan saja.
"Lagipula kenapa juga aku harus menghukum mu dengan cara kuno begitu..." ucap Sehun, dan dengan cepat berdiri di depan Sooyoung yang semakin kaku dan hampir gemetaran.
Sehun menunduk sedikit menyamakan posisi wajahnya dengan wajah Sooyoung yang sedikit lebih pendek dari dirinya. Tersenyum miring dan menelengkan kepalanya sembari mengangkat sebelah alisnya, gaya khasnya yang Sooyoung semakin jadi hafal.
"Kalau aku bisa menghukum mu dengan caraku sendiri." desis Sehun selanjutnya, dengan tatapan mata tajam dari surai mata kecoklatannya.
Dengan jarak yang sudah sangat dekat di antara mereka berdua. Sooyoung bergidik saat merasakan hembusan nafas Sehun yang berhembus keluar dengan bebas menerpa wajahnya. Sooyoung dapat menghirup aroma barley mint segar dari mulut Sehun yang sudah menghujam indra penciuman Sooyoung, membuat dia langsung merasa seperti jadi seperti sedang dalam adegan di iklan pasta gigi, dimana modelnya terpesona, mabuk, dan terasa berdebar hanya karena aroma pasta gigi. Segar sekali rasanya memang, Sooyoung tidak bisa bohong.
Selesai mabuk karena aroma odol itu tadi, Sooyoung langsung sadar dan mengerjap lagi karena Sehun sudah mendekatkan wajahnya semakin dekat saja dengannya. Ini gila!
Sooyoung reflek langsung menutup matanya sangat rapat dan juga mengatupkan bibirnya sangat rapat-rapat juga. Kepalan kedua tangannya juga mengerat. Jantungnya yang malang sudah berdetak tidak karuan lagi sejak tadi. Bisa-bisa dia serangan jantung mendadak dan mati muda kalau begini terus.
"Hahahahahaha...." suara Sehun yang terpingkal puas.
Sooyoung mengintip ragu-ragu dari sebelah matanya, satunya masih dia biarkan menutup. Melihat Sehun-ssaem nya yang asik tertawa di depannya. Oke, wajahnya pun pasti sudah seperti tomat ceri sekarang merahnya. Dia malu dan merasa panas. Lagi-lagi dia terus dikerjai.
"Wajahmu itu tadi, hahahaha..." Sehun masih terpingkal. "Kau pasti mengira aku akan mencium mu, iya kan?" tanya Sehun langsung kemudian.
Sooyoung langsung menggeleng kuat. "Eh... itu...Tidak kok, ssaem." bantah Sooyoung.
Sehun langsung mengernyitkan alisnya lagi dan menelengkan kepalanya. Bingung, karena biasanya selain gagasannya 100% cemerlang, tebakannya juga harusnya 100% tepat atau kalau seandaikan meleset paling tidak ketepatannya tetap 99% lah.
"Jangan coba membohongi aku, Park Sooyoung." ujarnya kemudian.
"Ehmm.. Tidak kok, ssaem." timpal Sooyoung juga kemudian.
Walau jawaban sebetulnya memang harusnya iya. Sooyoung memang tadi mengira dosen lebah pembunuh nya ini akan menyengatnya sampai mati dengan bibirnya tadi, alias menciumnya mengaliri dirinya dengan debaran hangat.
Setelah Sooyoung menjawab itu, pemandangan yang selanjutnya dia dapatkan adalah Sehun yang sudah berjarak 2centi di depannya, menerawang bola matanya seperti mencari sesuatu atau mungkin sedang berusaha menjadi mesin pendeteksi kebohongan. Tidak lama Sehun menyeringai kembali dan tersenyum.
Deg-deg! Jantung Sooyoung akan bernasib tragis.
Kemudian Sehun mendekatkan hidungnya ke hidung milik Sooyoung dan mengusap-ngusapnya gemas berkali-kali dengan hidungnya sendiri sembari terkekeh puas, dan aroma pasta gigi barley mint yang membuat Sooyoung mabuk itu masuk lagi ke indera penciumannya.
"Itu hukuman untuk gadis Pinocchio pembohong." kekeh Sehun puas kemudian.
Setelah puas juga memberi hukuman kepada si Pinocchio yang masih kaku seperti mainan kayu namun dengan wajah yang terlihat memerah seperti kepiting rebus, dan hidungnya memerah malu juga, buru-buru juga Sooyoung langsung menutupnya dengan tangannya sendiri.
"Masukan sketsa itu dengan benar ke tas mu, aku mau mengecek dengan jelas. Kalau aku panggil entah kapan pun itu dan tidak ada sketsa itu seperti sekarang, aku akan menghukum mu lagi, Park Sooyoung." ucap Sehun santai, menampilkan senyum miring nya dan kembali menyender di meja dosen miliknya.
Sooyoung langsung hanya bisa mengangguk-angguk lagi. Sekali lagi, bisa apa juga dia?
Sehun terlihat menopang dagunya dan berpikir, kemudian tersenyum puas lagi ke Sooyoung. "Coba masukan juga adegan tadi ke ceritamu, sepertinya akan bagus juga." ucapnya antusias.
Sesaat kemudian dengan cepat juga Sehun sudah membalikan kepalanya dan mendekati telinga Sooyoung lagi. Kembali ingin membisikinya kelihatannya. "Sepertinya masih banyak yang harus kau pelajari, Sooyoung. Tapi tenang saja aku akan membimbingmu, pelan-pelan." tambahnya juga sembari berbisik dan mengedipkan sebelah matanya, lalu puas terkekeh.
Sooyoung melotot kaget kemudian hanya bisa menghela nafasnya panjang. Rasanya dia ingin mengambil kelas percepatan, akibat ulah dosen killerbee nya iniyang suaranya seperti berdengung-dengung di kupingnya saja terus rasanya. Huft.
TBC.
- LoveLessons.com -
📖
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jadi tadi itu Sehun ngusel-ngusel gemes idung Sooyoung macem gini. Maaf cerita ini terus semakin aneh wkwk.