Sementara Sooyoung hanya bisa mengangguk-angguk saja seperti hiasan yang suka ada di mobil. Memangnya bisa apa lagi dia?
"Baiklah, sudah cukup selingan pagi nya. Mari kita mulai kelas hari ini." lanjutnya lagi.
Yerin dan Sana yang daritadi mendengar saja, sekarang sudah sibuk lagi berbisik-bisik penasaran. Mau bertanya kepada Sooyoung.
"Soo... Kenapa Sehun-ssaem jadi begini kepadamu?" tanya Yerin berbisik.
Sooyoung menghela nafas pelan sembari menggeleng pelan dan menjambak rambutnya sendiri pelan. Seakan depresi.
"Mungkin dia terbantu dengan Sooyoung minggu lalu, jadi dia meminta Soo yang jadi ketua kelas sekarang." Sana yang malah merespon pertanyaan Yerin.
Sooyoung hanya masih terdiam menghembus nafas, membiarkan temannya yang malah sibuk berspekulasi dan berbisik-bisik berdua lagi. Dia memang kemarin sudah bilang ke dua temannya perkara Sehun-ssaem yang memintanya untuk membantu merapikan proposal tugas akhir mahasiswa.
Namun masalah komik karangannya yang ketahuan dan perihal bimbingan yang ditawarkan Sehun, untuk bagian itu ya tentu saja dilongkap dan tidak diceritakan. Rahasia Sooyoung sekarang jadinya bertambah lagi. Hish.
"Oke baiklah, kelas hari ini selesai sampai disini. Sampai jumpa minggu depan. Jangan lupa projek tugas yang aku berikan." Ucap Sehun begitu selesai sesi kelas hari ini dan banyak mahasiswa sudah repot gaduh merapikan barang-barangnya. Termasuk Sooyoung.
"Ibu ketua kelas." panggil Sehun dengan cengiran lebar di wajahnya sembari menggoyang-goyangkan gelas kopinya ke arah Sooyoung. "Park Soo-young."
Sooyoung sudah berjalan dari tempatnya setengah enggan. Saat dia tiba di depan Sehun sudah langsung menyerahkan gelas kopinya ke Sooyoung dengan senyum miring sembari mengangkat alisnya, kemudian terkekeh kecil. Betulan, rasanya dia ingin mencengkram kerah baju dosennya yang seperti sedang terkikik puas ini.
"Mohon bantuannya." ucap Sehun singkat setelahnya dan dia langsung berjalan keluar.
Sooyoung mengernyit sebentar sebelum mengekori dosennya di belakang, berjalan pelan dan berjarak sekitar 15cm dengan kepala menunduk juga memegangi gelas kopi di tangannya. Dia sudah seperti dayang istana kerajaaan, betulan ini.
Saat sampai di ruangan Sehun, dengan memberanikan diri Sooyoung bertanya.
"Ssaem.... Kenapa ssaem menyuruhku jadi ketua kelas tiba-tiba begini?" tanya Sooyoung dengan suara pelan.
Sehun tersenyum miring sebentar. "Karena aku tidak bisa terus-terusan memintamu datang ke ruanganku tiap minggu kan? Pasti itu mencurigakan. Jadi aku buat begini supaya kesempatan kita berduaan bisa terkesan natural." ujarnya sembari merentangkan tangannya, mengerlingkan matanya, dan terkekeh bangga.
"Tapi ini tidak terkesan natural sama sekali, ssaem." keluh Sooyoung akhirnya dengan suara mencicit pelan.
Alis Sehun terangkat naik sebelah, langsung terdiam juga sembari menopang dagunya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya yang terlipat sebagai tumpuan. Berpikir ulang, karena dia 100% yakin harusnya semua gagasan dan terobosan nya itu ide cemerlang.
Padahal justru karena 'gagasan' nya ini Sooyoung malah sudah ditanyai dengan rentetan pertanyaan dengan dahi yang berkernyit heran dari kedua temannya. Belum juga mungkin dari siswa dan terlebih lagi dari siswi fans fanatik Sehun-ssaem yang lain.
"Apa harus ku umumkan kalau kita memang ada bimbingan privat khusus ya?" gumam Sehun masih dengan tampang yang berpikir.
Sooyoung mendengar sela bisikan suara itu, langsung melotot panik lagi dan menggeleng kuat-kuat. "Jangan ssaem, aku mohon jangan." tampangnya memelas.
YOU ARE READING
LoveLessons.com
RomanceJadi begini ceritanya, aku ini punya rahasia yang amat kusembunyikan rapat kalau aku itu seorang pengarang webcomic romance ero. Celakanya, rahasia ku ini ketahuan! Sialnya yang tahu adalah dosen ku sendiri, Oh Sehun. Makin gilanya lagi dia malah me...
LL.COM |03
Start from the beginning
