Changmin berteriak sambil masuk kedalam ruangan Hyunjae. Yang dipanggil dan yang tidak menatap Changmin yang langsung berlari memeluk Younghoon.

"Ada apa min?" Younghoon mengelus kepala Changmin.
"Aku dengar Hyunjae punya robot cowok ya?? Mau dong ketemu sama dia!! Ya ya yaa?" Changmin menatap Younghoon penuh harap.

Hyunjae yang menatap mereka hanya mendengus dan melanjutkan kerjaannya.

"Ya, Jae! Itu Changmin nanya, kenapa ga ...."

"Ga." Hyunjae menjawab dengan nada dingin.
"Yahh! Hyungggg, kenapa gaboleh? Masa lu tega ngunci dia seharian dirumah ga kemana-mana?"

"Bibi Jung juga seharian dirumah ga masalah." Hyunjae membalas tanpa melihat Changmin.
"IH KAN BEDA! Toh bibi Jung juga masih pergi ke pasar dan beberapa toko untuk membeli belanjaan lu! Ayolaahh." Changmin berjalan menuju Hyunjae dan menggoyang-goyangkan tangan Hyunjae.
"Sekali tidak, tetap tidak Changmin." Hyunjae mengibaskan tangannya untuk melepaskan genggaman Changmin.

Changmin mempoutkan mulutnya dan pergi ke arah Younghoon. Younghoon yang sudah tau Hyunjae akan membalas seperti itu langsung memeluk pacarnya. "Yaudah, aku beliin ice cream mau?". Changmin menatap Younghoon dan mengganggukkan kepalanya dengan cepat. "Ayo ayo ice cream! Bye Hyunjae jelek wleee!"

"YA JI CHANGMIN AWAS AJA BESOK GUA PERKETAT JADWAL TRAINING LU!" Hyunjae melempar spidol kearah pintu yang sudah ditutup langsung oleh Younghoon. Hyunjae memijat pelan kepalanya dan melihat ke arah jam.

Masih jam 1 tapi aku menginginkannya.

Hyunjae langsung membereskan berkas-berkas kerjaannya, memasukannya kedalam tas dan pergi ke arah parkiran kantor.

--------

Sepeninggalnya Hyunjae, Juyeon langsung mandi dan keluar dengan jalan sedikit pincang. Bibi Jung yang melihatnya, langsung menawarkan bantuan kepada Juyeon yang ditolak dengan gelenggan dan senyuman dari Juyeon. Maka disinilah Juyeon, di pinggir kolam renang, dengan kaki didalam air dan menatap ke arah pemandangan perkotaan.

Juyeon berpikir, jika ia diberi kesempatan untuk lahir kembali, apakah ia bisa mempunyai kesempatan untuk hidup seperti Hyunjae? Apakah ia bisa hidup dengan damai dengan segala fasilitas yang Hyunjae punya? Apakah... Ia mempunyai kesempatan kedua untuk hidup seperti manusia normal kembali? Ah andaikan ia bisa berharap sekali lagi. Juyeon tersenyum kecil dan melihat kakinya.

Bahkan, dia memikirkan apakah ia masih bisa merasakan perasaan senang, sedih, kecewa, dan lainnya? Karena yang bisa ia pikirkan hanyalah,

Ia terkurung disini... selamanya? Menjadi budak nafsu Hyunjae.

Haha menyedihkan sekali ya Juy?

Puas melihat pemandangan, Juyeon langsung bangkit dan berjalan mengelilingi rumah Hyunjae. Tidak terlalu besar, sehingga dengan kondisinya yang masih belum pulih benar, ia bisa berjalan tanpa cape. Ia masih mengagumi arsitektur dari rumah ini yang terkesan modern. Ia juga melihat banyaknya ikan yang ada di kolam depan rumah Hyunjae. Ia juga bertemu dengan bibi Jung dan anak anjing Hyunjae, Darong. Juyeon tidak menyangka bahwa orang seperti Hyunjae mempunyai anak anjing yang gemas.

Sambil menggendong Darong dipelukannya, Juyeon mengitari lantai 2 dan berhenti tepat disebuah ruangan. Sebuah kamar terkunci disebelah kamar Hyunjae. Ia mencoba meraih kenop pintu, namun tangannya tertahan oleh sebuah tangan. Ia menengok ke arah samping dan menemukan Hyunjae menatapnya dengan dingin.

ERROR - MilJuWhere stories live. Discover now