05 : Miss Mr. Kim

Start from the beginning
                                    

"Siapa yang mengajari kalian untuk pintar bersandiriwara begitu, huh!" Mairra sudah pasrah dalam gendongan Soojae--yang bokongnya sesekali dipukul-pukul gemas. Mairra terkikik-kikik, pipinya merah muda dan senyumannya berseri-seri, seperti bidadari.

"Kena kau!"

"Ampun Eonnie, aaa! Lepaskan aku!"

"Tidak akan, biar kuhukum dulu gadis-gadis nakal ini." Maurra berteriak ketika Soojae sudah mendapatkannya. Dibawanya tubuh ringan Maurra dan digendongnya dua bocah itu sekaligus. Soojae menautkan alisnya dengan galak, bukannya memberi efek menakutkan, gadis itu malah terlihat menggemaskan.

"Eonnie, sudah, aku lelah."

"Aku juga," keluh Maurra.

Soojae melepas dua bocah itu setelah puas menggelitiknya. Mereka pun duduk berdekatan di atas rerumputan, jus yang tadi disiapkan Aleen sudah tandas, gelas-gelasnya sudah kosong semenit setelah ditenggak dan ditinggalkan berbaris di atas tanah.

"Eonnie, kila-kila kapan ahjjusi Kim akan datang lagi?"

"Memangnya kenapa?"

"Kemarin 'kan kami belum berterima kasih dengan ahjjusi Kim. Katanya rumah ini milik ahjjusi, kita juga boleh tinggal di sini. Tidak ada salahnya 'kan kita berterima kasih?" Maurra menyahut sambil menggembungkan pipi.

"Hm..." Soojae berpikir sejenak, Mairra menambahkan ucapan kembarannya, "Benal, Mailla juga belum membelikan ciuman sayang pada ahjjusi Kim, kila-kila ahjjusi suka tidak ya kalau aku cium."

"Jangan mencium orang sembarangan, Mairra tidak boleh seperti itu."

"Kenapa?" Maurra memprotes, bocah kecil itu bersungut-sungut ketika berkata, "Kenapa tidak boleh? Eonnie saja dicium ahjjusi Kim waktu itu."

"A-apa?"

"Memangnya aku tidak lihat apa. Waktu di depan toilet itu. Mairra, sepertinya Eonnie hanya ingin menyimpan ciuman ahjjusi Kim untuk dirinya sendiri."

"T-tidak, bukan seperti itu! Maurra, jangan ajari adikmu sesuatu yang tidak benar. Sudah, ayo! Masuk ke dalam. Kalian bau."

Mairra dan Maurra langsung teralihkan. "Yeay! Aku mau mandi busa di bak besar! Maulla, kau simpan bebek kaletku di mana?"

"Ada, aku simpan dengan baik, nanti aku ambilkan, ya."

"Yeay, mandi busa... mandi busa..."

Saat si kembar sudah pergi ke dalam, Soojae meraih gelas-gelas kotor, ia pun menyerahkannya pada Aleen. "Kita harus menghubungi majikanmu itu, adik-adikku tidak akan berhenti menanyainya."

"Eonnie, sepertinya tuan Kim sedang ada di luar kota, dia masih belum pulang. Rasanya percuma saja menghubunginya sekarang."

"Sesibuk itu dirinya?"

"Ya, dan aku tidak berani menganggunya. Dia orang yang sangat pemarah."

Di saat-saat itulah terdengar bunyi klakson mobil seseorang. Aleen dan Soojae sontak mencari asal suara dan dengan mudah menemukan sosok Hiro di ujung halaman, sedang membungkuk untuk membuka pintu mobil. Saat sang tuan besar sudah keluar, di saat itu pula tatapan mata Soojae bertemu dengan Taehyung. Gadis itu menyeringai puas sambil melipat tangan di dada.

"Lihatkan Aleen, tanpa kuhubungi pun lelaki mesum itu sudah datang dengan sendirinya."

🌷🌷🌷

"Ahjjusi Kim!"

Mairra berlarian menghampiri sosok Taehyung, tadi bocah kecil itu sedang mengambil mainannya dan membiarkan Maurra masuk ke bak mandi lebih dulu. Lalu teralihkan oleh suara mobil seseorang dan sangat senang ketika temukan seseorang yang dinantikannya datang.

Sweet Felony ✔Where stories live. Discover now