(22) Marry Christmas [2]

ابدأ من البداية
                                    

Lalu setelah gulf hadir, mew berubah hingga 180 derajat. Gulf layaknya air disetiap api mew yang membara, gulf adalah penenang disetiap mimpi buruk dan ketakutan yang mew hadapi. Gulf bukan hanya sekedar sosok manusia yang telah menyelamatkannya malam itu, tetapi ia juga sebagai penerang kehidupan kelam mew yang telah menyelimutinya selama 20 tahun.

TING TONG

Gulf tersadar dari lamunan dan langsung berlari kecil menuju pintu apartement, dibuka pintu itu agak lebar hingga siapapun yang berada diluar dipastikan dapat melihat sebagian isi apartementnya. Seperti biasa, pria tampan dengan tatapan teduh itu langsung merengkuh kekasihnya, menghujamnya dengan kecupan-kecupan kecil diseluruh bagian wajahnya.

"Hahaha.. geliii boo.. stop it.. hahaha.." gulf berusaha mengindar dari kecupan mew.

"Hmmm.. i can't stop my lips.. muaachhh.." mew kembali mengujam pipi gulf dengan kecupan yang lebih panjang.

Mew masuk melangkah masuk kedalam apartementnya masih dengan merengkuh tubuh gulf dalam pelukan, ia menutup pintu dengan tumit kanannya hingga pintu tertutup dan otomatis terkunci.

Keduanya terdiam sejenak didalam pandangan penuh cinta, lalu mew menutup kedua matanya dan menyesap lembut bibir kekasihnya. Dengan senang hati, gulf membalas ciuman lembut hingga ikut membuka mulutnya. Memberikan akses lebih kepada mew untuk merasakan saliva pada lidahnya, ciuman dalam dan intim hingga keduanya seperti tidak ingin melepas.

"Hmhhh.. ahh.." Gulf mendesah, ia menyerah pada ciuman intim tanpa jeda pengambilan nafas. "Booo.. hmhpp.."

Mew melepas ciuman intimnya, "kamu payah.. hahaha.." ledek mew.

"Uh.. menyebalkan.." gulf memajukan bawah bibirnya.
"Watch it! I'll make sure, you'll give up!" ancamnya.

"Hahaha.. I take your word, bii.." balas mew terkekeh dan agak meledek.

Gulf memeletkan lidah mengejek lalu melepas pelukan mew dari tubuhnya, ia langsung berjalan kearah dapur untuk menyiapkan makan malam mereka tanpa mengajak kekasihnya. Mew masih terkekeh karena puas meledek gulf yang mudah sekali kesal, meskipun keduanya saling meledek tetapi untuk soal pertengkaran besar dapat dihitung dengan jari selama mereka bersama.

Mew melangkahkan kakinya menyusul gulf ke dapur, lalu ia terhenti didepan meja makan yang sudah dihiasi dengan taplak merah dan berbagai ornamen cantik ala natal. Seulas senyum terukir dibibir mew, kekasihnya selalu bisa membuat hati mew terenyuh akan berbagai macam tingkahnya.

"Gimana konsep christmas kita malam ini? Do you like it?" ujar gulf memecah lamunan mew.

"Y-yeahh.. kamu selalu jadi yang terbaik untuk urusan konsep perayaan malam bersejarah kita.." puji mew.

Dibalik meja marmer dapur gulf hanya membalas dengan senyuman, dan kembali berfokus membuat adonan whipped cream untuk hiasan kue coklat kesukaan mew.

"Chocolate cake?" mew bertanya sambil berjalan kearah gulf, lalu ia memposisikan dirinya dibelakang gulf, direngkuh tubuh kekasihnya dan dagu mew diletakan pada pundak gulf.

"Booo... beraatt.. ihh.." gulf mengeluh.

"Lemme hug you.. hmm.." mew semakin mengeratkan dekapannya dan menelusupkan hidung bangirnya pada tengkuk gulf.

Gulf hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu kembali berfokus menyelesaikan pekerjaannya, ia mencoba tidak menghiraukan mew yang terus menerus memberinya kecupan dibagian tengkuknya.

Tangan mew yang awalnya berada diatas perut kekasihnya mulai berpindah menelusup masuk kedalam celana piyama gulf, jari-jarinya asik mengelus penis gulf yang mulai mengeras dibalik underware-nya.

One shoot story about Mew Suppasit and Gulf Kanawutحيث تعيش القصص. اكتشف الآن