"Di depan!" kataku pada mereka. Mereka melihatku dengan wajah yang berseri-seri, lalu mengangguk. Aku segera berlari ke pintu depan.

Kubuka pintu rumah dan mereka masuk ke dalam.

Mereka menemui Bibi Michelle terlebih dahulu. Lalu mereka sedikit mengobrol dengan Millie dan Louis yang sudah berdebat karena ingin ganti permainan.

"Hei, mana Aidan?" tanya Heather saat kami sudah meninggalkan Millie dan Louis.

"Di kamarnya. Sakitnya semakin parah," jawabku. "Mau lihat?"

Mereka mengangguk. Kami pergi ke kamar Aidan.

Aku mengetuk pintunya, lalu masuk ke dalam, diikuti oleh Sadie dan Heather.

"Aidan," panggilku. "Ini, Sadie dan Heather mau menjengukmu."

Aidan menoleh dan melihat kami. Dia sedikit tersenyum.

"Aidan!" seru Heather. Mereka langsung menghampiri Aidan.

Mereka mengobrol. Lumayan lama.

---

Akhirnya kami sampai di kamarku.

Aku belum bilang kalau Paman dan Bibi telah membuat kamar lagi. Untukku dan Louis. Jadi sekarang, kami mempunyai kamar masing-masing.

"Wow, empuknya," kata Sadie yang merebahkan dirinya di kasurku.

"Hei, bagaimana kalau kita bermain Truth or Dare?" usul Heather. Aku dan Sadie langsung menoleh.

"Bagaimana kalau..." Sadie berpikir sebentar. "Bagaimana kalau Who Has a Crush On You?"

"Game apa itu?" tanyaku bingung.

"Game mencari siapa yang menyukai kita," jawab Sadie.

"Jadi, kita harus mencari orangnya? Keluar?" tanya Heather yang sama bingungnya denganku.

Sadie menggeleng. "No, permainannya mudah kok. Dan ingat, ini cuman game. Apapun nama yang keluar, itu hanya bohongan."

"Nama yang keluar?" tanyaku.

"Ada botol tidak?" tanya Sadie. Aku mengambil sebuah botol kosong di meja belajar dan memberikan botol itu pada Sadie. Sadie meminta sebuah kertas besar dan kuberikan juga.

Sadie menulis beberapa nama di kertas itu. Nama-namanya adalah:

Noah.

Finn.

Jack.

Jaeden.

Wyatt.

Aidan.

Caleb.

Gaten.

"Cukup?" tanya Sadie.

"Tambah dua orang lagi biar jadi sepuluh," kataku.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Where stories live. Discover now